XPOSNEWS.com, (Bandung) - Anggota Komisi I DPR RI Hidayat Nur Wahid menilai pemerintah hendaknya melakukan kajian mendalam sebelum memutusan untuk melakukan pemotongan anggaran, khususnya kepada institusi TNI dan BIN.
“Yang melakukan pemotongan anggaran TNI dan Intelijen itu adalah pemerintah. Tentu mereka punya pertimbangan-pertimbangan. Tapi, kalau menurut kami, itu perlu dikaji secara mendalam. Bisa jadi ada beberapa sektor perlu pemotongan, tapi bisa jadi ada yang perlu penambahan karena ada hal yang mendesak,” kata Hidayat dalam siaran persnya, Jum’at (10/6/2016).
Dalam hal Pertahanan, di Asia Pasifik saat ini, menurut Hidayat, sedang terjadi kerawanan terhadap kedaulatan negara karena konflik Laut China Selatan. Bahkan, kejadian penyanderaan 10 (sepuluh) awak kapal WNI yang disandera teroris Filipina, membutuhkan peran TNI Angkatan Laut yang sangat kuat.
“Dalam hal Intelijen, misalnya, juga terkait dengan isu radikalisme, komunisme, separatisme, itu kan juga membutuhkan tindakan preventif yang lebih maksimal,” katanya.
Oleh karena itu, pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan, perlu meninjau ulang pemotongan anggaran terhadap dua institusi pertahanan negara tersebut.
“Syukur-syukur malah di APBN-P 2016 dapat ditambahkan. Karena memang Indonesia sedang mengalami kondisi yang sangat layak yang membutuhkan intelijen yang kuat. Sekali lagi, pemerintah ketika melakukan pemotongan hendaknya melakukan dengan kajian yang mendalam,” tegas Hidayat. (Mad)
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar