NEWS TICKER

Citizen Journalism

Dari Desa

Pariwara

Hukum

Kriminal

Ekobis

Otomotif

Teknologi

Twitter


Jumat, 28 Oktober 2016

Nurhayanti : Bonus Demografi Menjadi Windows Opportunity


XPOSNEWS.com, (Cibinong) - Demi meningkatkan semangat dan prestasi generasi muda khususnya di Kabupaten Bogor dalam mendukung pembangunan Kabupaten dan Bangsa Indonesia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-88 Tahun 2016, di Lapangan Tegar Beriman Kabupaten Bogor, dengan meneriakan kembali “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”, Jumat (28/10/2016).

Bupati Bogor, Nurhayanti saat membacakan pidato Menteri Pemuda dan Olahraga RI, menerangkan, keberadaan pemuda yang saat ini berdasarkan data yang dihimpun Kemenpora RI, sesuai dengan UU No 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan dengan range usia antara 16-30 tahun, berjumlah 61,8 juta orang, atau 24,5%. Bahkan berdasarkan penelitian mulai Tahun 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan Bonus Demografi. Dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa.

“Bonus demografi menjadi windows opportunity (peluang) yang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan. Rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa disetiap 100 penduduk Indonesia, terdapat 64 orang yang berusia produktif, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia,” tutur Nurhayanti.

Mantan Sekda ini menegaskan, meningkatnya jumlah pemuda di Indonesia berkaitan erat terhadap pidato Bung Karno tentang sepuluh pemuda mengguncang dunia. Hal ini dapat mendorong terwujudnya Indonesia menjadi negara maju, semakin tinggi jumlah pemuda di Indonesia maka potensi pemuda-pemudi unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia.

“Bahkan hal tersebut terbukti pemuda Indonesia berkontri besar mengharumkan bangsa ini melalui berbagai prestasinya, salah satunya lndonesia berhasil mengantarkan seorang Pemuda Indonesia usia 23 tahun bernama Rio Haryanto ke level tertinggi balap mobil internasional F.1, kita baru menyadari pernyataan Bung Karno bukan isapan jempol semata,” tegasnya.

Katanya, seluruh mata dunia terbelalak bahkan Dunia Balap internasional seolah tidak percaya terhadap prestasi pemuda atau anak Indonesia yang berhasil menembus balapan paling bergengsi di dunia. Begitu pun ketika pemuda bangsa ini  berhasil mengembalikan tradisi emas di ajang Olimpiade Rio de Jeneiro Brasil melalui cabang olahraga Bulutangkis, dunia juga berguncang.

“Semua orang pun tahu peraih medali emas itu adalah Owi-Butet, anak muda berusia 27 dan 30 tahun. Bukan hanya di ajang olahraga, di sektor-sektor lain seperti Industri kreatif, kita juga menemukan talenta-talenta muda Indonesia yang berhasil mengharumkan negara dan bangsa di kancah internasional,” katanya.

“Akan tetapi Jumlah yang besar saja tidaklah cukup tanpa diimbangi dengan kualitas yang baik. Tugas kita semua untuk menjadikan Bonus Demografi ini memiliki makna bagi percepatan pembangunan di Indonesia. Mari kita buktikan dalam sejarah Indonesia, untuk kesekian kalinya pemuda Indonesia menjadi motor utama penentu perubahan Indonesia,” tambahnya.

Bonus demografi menjadi kesempatan satu-satunya untuk memastikan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia menjadi negara maju sejajar dengan negara-negara besar lainnya. “Di depan mata kita ada MEA dan Perdagangan bebas Asia dan dunia. Saatnya pemuda Indonesia membangun visi yang besar menatap dunia” imbuhnya. (Gio)

Kurangi Konsumsi Energi dan Emisi CO2, Bandung Kota Pertama yang Terbitkan Perwali Gedung Hijau


XPOSNEWS.com, (Bandung) - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil secara resmi mengeluarkan Peraturan Wali Kota Bandung No. 1023/2016 tentang Bangunan Gedung Hijau untuk mengurangi konsumsi energi, emisi CO2 dan Konsumsi air dari gedung bangunan di kantor Puslitbang Permukiman Kementriang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jalan Turangga, Kota Bandung, Kamis (27/10/2016).

Penerbitan peraturan ini sejalan dengan upaya Kota Bandung untuk menjadi salahsatu kota pintar terkemuka di dunia yang ramah lingkungan dan memiliki warga dengan kualitas hidup yang tinggi.

“Jadi bangunan dari yang kecil sampai besar, mulai dari rumah sampai dengan gedung bertingkat untuk lulus sertifikasi hijau yaitu hemat air, hemat listrik, hemat energi, mendaur ulang serta memperbanyak ruang hijau sebagai syarat untuk mendapatkan IMB,” ujar Ridwan.

Lebih lanjut Ridwan menuturkan berdasarkan hasil kajian yang dilakukan, jika peraturan ini diterapkan akan terjadi penghematan energi yang signifikan. Tak hanya energi, penghematan pun akan terjadi dalam hal pembiayaan.

“Peraturan ini dampaknya dalam 10 tahun akan menghemat biaya listrik setengah triliyun rupiah, mengurangi 260 ton CO2 setara dengan penanaman 90 ribu pohon mahoni dewasa,” terangnya. Ridwan mengaku jika pemohon IMB tidak lulus sertifikat bangunan hijau, maka pemkot Bandung tidak akan memberikan IMB.

Lanjut Ridwan Peraturan yang akan berlaku mulai 1 Januari 2017 tersebut telah dirumuskan sebelumnya melalui kajian yang dilakukan selama 2 tahun sejak 2014 lalu. Kajian tersebut dilakukan Ditarcip Kota Bandung, para profesional dan dengan didukung Internasional Finance Corporation sebuah lembaga keuangan  dari Bank Dunia.

