NEWS TICKER

Citizen Journalism

Dari Desa

Pariwara

Hukum

Kriminal

Ekobis

Otomotif

Teknologi

Twitter


Rabu, 30 November 2016

Usmar Lepas 256 PNS Kota Bogor yang Masuki Purna Bhakti


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Sebanyak 256 PNS di lingkungan Pemerintah Kota Bogor yang memasuki masa pensiun mengikuti pelepasan Purna Bhakti PNS di Ruang Paseban Sri Baduga, (30/11/2016). Dari 256 peserta, 193 PNS merupakan golongan 4, 21 PNS masuk golongan 3 dan sisanya adalah golongan 2.

Secara resmi Wakil Wali Kota Bogor Usmar  Hariman memimpin pelepasan 256 Purna Bhakti. Pelepasan dilakukan secara simbolik dengan menyerahkan Piagam kepada para peserta. “Pasti ada suka dan kesenangan yang dirasakan, jadikan semuanya menjadi sebuah kekuatan yang akan meningkatkan semangat baru dalam hidup kita,” pesan Usmar kepada para Purna Bhakti.


Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan BKPP Kota Bogor Fetty Qondarsyah mengatakan, acara yang digelar hari ini merupakan wujud kebanggaan atas apa yang telah dilakukan oleh para PNS yang telah memasuki masa pensiun ini.  Fetty juga mengucapkan banyak terima kasih atas pengabdian yang telah mereka lakukan selama ini.

“Semoga tali silaturahmi kita selalu  terjalin erat,” ujar Fetty.

Neneng, selaku perwakilan Purna Bhakti memberikan kesan pesan dalam acara ini. Ia mengaku senang bisa mengabdi untuk Kota Bogor, khususnya di instasi pendidikan Kota Bogor. “Kami berharap bisa terus berbuat hal positif bagi Kota Bogor,” ujarnya. Neneng mengajak para Purna Bhakti untuk tidak berhenti sampai di sini dalam memajukan  Kota Bogor. (Rahmat Maulana)

Pelepasan Purna Bhakti PNS, Guru Agama Kantongi Doorprize Hadiah Utama


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Pelepasan Purna Bhakti PNS di lingkungan Pemerintah Kota Bogor yang diselenggarakan pada Rabu (30/11/2016) di Paseban Sri Baduga, Balaikota Bogor berlangsung meriah. Pelepasan dihadiri oleh ratusan PNS yang akan mengakhiri masa baktinya. Dengan diiringi organ tunggal, beberapa peserta ikut menyumbangkan suaranya bahkan berjoged bersama.

Puluhan doorprize telah disediakan oleh Taspen Bank BJB dan Taspen Bank Mandiri. Aneka hadiah berupa perlengkapan rumah tangga seperti dispenser, setrika, blender, voucher belanja, TV dan hadiah utama berupa kulkas siap untuk diundi. Pengundian dilakukan oleh Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman.


Hadiah utama dimenangkan oleh Supriyatna,  seorang guru agama SD Menteng. Supriatna mengaku sangat senang dan sama sekali tidak menyangka akan mendapat doorprize. “Kebetulan kulkas di rumah udah bocor. Alhamdulillah,” ujarnya.

Supriyatna mengungkapkan selama 34 tahun berkarir sebagai guru banyak suka dan duka yang dirasakan. Setelah pensiun, Supriyatna akan tetap mengabdi kepada masyarakat yaitu menjadi guru agama di majlis taklim sekitar kediamannya (Iqbal).

Gerakan Literasi, Tentara Miliki Posisi yang Sangat Strategis


XPOSNEWS.com, (Sidrap) - Masih rendahnya tingkat literasi di Indonesia, akan sangat berpengaruh terhadap masa depan Indonesia, terutama dalam mempersiapkan sumber daya manusia. Seluruh pihak dibutuhkan untuk terlibat dalam gerakan literasi ini. Salah satu pihak yang sangat strategis  mendukung gerakan literasi di Indonesia adalah tentara.  

“Tentara di daerah memiliki  peran dan posisi strategis dalam gerakan literasi, karena tugas utama dari Babinsa (Bintara Pembina Desa) sangat selaras dengan gerakan literasi yaitu membina desa. Dengan ikut gerakan literasi, Babinsa bisa turut serta dalam membina pembentukan karakter, mengembangkan ketrampilan dan menambah wawasan masyarakat desa.  Babinsa di tingkat desa memiliki banyak pengaruh dan sangat strategis  berperan sebagai petugas penggerak literasi desa,”ujar  Dandim 1420/Sidrap Letkol Inf Hendi Ahmad Pribadi, S.IP, saat ditemui oleh Tim USAID PRIORITAS di markasnya di Sidrap, Rabu (30/11/2016). 

Selama ini Kodim 1420 Sidrap, untuk mensukseskan gerakan budaya baca di Kabupaten Sidrap,  telah menjalankan 7 motor gerobak perpustakaan keliling. Masing-masing motor berisi 80 buku dan dibawa dua kali seminggu oleh Babinsa ke desa-desa terpencil di Sidrap Sulawesi Selatan. Setiap berkunjung ke satu desa, motor tersebut berhenti sekitar dua jam untuk melayani anak-anak dan  warga desa yang lainnya yang ingin membaca. Kodim juga berencana mendirikan dua taman baca masyarakat di Sidrap. 


“Tentara memiliki pengaruh dan hubungan yang baik dengan kepala desa. Sehingga ketika kami bilang, kami akan datang dengan motor baca,  kepala desa dan tokoh masyarakat langsung mengajak masyarakat terutama anak-anak untuk datang ke rumah atau di tempat ditentukan  untuk membaca. Seandainya yang mengajak bukan tentara, belum tentu masyarakat mau datang,” ujarnya. 

Masyarakat tertarik karena selama ini tentara biasa terstigma sebagai pemegang bedil, keras, dan penuh disiplin namun tiba-tiba datang menawarkan buku dengan ramah. Bahkan kadang membacakan dan menceritakan isi buku pada anak-anak. “Dalam program pemberdayaan desa, program budaya baca ini sangat efektif menjembatani dan semakin mendekatkan kami dengan masyarakat,” ujarnya.
  
Program budaya baca, menurutnya, juga sangat penting sebagai salah satu strategi pertahanan masyarakat dalam skala desa. “Bahaya yang tak disadari sekarang itu datang dari gadget dan narkoba. Di daerah-daerah yang produktif dan berpotensi untuk tumbuh ekonominya, seperti di desa-desa di Sidrap ini seringkali potensi ancaman  muncul dari kedua entitas tersebut. Gagdet membuat anak-anak terlena, sibuk dengan game dan membuat potensinya tak berkembang. 


Narkoba membuat orang-orang yang sudah kayapun bisa jatuh miskin. Hal ini membuat suatu daerah yang awalnya berpotensi maju, bisa jatuh kembali karena ketidaksiapan sumber daya manusianya. Ini mengingatkan kita akan perang candu yang pernah terjadi di China, mengalahkan suatu bangsa dengan  mengenalkan narkoba. Ini harus kita waspadai,” ujarnya. 

Program budaya baca, menurutnya, secara tidak langsung mengantisipasi hal tersebut. Anak-anak bisa memanfaatkan waktu lebih positif, bertambah ketrampilan dan keilmuan dan sehingga bisa lebih bertahan dari serangan neo kolonialisme  saat ini. Masyarakat juga bisa memajukan diri sesuai dengan bacaan yang sesuai kebutuhannya. “Ibu-ibu biasa meminjam buku menjahit, masak, dan buku ketrampilan lainnya,” ujarnya. 

Menurut Asmawati, Koordinator USAID PRIORITAS di Sidrap yang telah banyak mengasistensi gerakan budaya baca Sidrap, gerakan budaya baca di Sidrap sangat terbantu dengan terjunnya Kodim Sidrap. “Selama ini gerakan budaya baca lebih banyak terkonsentrasi di sekolah. Kodim telah mengisi kekosongan gerakan di luar sekolah,” ujarnya. Dia berharap bahwa gerakan Kodim di Sidrap ini bisa menginspirasi semua Kodim di seluruh kabupaten lain. “Tetap selaras dengan tupoksinya, mereka bisa menjadi ujung tombak yang sangat strategis dalam menggerakkan budaya baca di Indonesia,’ ujarnya. (CJ/Mustajib)  

Minggu, 27 November 2016

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Ada Anggota Ormas / LMS yang Tidak Hapal Teks Pancasila


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Tak hanya para pelajar yang tak hapal Teks Pancasila ketika disuruh membacanya dihadapan rekan-rekannya oleh guru. Namun, ada juga anggota lembaga sosial masyarakat (LSM) / Ormas di Kota Bogor tak hapal Teks Pancasila, saat dilaksanakan kegiatan sosialisasi empat pilar MPR RI yang berlangsung di aula Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Minggu (27/11/2016).

Pengamatan XPOSNEWS, sebelum acara sosialisasi Empat Pilar MPR RI ditutup, salah satu narasumber meminta satu peserta sosialisasi untuk membacakan Teks Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara diatas panggung (mimbar). Tak lama berselang naik lah keatas panggung, satu peserta dari LSM/ Ormas bermaksud membacakan Teks Pancasila.


“Namun alangkah kagetnya seluruh peserta maupun nara sumber, anggota LSM/Ormas dimaksud setelah membacakan Teks Pancasila Sila pertama berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa, malah dengan suara lantangnya langsung menyebutkan sila ke Empat, Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan. Bahkan Ketika disuruh mengulang lagi, malah menyebutkan Sila ke tiga,” katas Adi satu peserta.

Supaya tak mengulang kesalahan demi kesalahan,  nara sumber yang menyuruh anggota LSM/Ormas tadi langsung menghentikannya. Kata nara sumber, mungkin dia sedang grogi membacakan Teks Pancasila diatas mimbar, ketika membacakan Teks Pancasila diatas panggung. Dan akhirnya, Teks Pancasila tadi dibacakan oleh  anggota Koramil Bogor selatan.

Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, digagas oleh, Eka Sastra anggota DPR RI dari Partai GOLKAR, yang dihadiri oleh puluhan peserta dari LSM/ Ormas se Kota Bogor. (Madiqtera)

RRI Gelar Jalan Sehat Disabilitas dan Pentas Kreativitas


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Seratusan anak-anak difabel, Minggu (27/11/2016), antusias mengikuti Jalan Sehat Disabilitas dan Pentas Kreativitas yang diselenggarakan RRI Bogor. Didampingi orangtua dan kerabatnya, mereka berjalan sehat dengan rute singkat di seputar Jalan Pangrango dan Taman Kencana.

Menurut Kepala RRI Bogor Arnetty, kegiatan itu serentak dilakukan oleh seluruh RRI se-Indonesia. Kegiatan itu, katanya, untuk memberikan ruang dan tempat kepada para difabel agar mereka pun merasa sama dengan masyarakat lainnya yang normal.


"Kedepannya mudah-mudahan kegiatan ini lebih besar, lebih luas, dan lebih banyak lagi pesertanya. Apalagi kegiatan ini juga didukung banyak pihak dan mendapatkan bantuan dari para mitra kerja," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengatakan bahwa para difabel tidak perlu berkecil hati. Sebab, Pemerintah Kota Bogor menciptakan suasana dan kondisi yang sama nyaman untuk mereka. Yang dimaksud Usmar adalah fasilitas umum dan fasilitas sosial yang perlahan mulai mengakomodir kebutuhan para difabel seperti taman, pedestrian hingga fasilitas pendidikan.


"Pemkot Bogor juga terus mendorong kebutuhan para difabel khususnya di bidang pendidikan dan lapangan pekerjaan secara berkesinambungan," tuturnya.

Usai mengikuti jalan sehat, acara dilanjutkan dengan pentas kreativitas dan pembagian doorprize dari sejumlah sponsor. Bahkan, secara spontan Usmar pun turut memberikan tambahan hadiah kepada sejumlah difabel berupa tunai. (Rahmat Maulana)

Jumat, 25 November 2016

BPBD Kota Bogor Galang Relawan, Dilatih Keterampilan dan Kermahiran Destana


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Untuk meningkatkan keterampilan dan kemahiran relawan Desa Tangguh Bencana (Destana), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mengelar pelatihan bagi para relawan. Kegiatan yang berlangsung di Hotel March, Cipayung, diresmikan Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, Jumat, (25/11/2016).

Pada kesempatan itu Ade mengungkapkan rasa syukur atas berlangsungnya pelatihan ini, yang memang dibutuhkan oleh para relawan. Ia berharap program ini tidak menjadi kegiatan yang mubazir. “Oleh karena itu jangan disia-siakan  karena sangat bagus untuk melatih masyarakat membentuk ketangguhan bencana,”.


Ia juga meminta peserta untuk lebih memahami tentang teknis penanggulangan bencana, karena bencana tidak bisa direncanakan dan bisa datang secara tiba-tiba dengan penyebabnya yang beragam.

Hadir pada pelatihan tangguh bencana ini, Kepala BPBD Kota Bogor, Ganjar Gunawan, Kasi Penanggulangan Bencana BPBD, Yappies dan para lurah. (Rahmat Maulana)

Kamis, 24 November 2016

Peringatan Hari Guru Ke-71, Satgas Saber Pungli Dibentuk


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) semakin gencar melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam rangka memberantas pungli. Sampai saat ini bahkan sudah ada oknum petugas di salah satu OPD Pemerintah Kota Bogor yang terkena OTT. Tim Saber Pungli memang bertindak tidak pandang bulu. Tidak terkecuali di lingkungan sekolah yang kerap diadukan masyarakat yang mengeluhkan adanya praktek pungli.

"Saya banyak menerima aduan soal pungutan untuk kunjungan. Oleh karena itu dalam waktu dekat kami akan mengumpulkan komite dan pimpinan sekolah untuk membahas pungutan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan,” ujar Bima usai memimpin upacara peringatan Hari Guru ke-71 Kamis (24/11/2016) di GOR Pajajaran.


Pada prinsipnya ada dua pungutan yang dibolehkan. Masing-masing pungutan yang sifatnya sukarela atau tidak memaksa dan pungutan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan atau mempersiapkan kompetensi sekolah. Sedangkan pungutan seperti untuk melakukan kunjungan yang tidak ada hubungannya dengan upaya meningkatkan kompetensi sekolah, tidak diperbolehkan.

Sebetulnya sudah ada ketentuan dari pemerintah pusat tentang pungutan mana saja yang dibolehkan dan yang tidak.

Menanggapi rencana keberadaan Satgas Saber Pungli di lingkungan sekolah, Ketua PGRI Kota Bogor, Basuki berharap para guru sudah menyadari keberadaan Saber Pungli sebagai sebuah gerakan nasional. Ia juga berharap para Kepala Sekolah yang langsung mendapat batuan dana, bisa menggunakan dana sesuai dengan pagunya. "Saya sudah sampaikan kepada mereka agar hati-hati menggunakan anggaran dan harus siap untuk diaudit," katanya.


Hal senada disampaikan Rektor Universitas Pakuan, Bibin Rubini. Menurutnya para Kepala Sekolah harus bisa memilah-milah mana pungutan liar dan mana pungutan wajar. “Karena kenyataannya tidak semua sekolah bisa memenuhi kebutuhan sekolah dengan anggaran yang ada” katanya. Tetapi jika memang harus dilakukan pungutan, maka hal itu harus dilakukan berdasarkan keputusan rapat dan ada surat edaran dari Kepala Sekolah. 

"Jika pungutan untuk meningkatkan kualitas sekolah karena sarana dan prasarananya belum memadai, saya kira sah-sah saja," pungkasnya (Yu)

Kabupaten Donggala Pelajari Perda KTR, Kunjungi Kota Bogor


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat menerima kunjungan kerja dari Pemerintah Kabupaten Donggala, Kamis (24/11/2016). Rombongan diterima di Paseban Suradipati, Balaikota Bogor. Pada kesempatan itu, rombongan menyambangi Kota Bogor guna mempelajari penerapan perda nomor 12 tahun 2009 yang mengatur tentang KTR (Kawasan Tanpa Rokok). 

"Kita tentunya senang bisa menerima kunjungan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Donggala dalam rangka studi Perda tentang KTR ini," ujar Ade. Ade menjelaskan, Perda nomor 12 yang dikeluarkan pada tahun 2009 ini pada intinya tidak melarang orang untuk merokok. Perda ini dikeluarkan untuk menyadarkan seluruh warga khususnya perokok aktif untuk tetap memerhatikan etika. Perokok aktif harus sadar bahwa setiap orang berhak mendapatkan hak untuk menghirup udara yang bersih dan terbebas dari asap rokok.


“Kita selalu mengingatkan warga agar memiliki kesadaran tentang KTR yang telah diatur oleh Pmerintah Kota Bogor. Dari sini juga derajat kesehatan warga Kota Bogor bisa meningkat lebih baik,” imbuh Ade. Dalam kesempatan ini Ade juga menjelaskan untuk menjalankan Perda nomor 12 tahun 2009 telah dialokasikan dana 600 juta. Dana ini digunakan untuk pembiayaan pelatihan, perekrutan kader, dan guna mengingatkan warga tentang KTR.


Ade memaparkan, Kota Bogor menjadi pionir dalam mengatur KTR di Indonesia. Banyak pemerintah kota lain yang juga telah melakukan kunjungan yang kemudian menerapkan KTR di wilayah mereka. Ade berharap dengan adanya kunjungan seperti ini Pemerintahan Kota Bogor dapat memberi efek baik tentang KTR bagi wilayah lainnya. (Rahmat Maulana)

Rabu, 23 November 2016

Aim Halim : Satgas Saber Pungli Kota Bogor Segera Terbentuk

Kepala Inspektorat Kota Bogor
Aim Halim Hermana
XPOSNEWS.com, (Bogor) - Pemberantasan Pungutan Liar (Pungli) di Pemerintahan Kota Bogor bukan hanya sekadar menjadi komitmen semata. Satuan Petugas (Satgas) Sapu Bersih (Saber) Pungli siap dibentuk Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Dengan bekerjasama dengan jajaran Muspida lainnya, Pemkot Bogor akan menggandeng Polres Bogor Kota, Kejaksaan Negeri (Kejari) Bogor, Pengadilan Negeri Bogor, Bagian Hukum Setda Kota Bogor dan lainnya. Para Satgas Saber Pungli ini nantinya akan menelusuri pungli yang kerap terjadi di OPD dan meresahkan masyarakat.

Kepala Inspektorat Aim Halim Hermana mengatakan, setelah diluncukannya  Peraturan Presiden (Perpres) 87 Tahun 2016 tentang Saber Pungli dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang penjabaran perpres, Inspektorat langsung bergerak ke lapangan. Pihaknya telah menyampaikan kepada Wali Kota Bogor Bima Arya dan berkomunikasi dengan pihak Polres, Kejaksaan Negeri , Pengadilan Negeri dalam rencana ke depan pembentukan satgas saber pungli tingkat kota.

"Draft Keputusan Wali Kota tentang Satgas Saber Punglinya akan disampaikan ke Bagian Hukum dan Bagian Organisasi setelah ditanda tangani Wali Kota baru akan dikukuhkan," ujar Aim saat ditemui langsung Rabu (22/11/2016) di kantornya.

Saat ini, lanjut Aim, Satgas Saber Pungli masih bergerak masing-masing di setiap Muspida seperti di Kejari, Polres dan Dandim, Danrem dengan tupoksinya masing-masing. Namun setelah Satgas Saber Pungli ini dikukuhkan Wali Kota akan disatukan. Penguatan Satgas Saber Pungli pun dilakukan dengan membuat struktur organisasi, merumuskan program kerja, memiliki sumber dana yang sifatnya halal serta ada pembekalan sikap, keterampilan dan wawasan bagi petugas karena tantangan dalam memberantas pungli cukup besar.

"Sekecil apapun pungutan yang diambil di luar aturan berlaku disebut pungli dan harus diberantas. Sudah ada beberapa temuan-temuan pungli yang dikeluhkan masyarakat nanti petugas akan langsung ke lapangan," beber Aim

Aim menyebutkan, selain pengukuhan Satgas Saber Pungli di Desember akan ada pula pengukuhan zona integritas pungutan liar di wilayah atau OPD yang dijadikan percontohan dengan melihat kredibilitasnya serta pengukuhan Unit Pencegahan Gratifikasi (UPG).

"Keberhasilan dari pembentukan Satgas ini yakni tidak adanya lagi satgas saber karena tidak ada lagi pungli di Kota Bogor," tutup Aim (Rahmat Maulana)

Selasa, 22 November 2016

Wakil Wali Kota Bogor Tanggapi Pandangan Umum Fraksi Atas RAPBD 2017


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor menggelar Rapat Paripurna terkait pandangan umum fraksi terhadap RAPBD Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor 2017, Selasa (22/11/2016). Pada rapat yang digelar di Gedung DPRD Kota   Bogor, Jalan Kapten Muslihat Bogor, Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman memastikan komitmen Pemkot Bogor untuk melaksanakan seluruh rangkaian dan tahapan yang ada dengan tepat waktu sesuai amanat Permendagri No. 31 Tahun 2016. 

Dalam kesempatan itu Usmar menjelaskan adanya penurunan target pendapatan daerah yang disebabkan adanya penurunan target retribusi daerah. Usmar menjelaskan, penurunan target dilakukan karena Pemkot Bogor pada tahun 2017 akan lebih selektif dalam perijinan. “Secara khusus  perijinan mal dan hotel diproyeksikan akan berkurang ditambah akan  berkurangnya titik ruas parkir di badan jalan," lanjutnya.


Untuk mensiasati angka defisit pada APBD 2017 yang berkisar 22,36 persen, Usmar mengajak DPRD Kota Bogor untuk terus melakukan rasionalisasi anggaran sambil terus menggali potensi-potensi yang ada. Hal ini menurutnya agar angka defisit memenuhi batas maksimal kumulatif defisit APBD sesuai PMK Nomor 132/PMK.07/2016. 

"Untuk penyertaan modal kami berpedoman pada Permendagri No.52/2012 tentang pedoman pengelolaan investasi pemerintah daerah. Jadi, apa yang telah dicantumkan dalam perda penyertaan modal kepada BUMD telah melalui proses kajian dan pembahasan yang dilakukan oleh penasehat investasi sesuai dengan amanat Permendagri 52 tahun 2012," tutur Usmar yang menegaskan penyusunan rancangan APBD Kota Bogor 2017 diupayakan mengakomodir kebutuhan belanja OPD baru.


Dalam kesempatan itu Usmar menambahkan, guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya menjaga lingkungan yang sehat, Pemkot Bogor pada tahun 2017 akan lebih menekankan layanan kesehatan di masyarakat. Kegiatan-kegiatan di Dinas Kesehatan  akan lebih bersifat promotif dan preventif. “Untuk promotif akan dilakukan kegiatan promosi lingkungan sehat, deteksi dini kanker dan menjaga masyarakat dari perilaku menyimpang seperti penyalahgunaan narkoba, sedangkan preventif lebih kepada imunisasi dan pengendalian HIV/AIDS,” demikian Usmar.(Rahmat Maulana)

Walikota Bogor Tanyakan Mekanisme Pemilihan RTLH


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Wali Kota Bogor Bima Arya mempertanyakan mekanisme pemilihan rumah tidak layak huni yang masuk dalam kategori layak diperbaiki. Pasalnya, Bima melihat banyak RTLH yang dinilainya luput dari penilaian aparat di wilayah setempat. 

Hal tersebut dicetuskan Bima dalam Briefing Staff yang diikuti seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Aparatur Wilayah Camat dan Lurah, Asisten Pemerintah dan Kepala Bagian di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Bogor, Selasa pagi (22/11/2016) di Ruang Paseban Sri Bima.


Bima melanjutkan briefing dengan sebuah renungan kepada seluruh Kepala Dinas, Camat, Lurah dan lain-lain bahwa sepanjang ia mengunjungi kelurahan dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH),  dirinya selalu melihat potret wajah warga yang memprihatinkan. Mereka yang tinggal di RTLH luput dari bantuan dan ini menjadi  persoalan yang harus ditangani karena rumahnya betul-betul tidak layak. Banyak pula permintaan warga yang ternyata sudah di musrembangkan namun akhirnya gagal. Seperti permintaan pembangunan jembatan, puskesmas tanggul, gedung serba, MCK dan lainnya. Sementara ada beberapa kegiatan yang dilakukan sebetulnya tidak efektif.

"Mekanisme RTLH harus dipentingkan kenapa ini bisa luput? Semua permintaan warga harus jadi catatan aparat wilayah. Memang tidak semua bisa dipenuhi tapi yang bisa dianggarkan dan di proses ya dikerjakan," tegas Bima.


Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengingatkan kepada seluruh peserta briefing agar menyikapi serapan anggaran Belanja Langsung (BL) dari beberapa OPD yang masih belum melaporkan realisasi fisik dan kegiatan. "Saya minta pertanggal 10 Desember dinas yang masih merah ini sudah hitam sehingga di akhir tahun bisa mendekati target realisasi sebesar 92,97 persen karena target Pemkot ingin WTP," pungkas Usmar. (Madiqtera)

Armada Kuning Kembali Beroperasi, Petugas Pengangkut Sampah Lembur


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Ratusan armada kuning truk sampah milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor khirnya dapat membuang sampah kembali ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga kembali. Sejak Minggu (20/11/2016) petang, seluruh petugas pengangkutan sampah lembur membersihkan seluruh tumpukan sampah di Kota Bogor.

Menurut Sekretaris DKP Kota Bogor Elia Buntang yang ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/11/2016), pasca pemblokiran jalan masuk ke Galuga oleh warga, pihaknya langsung memerintahkan kepada seluruh pegawai di bagian pengangkutan untuk membuang sampah ke TPAS Galuga.

"Bahkan bila perlu untuk bekerja lembur, kita perintahkan untuk lembur. Karena kita ingin timbulan sampah ini dapat terangkut secepatnya,“ jelas Elia.


Pengangkutan sampah itu, terangnya, terus dilakukan bertahap secara terus menerus sejak akhir pekan kemarin. Bahkan, sambungnya, tidak sedikit pegawai yang mengangkut sampah ke TPAS Galuga ini bisa melakukan pembuangan hingga empat ritasi (perjalanan bolak-balik).

"Selain menjadi pemandangan yang tidak enak dipandang, timbunan sampah ini juga menimbulkan aroma tidak sedap dan rentan menimbulkan penyakit. Alhamdulillah hingga per hari ini (Selasa, 22/11/16), sisa timbulan sampah hanya sekitar 25 persen lagi," ungkapnya.

Setiap harinya DKP Kota Bogor mengangkut sebanyak 700 ton volume sampah. Jumlah sebanyak itu diangkut menggunakan sebanyak 127 unit armada truk. (Madiqtera)

Tingkatkan Budaya Baca, SMPN 2 Sindangagung Programkan Koran Masuk Kelas


XPOSNEWS.com, (Kuningan) - Pemerintah daerah Kab. Kuningan melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga terus mendorong sekolah untuk mensukseskan program gerakan literasi sekolah yang di dalamnya terdapat budaya membaca. Sebagai bagian dari komitmen Kabupaten Pendidikan, gerakan literasi sekolah atau GLS salah satu kegiatannya adalah sekolah-sekolah menerapkan budaya membaca bagi semua warga sekolah, termasuk guru dan kepala sekolah. Apalagi hal ini sesuai dengan Permendikbud nomor 23 tahun 2015 yang mengamanahkan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai dan program membaca harus masuk ke dalam program sekolah. Di Kab. Kuningan sendiri, sudah banyak sekolah yang melaksanakan program literasi sekolah, salah satunya adalah SMPN 2 Sindangagung.

“Kami sangat mengapresiasi sekolah-sekolah di Kab. Kuningan yang telah melaksanakan program membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, terlebih jika program tersebut mendapatkan dukungan dari komite sekolah dan orang tua siswa, ini menjadi semangat kami untuk terus mendorong sekolah-sekolah lainnya membuat program literasi sekolah” ujar Drs. Suharso, M.Pd Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Kuningan, ketika ditemui di sela aktifitasnya di kantor, selasa (22/11/2016).

Kepala SMPN 2 Garawangi, Edi Rohandi, M.M.Pd, ketika ditemui di ruang kerjanya, senin (21/11/2016), mengatakan bahwa gerakan literasi sekolah yang mencakup kegiatan pembiasaan membaca dan menulis tersebut berjalan karena dukungan luar biasa dari seluruh warga sekolah.

”Beberapa sekolah yang sudah menerapkan budaya baca memang merupakan mitra USAID PRIORITAS, tetapi kami yang bukan mitra USAID PRIORITAS juga ingin melaksanakan program budaya membaca dengan mencontoh sekolah mitra USAID PRIORITAS, apalagi kegiatan ini di dukung oleh seluruh warga sekolah, mulai dari orang tua, guru sampai siswa” ungkapnya.


Programkan Koran Masuk Kelas

Edi menambahkan, bahwa untuk mengembangkan program literasi sekolah salah satunya melalui penyediaan bahan bacaan yang cukup bagi anak-anak, salah satunya adalah melalui program koran masuk kelas ”kami beserta seluruh warga sekolah terus berbenah untuk mensukseskan program literasi ini. Anak-anak dan bapak ibu guru harus dibiasakan dalam membaca buku dan koran masuk kelas, semua demi kemajuan sekolah” ujarnya.

Keberhasilan dalam mengembangkan program koran masuk kelas ini, tidak lepas dari dukungan para guru yang ada di sekolah sekolah, mereka mendukung agar program membaca semakin beragam dengan kehadiran koran masuk kelas. 

Dari pengamatan, setiap kelas yang dikunjungi nampak berjejer rapi koran-koran sebagai  bacaan di sudut baca. Nampak para siswa aktif membaca koran di sela-sela jam istirahat. Terkadang koran tersebut juga menjadi bahan pembelajaran bagi siswa.

”Koran tersebut, selain untuk bahan bacaan juga dikembangkan menjadi bahan pembelajaran para siswa, ketika mereka butuh maka koran bisa digunakan sebagai sumber belajar, sangat efektif sekali” ujar Ayiep Rosidin, salah seorang guru. 

Program koran masuk kelas yang telah berjalan sejak bulan Juni 2016 ini menjangkau semua kelas yang berjumlah 15 rombongan belajar. Tekhnis pembagiannya melalui guru yang piket pada hari tersebut, pagi-pagi sekali guru piket tersebut merapikan koran, lalu segera mendistribusikan ke semua kelas. 
Ditanya bagaimana kiat keberhasilan budaya membaca dan program koran masuk kelas, Edi Rohandi mengatakan bahwa semuanya berjalan lancar karena berkat dukungan semua pihak ”semua berjalan baik karena keteladanan guru dan staf sekolah mencontoh membaca buku dan koran, sehingga anak-anak di dalam kelaspun asyik membaca koran yang telah disediakan oleh sekolah” pungkasnya. [CJ/Ahmad Syaiful Bahri]

UINSA Kembangkan 56 Judul Buku Bacaan Berjenjang untuk Siswa Madrasah Surabaya


XPOSNEWS.com, (Surabaya, Jawa Timur) - UIN Sunan Ampel (UINSA) bekerja sama dengan Badan Arsip dan Perpustakaan Surabaya mengembangkan 56 judul buku bacaan berjenjang untuk siswa kelas awal SD/MI. Buku bacaan berjenjang adalah buku yang isinya disesuaikan dengan jenjang (tingkat) kemampuan membaca siswa. Isi buku mulai terdiri dari satu kata dan satu gambar untuk siswa yang baru belajar membaca, sampai yang terdiri dari beberapa paragraf dan gambar untuk siswa yang sudah lancar membaca. 

“Pembuatan buku bacaan berjenjang ini untuk mendukung program akse-literasi di Surabaya atau percepatan peningkatan kemampuan literasi siswa Surabaya. Buku bacaan berjenjang yang dihibahkan USAID menjadi inspirasi dan rujukan kami dalam membuat buku bacaan berjenjang yang konteksnya sesuai dengan Surabaya dan relevan dengan program pembelajaran di madrasah yang bernuansa keagamaan,” kata Dr Evi Fatimatur Rusydiyah, dosen yang juga ketua laboratorium pembelajaran Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UINSA saat menunjukkan buku-buku bacaan yang selesai dicetak di ruang kerjanya, Selasa (22/11/2016). 

UINSA merupakan salah satu dari 17 LPTK dan 13.000 sekolah penerima hibah 8 juta buku bacaan berjenjang dari Badan Pembangunan Internasional Amerika (USAID). Para dosennya juga sudah dilatih cara menggunakan buku bacaan tersebut untuk meningkatkan kemampuan dan minat membaca siswa kelas awal SD/MI. Pembuatan buku bacaan berjenjang ini memperkaya buku-buku yang relevan untuk siswa kelas awal SD/MI yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan minat membacanya. Apalagi buku bacaan berjenjang belum banyak tersedia di Indonesia.


Tim pembuat buku mengawalinya dengan meneliti konten-konten lokal Surabaya yang relevan untuk dijadikan topik buku- bacaan berjenjang. Beberapa konten lokal yang dimaksud di antaranya terkait lokasi wisata, tempat bersejarah, makanan khas, dan masih banyak lagi. Mereka juga meneliti bentuk-bentuk buku bacaan berjenjang yang relevan untuk siswa madrasah di Kota Surabaya, yaitu dengan memperhatikan pemilihan kosa kata, ketepatan ilustrasi, tata cetak, konten dan konsepnya.

Setelah mendapatkan bahan, tim mulai memikirkan gambar-gambar ilustrasi buku. Konsepnya, pada setiap lembar buku ada tulisan dan gambar yang membuat anak tertarik membaca buku tersebut. Untuk gambar buku, ada yang menggunakan foto atau gambar ilustrasi yang dibuat oleh dosen UINSA.

Misalnya, pada buku berwarna kuning yang berjudul Kebun Binatang Surabaya, gambar covernya berupa foto dua orang anak yang sedang berpose gembira dengan latar belakang kebun binatang Surabaya. Isi buku terdiri dari satu paragraf, yang setiap paragraf terdiri dari dua kalimat. Di sebelahnya ada foto yang memperlihatkan kegiatan kedua anak tersebut di kebun binatang Surabaya. “Dicky dan Amel di kebun binatang. Mereka melihat Rusa.” Demikian salah satu kalimat dalam isi buku tersebut. 

Buku lainnya yang berwarna ungu berjudul Kota Surabaya. Gambar covernya memperlihatkan ikon-ikon Kota Surabaya, seperti patung Sura (ikan Hiu) dan Buaya, monumen kapal selam, tugu pahlawan, dan monumen bambu runcing. Isi buku ini lebih panjang yang terdiri dari 3-4 kalimat dengan mendeskripsikan ikon-ikon kota Surabaya tersebut.  “Buku ini akan membuat para siswa menjadi lebih mengenal dengan berbagai keunggulan di Surabaya, dan membangun kesadaran untuk menjaga dan melestarikannya,” tukas Evi. 

Warna yang ada di cover buku dibuat berbeda untuk menunjukkan jenjang penggunaan buku. Ada 7 warna yang digunakan, yaitu ungu, merah, kuning, hijau, biru, coklat, dan oranye, yang semua warna tersebut dibuat gradasi putih sehingga terlihat lebih cerah.

Saat ini sudah ada satu seri buku yang terdiri dari tujuh judul buku berhasil diselesaikan. Totalnya ada delapan seri buku dengan 56 judul yang akan dibuat. Tujuh judul buku yang selesai dibuat akan dicetak terbatas, dan pada awal tahun 2017 akan digunakan tim pustakawan Surabaya untuk menilai kemampuan membaca siswa kelas awal SD/MI di Surabaya. Judul-judul buku lainnya masih dalam tahap validasi ahli. 

”Kami bekerja sama dengan UINSA membuat buku bacaan berjenjang ini untuk meningkatkan kemampuan dan minat membaca siswa madrasah sejak kelas awal. Tujuh buku yang sudah selesai akan digunakan untuk mengases tingkat kemampuan membaca siswa di kelas awal di SD/MI sehingga kita mengetahui tingkat efektivitas program membaca yang sudah kita lakukan selama ini. Termasuk, menyiapkan program membaca ke depan yang lebih tepat untuk mereka,” timpal Arini Pakistyaningsih SH MM Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Surabaya. (CJ/Anwar Holil)

Senin, 21 November 2016

Ibraf Tunjuk Jawa Barat Tuang Rumah Pertemuan Penyiaran Dunia


XPOSNEWS.com, (Bandung) - Jawa Barat kembali dipercaya menjadi tuan rumah pertemuan internasional. Kali ini forum organisasi penyiaran negara-negara yang berada di bawah naungan Organisasi Konferensi Islam (OKI), yaitu OIC Broadcasting Regulathory Authority Forum (Ibraf) akan menyelenggarakan pertemuan penyiaran dunia di Kota Bandung, Jawa Barat pada 22–24 Februari 2017.

Usai melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) terkait pertemuan tersebut di Gedung Pakuan, Jl. Otto Iskandardinata No. 1, Kota Bandung, Senin (21/11/2016), Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Yuliandre Darwis mengungkapkan, bahwa Ibraf menjadi kesempatan bagi dunia penyiaran Indonesia untuk melakukan telaah dan perbaikan mengenai substansi penyiaran nasional.

“Ini masa yang langka dimana kita belum pernah menjadi tuan rumah penyiaran dunia,” kata pria yang kerap disapa Andre ini.

Melalui pertemuan yang akan dihadiri oleh para pelaku penyiaran dari 57 negara ini, diharapkan akan membawa angin segar bagi perkembangan perubahan konten dunia penyiaran Indonesia. Karena menurut Andre, dunia penyiaran adalah salah satu hal yang bisa membawa baik atau tidaknya sebuah bangsa.

“Penyiaran ini salah satu yang akan memberitakan baik atau tidaknya Indonesia. Baik atau tidaknya itu tentu dengan konten apa yang mau dibawa,” ujar Andre.

“Jadi targetnya adalah bagaimana penyiaran ini bisa menghadirkan independensi, keberimbangan, dan memang menjunjung nilai-nilai yang kalau jurnalistik ya jurnalistik yang ideal,” lanjutnya.

Sementara itu, alasan dipilihnya Bandung sebagai tuan rumah adalah tidak terlepas dari sejarah Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 lalu. KAA Bandung dinilai telah berhasil menghadirkan kesejukan dan kedamaian bagi negara-negara pesertanya, terutama bagi negara-negara yang belum merdeka kala itu.

Untuk itu melalui Ibraf di Bandung, semangat perdamaian dan kesejukan Indonesia dari Jawa Barat akan menular terhadap sejuknya konten siaran nasional dan dunia yang saat ini penuh dengan konten dan tontonan keras dan kurang mendidik.

“Tema yang akan diangkat itu, media yang benar-benar harmoni yang membawakan kesejukan, kedamaian yang membawakan isu-isu konvergensi isi siaran teknologi yang saat ini memberangus validitasnya saling baku hantam,” tutur Andre yang saat ini menjabat juga sebagai Presiden Ibraf.

Pemprov Jawa Barat pun menyambut baik pertemuan penyiaran dunia yang akan digelar di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat ini. Gubernur Aher mengatakan dengan kekhasan Tanah Pasundan “silih asah, silih asih, silih asuh” (saling mengingatkan atau menajamkan pikiran, saling mengasihi, saling membimbing atau mengasuh), diharapkan bisa memberikan dampak terhadap konten penyiaran saat ini.

Selain itu, Aher juga ingin melalui pertemuan ini akan berdampak terhadap konten penyiaran saat ini yang dipenuhi dengan informasi kekerasan. Untuk itu, pertemuan ini diharapkan bisa membawa perubahan terhadap media bagaimana cara menyajikan konten yang bisa membawakan kesejukan dan perdamaian di masyarakat.

“Isu budaya, isu kebhinekaan, isu keramahtamahan, toleransi antar masyarakat atau umat beragama saya kira sangat bagus. Di negara-negara OKI sekarang banyak pergolakan ya, framing media. Kita sambut pergolakan tersebut dengan pesan perdamaian dari Jawa Barat, dari Kota Bandung,” tukas Aher usai pertemuan.

Rencananya disela-sela pertemuan ini akan dihadirkan pula berbagai keunikan seni dan budaya khas Jawa Barat, salah satunya permainan alat musik Angklung. Menurut Aher, Angklung yang dimainkan secara bersama-sama memiliki makna kebersamaan dan harmoni bagi para pemainnya.

“Tampilan yang paling istimewa akan kita tampilkan Angklung. Kita akan sebutkan bahwa Angklung ini membawa pesan kebersamaan dengan cara main bersama-sama dan pesan perdamaian untuk dunia,” pungkas Aher. (HPP Jabar/Frida)

Para Seniman Angklung Deklarasikan AAI di Peringatan Hari Angklung Ke-6


XPOSNEWS.com, (Bandung) - Dalam peringatan hari angklung ke-6 di Gedung Sate Minggu (20/11/2016), dideklarasikan berdirinya Asosiasi Angklung Indonesia (AAI).

Pendeklarasian dilakukan para praktisi dan permerhati seni angklung di Jawa Barat yang diinisasi seniman Sistriaji. Pembacaan deklarasi dilakukan dalam guyuran hujan di akhir acara pementasan permainan angklung masal oleh 6000 siswa sekolah. Sistriaji yang membacakan deklarasi dengan lantang di hadapan Gubernur Jawa Barat mengatakan, AAI akan menjadi wadah resmi pengembangan dan pelestarian angklung di Indonesia.

“AAI adalah wadah bagi pengembangan dan pelestarian angklung di Indonesia, dan terbuka untuk siapa saja yang ingin mendalami atau belajar angklung” katanya.


Menurut Sistriaji, AAI adalah sebagai upaya keseriusan masyarakat Jawa Barat khususnya untuk melanggengkan angklung sebagai seni tradisi khas Jawa Barat, yang telah diakui sebagai warisan tak benda oleh UNESCO PBB 6 tahun lalu.

“AAI akan menjadi lembaga pelestari yang mewadahi berbagai aspirasi dan inovasi bagi pengembangan angklung” jelasnya.

Hari Angklung ke-6 diperingati oleh ribuan siswa di Gedung Sate, dengan memainkan beberapa lagu yang atraktif seprti ‘Lalajo Wayang’, ‘Yamko Rambe’, ‘Peuyeum Bandung ‘ dan lain-lain. (Hilda)

6000 Pelajar dan Mahasiswa Peringati "Angklung's Day 2016, Jelajah Nusantara"


XPOSNEWS.com, (Bandung) - Sebanyak 6.000 orang siswa SD/SMP/SMK dari berbagai daerah di Jabar  serta para mahasiswa PT di Bandung berkumpul di Halaman Gedung Sate, Minggu (20/11/2016) untuk merayakan 6 tahun ditetapkannya alat musik Angklung sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda oleh Unesco sejak 18 November 2010 lalu.

Turut hadir pada acara bertajuk "Angklung's Day 2016, Jelajah Nusantara" ini Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ketua Komisi II DPRD Jawa Barat Ridho Budiman, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Barat Ida Hernida, serta para pejabat terkait di lingkungan Pemprov Jawa Barat, dan pihak Keluarga Besar Bumi Siliwang (Kabumi) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) selaku penyelenggaran acara.

Melalui perayaan ini, sebagai sebuah warisan budaya dunia Gubernur Ahmad Heryawan (Aher) mewakili Pemprov Jawa Barat dan masyarakat tanah Pasunda akan terus berkomitmen untuk menjaga serta melestarikan Angklung.


Aher mengatakan bahwa saat ini Angklung telah menjadi milik dunia, namun masyarakat Jawa Barat harus menjadi yang terdepan dalam menjaga serta melestarikan Anggklung, sehingga gaungnya akan terus terdengar ke seluruh belahan dunia.

“Masyarakat Jawa Barat harus paling depan melestarikan Angklung milik dunia,” ajak Aher dalam sambutannya.

Peserta Angklung’s Day 2016 berasal dari 143 sekolah, yaitu TK, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, dan para mahasiswa Perguruan Tinggi dari Bandung, Bogor, Tasikmalaya, Purwakarta, Tangerang, hingga Jakarta. Sesuai dengan temanya tahun ini “Angklung’s Day 2016, Jelajah Nusantara” dihadirkan berbagai penampilan tarian khas daerah seperti dari Papua, Sumatera, Jawa Barat, serta daerah lainnya hingga lagu dangdut dan luar negeri diiringi oleh permainan Angklung peserta dalam gelaran “Lalajo Wayang” (Menonton Wayang).

Pihak Kabumi UPI juga berkomitmen untuk terus melestarikan warisan dunia asal Jawa Barat ini. Melalui event Angklung’s Day yang akan digelar setiap tahun, Kabumi berharap bisa memberikan manfaat untuk menghadirkan kecintaan anak-anak dan generasi muda Indonesia, sehingga akan tertanam dalam jati dirinya nilai dan makna yang terkandung dari setiap budaya nasional yang ada. 
  
Pada acara ini hadir pula tamu berasal dari Australia Selatan. Mereka adalah 16 orang mahasiswa yang akan berada di Bandung hingga dua bulan. Mereka akan mempelajari tentang budaya Sunda, Bahasa Sunda, serta budaya Indonesia lainnya. (HPP Jabar/Frida)

Usmar : Kesehatan dan Kesejahteraan Harus Diraih


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Selain mahal, kesehatan juga merupakan satu hal yang sangat berharga. Oleh karena itu, melalui senam kesegaran jasmani yang akan dideklarasikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam waktu dekat ini diharap dapat meningkatkan kesehatan seluruh warga.

Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengatakan hal itu saat membuka Progam SP3OR Tahun 2016 Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat. Acara berlangsung di Lapangan Kresna, Bantar Jati, Bogor Utara, Minggu (20/11/2016).


‘Jadikan Olahraga Sebagai Kebutuhan Hidup’ menjadi tema yang diusung pada kegiatan ini. Lewat tema ini pula Usmar berharap dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warga Kota Bogor khususnya dan Jawa Barat pada umumnya.

"Jadi tidak mungkin seseorang bisa mendapatkan kesejahteraan bila kesehatannya tidak baik. Oleh karena itu, kedua hal ini saling berkaitan. Jadi keduanya harus kita raih," kata Usmar.

Pada kegiatan senam bersama yang diikuti ratusan warga Bantar Jati itu, turut hadir Camat Bogor Utara Atep Budiman, Sekretaris Kecamatan Sihabudin, Lurah Bantar Jati Ramli, serta Kapolsek dan Danramil Bogor Utara. Selain senam bersama, warga juga dihibur live music serta puluhan doorprize yang telah disiapkan panitia. (Urip)

FSA Rohana SMKN 2 Luncurkan Gerakan Pemuda Koperasi Bogor Raya


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Bertempat di Paseban Sri Baduga Balaikota Bogor, Minggu (20/11/2016) Forum Silaturahmi Alumni (FSA) Rohani Islam Nurul Ahya (Rohana) SMK Negeri 2 Bogor adakan seminar perkoperasian. Acara yang bekerjasama dengan DKM Masjid At-Taqwa Balaikota Bogor ini sekaligus meluncurkan gerakan Pemuda Koperasi Bogor Raya. Peluncuran ditandai dengan pemukulan gong oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Bogor Eko Prabowo.

Ketua FSA Rohana SMK Negeri 2 Bogor Muhamad Rusdiana Hambali berharap agar gerakan ini bermanfaat untuk membangun kesadaran seluruh pemuda di Kota Bogor. “Utamanya akan pentingnya kita sebagai pemuda berkiprah di ekonomi dan juga dalam hal ini kita berkiprah di koperasi,“ ujarnya. Seminar ini, lanjutnya, diinisiasi untuk membentuk sebuah gerakan yang bisa masuk ke seluruh ranah mulai dari para profesional, mahasiswa, juga dari DKM masjid.     

Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana gerakan Pemuda Koperasi Bogor Raya Nuril Anwar menyampaikan, tujuan peluncuran gerakan ini ingin menyatukan para pemuda yang ada di Kota Bogor khususnya dan juga Kabupaten Bogor dalam membangkitkan koperasi. “Gerakan pemuda untuk koperasi ini belum ada, bisa dikatakan ini adalah sebagai pelopor. Kita bekerjasama dengan stakeholder dan Dinas Koperasi untuk menghimpun suatu gerakan yang besar,” jelasnya. 


Ketua DKM Masjid At-Taqwa Balaikota Bogor Arif Rahman berharap, kegiatan ini tidak sekedar seminar dan peluncuran, tetapi menjadi suatu gerakan. “Oleh karena itu setelah di-launching segera bergerak sesuai dengan profesi yang ada. Kita sepakat dengan adanya koperasi, apalagi dipelopori oleh pemuda, maka Insya Allah kedepan gerakan-gerakan pemuda yang positif juga akan semakin berkembang di Kota Bogor,” katanya.

Hadir selaku narasumber Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor Eko Prabowo yang menyampaikan pandangan umum terkait program instansinya. Selain itu juga diisi Nurul Zaman yang menyampaikan peran keumatan dalam hal perekonomian Islam, serta Ust. Hepi Andi Bastoni yang menyampaikan sejarah ekonomi dan keumatan. (Urip)

Walikota Minta Camat, Lurah dan LPM Se-Kota Bogor Dukung Gerakan Penanaman Pohon


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Wali Kota Bogor, Bima Arya meminta kepada para camat dan lurah,para LPM serta RT dan RW se-kota Bogor  untuk mendukung dan memfasilitasi Gerakan Tanam pohon (GTP). GTP yang akan difokuskan di lokasi rawan bencana longsor, diharapkan dapat membantu dan meminimalisir bencana alam di Kota Bogor.

Demikian disampaikan Bima saat Peringatan HUT GTP ke-1 di Kelurahan Situ Gede, Minggu (20/11/2016). HUT GTP mengusung tema "Terus menanam pohon untuk menghijaukan Bumi".

“Untuk itu perlu menyiapkan lahan dan lokasi untuk penanaman Pohon yang dilakukan GTP dan komunitas lainnya pendukung  tanam pohon yang dilaksanakan seminggu sekali,” ungkap Bima.


Hari, Ketua GTP, mengatakan penanaman pohon dilakukan pada tempat-tempat lahan yang mudah longsor terutama pada tempat lahan potensi bencana longsor. “Karena Kota Bogor lumayan cukup tinggi. Di area yang kritis dan selalu terjadi bencana," paparnya.

Lanjut Hari, pihaknya sudah melakukan pemetaan di enam kecamatan di Kota Bogor. Terutama difokuskan pada lahan yang kritis rawan bencana. Kegiatan gerakan tanam pohon turut dihadir Wakil Wali Kota Usmar Hariman serta Ketua DPRD Kota Bogor Untung Maryono, anggota DPRD Kota Bogor lainnya, Camat Bogor Barat Pupung Poernama, para Lurah se-Bogor Barat serta komunitas pendukung Tanam Pohon. (Rahmat Maulana).

Para Lurah dan Camat di Kota Bogor Harus Mampu Public Speaking


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Kunci keberhasilan seorang pemimpin adalah memiliki keterampilan Public Speaking. Keterampilan untuk berbicara di depan umum atau publik ini dapat di asah dan dilatih. Ke depan, semua pejabat di lingkungan pemerintah Kota Bogor harus memiliki skill tersebut.

Demikian ditegaskan Wali Kota Bogor Bima Arya saat memberikan materi kepada puluhan lurah dan camat di Royal Hotel Pajajaran, Senin (21/11/2016), pada pelatihan aparatur negara wilayah Kota Bogor. Pelatihan digelar atas kerja sama antara LPPM UNISBA dengan Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kota Bogor.


"Tidak mungkin juga seorang pemimpin tidak bisa public speaking, karena ini jua menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam memimpin. Terlebih di jaman seperti sekarang ini, pemimpin tidak bisa hanya diam. Makanya, saya sendiri sangat menyukai public speaking," ungkap Bima.

Bagi para pemimpin, seperti halnya lurah dan camat yang dinilainya belum memiliki kemampuan yang mumpuni, ia mengatakan tidak perlu berkecil hati. Sebab, katanya, public speaking seperti halnya menyanyi dapat diasah dan dilatih. Jadi, semuanya bisa dipelajari dan tidak perlu khawatir.


"Tetapi, dalam public speaking ini juga harus memperhatikan beberapa hal. Saat berpidato misalnya, tetaplah menjadi diri sendiri dan tidak perlu meniru gaya orang lain. Selain itu tentunya harus percaya diri, lakukan kontak mata dengan audiens kita. Tak kalah pentingnya saat berpidato juga harus bergairah dan berkarakter, perhatikan juga gestur dan bahasa tubuh serta kontrol suara," beber Bima.

Lebih lanjut ia menerangkan, yang tidak kalah pentingnya adalah agar apa yang disampaikan saat berbicara di umum itu bisa tersampaikan dengan baik kepada audiensnya. "Satukan kata dan perbuatan," imbuhnya. (Rahmat Maulana)

50 Kepala Sekolah se-Kota Bogor Ikuti Latihan Manajerial


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Pendidikan ibarat ibu kandung kehidupan. Manusia yang berilmu dan berakhlak dimulai dari pendidikan terutama di sekolah. Mewujudkan hal tersebut sebanyak 50 Kepala Sekolah Dasar se-Kota Bogor dilatih Lima Kompetensi Manajerial melalui Diklat Peningkatan Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Senin (21/11/2016) di Hotel Pajajaran Suite BNR. Selama sepuluh hari ke depan ini seluruh peserta akan ditatar kompetensinya untuk mengembangkan kompetensi demi membangun sekolah yang lebih baik.

Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, sekolah merupakan sebuah lembaga yang membentuk manusia menjadi seutuhnya. Pendidikan di sekolah haruslah diurus dengan baik, benar ikhlas dan jelas untuk menghasilkan generasi yang baik. Maka dengan adanya diklat ini seluruh Kepala Sekolah harus mengikuti dengan serius karena menggunakan anggaran APBD yang tentunya dipertanggung jawabkan. Selain itu, hasil dari diklat yang sudah dipelajari bisa terukur dan lebih mampu dalam mengurus sekolah.

"Ada lima kompetensi manajerial yang dilatih karena ini bukan hanya soal olah pikir tapi juga olah rasa," ujar Ade.


Ade menuturkan, lima kompetensi tersebut yakni kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi, kompetensi kewirausahan dan kompetensi manajerial. Kompetensi sosial yakni sekolah harus memiliki rasa sosial kepada orangtua/siswa yang tidak mampu karena fungsi sekolah mengubah yang tidak mampu menjadi mampu dengan pendidikan. Untuk kompetensi kepribadian, Kepala Sekolah harus mampu menjadi contoh bagi guru, komite dan siswa. 

Sementara kompetensi supervisi harus dimiliki setiap kepala sekolah. Di sini semua sekolah harus mempunyai kemampuan pembelajaran yang baik. Komptensi kewirausahan diartikan sekolah harus mampu mengembangkan diri menjadi sekolah mandiri. Serta Kompetensi manajerial artinya, Kepala Sekolah mampu memimpin, mengolah keuangan, mengolah sarana prasaranan ,mengolah kurikulum dan ekstrakulikuler.

"Lima kompetensi ini sangat mempengaruhi keberhasilan dan keberlangsungan sekolah sebagai lembaga pendidikan," pungkas Ade (Yu)

Walikota Bogor Minta Maaf, Sampah Menumpuk Disudut Sudut Kota


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Sejak Kamis pekan lalu, truk pengangkut sampah milik Pemkot Bogor menumpuk di Kantor Dinas Kebersihan Pertamanan (DKP) Kota Bogor. Hal ini disebabkan karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, diblokade warga. Akibat pemblokiran tersebut, sampah di Kota Bogor tidak dapat diangkut dan menumpuk hingga ke badan jalan. Akibat ketidaknyamanan di atas, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Bogor Tyas Ajeng menyampaikan permohonan maafnya. Tyas berjanji, Pemerintah Kota  (Pemkot) Bogor akan segera menuntaskan ketidaknyamanan tersebut. 


“Kami mohon maaf masih ada beberapa penumpukan sampah di beberapa titik. Mohon masyarakat bisa bersabar. Wali Kota dan jajarannya sedang melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya,” ujar Tyas, Senin (21/11/2016).

Saat berkunjung di Kelurahan Curug, Bogor Barat, Senin (21/11/16), Wali Kota Bogor Bima Arya menyinggung mengenai persoalan sampah dan kendala pengelolaannya. Terkait penutupan akses ke TPA Galuga, Bima  mengatakan seharusnya masalah tersebut tidak perlu terjadi. "Sebenarnya masalah seperti ini tidak akan terjadi jika kita sudah seperti Banyuwangi dan daerah lainnya, dimana sampah selesai di pemukiman saja. Itu karena pengelolaan sampahnya sudah baik, sudah dilakukan 3R (Reduse, Reuse, Recycle)," jelas Bima.


Oleh sebab itu, Bima berharap agar Kelurahan Curug bisa mempelopori pengelolaan dan pemilahan sampah seperti halnya di daerah lain. Dengan demikian, selain akan mengurangi beban proses pengangkutan sampah ke TPA Galuga juga akan menghasilkan nilai ekonomis bagi warga itu sendiri.
"Harapannya Kelurahan Curug ini bisa mempeloporinya. Lakukan pengelolaan sampah rumah tangga, bank sampah digiatkan, dan pemilihan sampah juga dilakukan. Jika itu terjadi, pasti akan banyak membawa dampak positif untuk semua," ungkapnya. (Rahmat Maulana)

 
Copyright © 2015 XPOS NEWS
Share on Blogger Music Free Download. Powered byMadiqtera