Ridwan menjelaskan ada tiga jenis bangunan yang disebutkan dalam perwal tersebut, yaitu bangunan di atas 5000 meter, bangunan kurang dari 5000 meter dan bangunan rumah. Menurutnya bangunan yang mampu memenuhi syarat wajib akan diberikan sertifikat bintang 1, sementara jika dapat memenuhi syarat tambahan akan diberikan bintang 2 dan 3.

Ridwan akan menerapakan peraturan ini secara ketat, untuk itu sosialisasi dilakukan selama dua bulan kedepan. Nantinya para pendaftar akan diuji oleh lembaga independen yang dibentuk oleh Distarcip. Ridwan pun berharap peraturan ini dapat juga di lakukan di seluruh Kota dan Kabupaten se Indonesia.

“Dalam dua bulan ini, akan kita lakukan sosialisasi sepeti di sekolah-sekolah, forum profesional, depelover, CEO sehingga mereka paham. Harapannya, kalau Bandung bisa, Kabupaten dan kota lain pun bisa, untuk itu saya mengajak Kementerian PUPR untuk mensponsori IFC untuk mensosialisasikan atau mewajibkan peraturan bangunan hijau ke 500 kabupatne dan kota,” pungkasnya. (Hilda)

Ridwan Kamil Jadi Narasumber di Konvensi Nasional Humas 2016


XPOSNEWS.com, (Bandung) - Untuk bisa bersaing di tingkat nasional bahkan di dunia international, seorang public relation harus memiliki rasa percaya diri dan mampu mempromosikan brand masing masing dengan baik.

Hal itu dikatakan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat menjadi narasumber dalam acara Konvensi Nasional Humas (KNH) 2016 di Hote Aryaduta Kota Bandung, (27/10/2016). KNH 2016 merupakan konvensi terbesar para pemangku kepentingan humas se Indonesia.

"Dalam dunia international, kita harus percaya diri apalagi untuk mempromosikan brand yang kita punya," terangnya.

Ridwan menceritakan dalam memimpin Kota Bandung, dirinya memanfaatkan media sosial untuk menginformasikan kepada masyarakat program maupun progress sebagai bentuk menjaga akuntabilitas.

"Dalam dunia PR juga sama, melalui medsos ini kita bisa melaporkan atau mempromosikan semaksimal mungkin dan sebaik mungkin," terangnya.


Lanjut Ridwan hal itu dapat menjadi kekuatan gaya kehumasan baru sekaligus membangun reputasi Indonesia di tahun 2030.

Sementara itu menurut Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Perhumas Agung Laksana mengatakan, elemen utama dari KNH 2016 antara lain kesiapan berkontribusi lebih besar, seperti penetapan kode etik kehumasan baru, peta jalan atau road map kehumasan.

"Tiga kontribusi pemikiran ini diperlukan guna membangun keselarasan kompetensi dasar, kolaborasi, dan sinergi para praktisi humas dengan berbasis perkembangan teknologi informasi komunikasi. Diharapkan, secara bertahap mampu menjadikan Indonesia sebagai tujuan perdagangan utama, investasi, destinasi wisata, serta menciptakan produk global," katanya. (Hilda)

Aher : Humas Harus Bangun Kontribusi Positif dengan Menghadirkan Wajah Sesungguhnya


XPOSNEWS.com, (Bandung) - Pada tahun 2030 mendatang Indonesia diproyeksikan akan menjadi salah satu negara berpengaruh di dunia, yaitu masuk dalam tujuh besar ekonomi dunia. Untuk mendukung hal tersebut, perlu keterlibatan berbagai pihak salah satunya Humas guna memberikan citra positif negara dalam berbagai bidang serta menyokong reputasi Indonesia 2030.

Sejalan dengan hal tersebut, Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) menggelar Konvensi Nasional Humas (KNH) 2016, yang merupakan konvensi terbesar para pemangku kepentingan Humas se-Indonesia yang digelar di Bandung, 27-28 Oktober 2016 ini. Konvensi ini mengambil tema "The Power of PR: Membangun Reputasi Indonesia 2030".

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) hadir pada acara pembukaan KNH 2016 di Hotel Aryaduta, Jl. Sumatera Kota Bandung, Kamis (27/10/16). Turut hadir pula Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Rosarita Niken Widyastuti, serta Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Perhumas Agung Laksmana.

Humas merupakan wajah dari sebuah lembaga atau institusi. Aher mengatakan Humas mesti membangun kontribusi yang positif dengan menghadirkan wajah sesungguhnya dari sebuah produk atau program. Masyarakat pun akan menilai sebuah produk atau program tidak baik apabila Humas tidak mampu menampilkan sebaik mungkin apa yang dihasilkan oleh sebuah lembaga atau institusi tersebut.


"Oleh karena itulah, Humas memiliki tugas untuk mempertahankan citra positif, tentu saja sikap positif dari substansi yang positif. Jangan sampai kemudian citra positif dipaksakan hadir padahal dari substansi atau kandungan yang tidak bagus," kata Aher dalam sambutannya.

Menurut Aher, apabila sumber citra positif yang dihadirkan Humas berasal dari substansi yang negatif akan terjadi kebohongan publik. Untuk itu, para pelaku Humas diminta agar tidak hanya membangun citra yang positif kepada publik, namun pada saat yang bersamaan Humas juga mampu ikut serta dalam membangun substansi yang akan dicitrakan kepada publik.

Dalam konteks sebuah negara, Humas memberikan peran dalam membangun serta mempromosikan citra Indonesia secara keseluruhan. Hal ini menurut Aher bisa dilakukan melalui promosi maupun sosialisasi dengan baik mengenai apa yang dimiliki negeri ini, sehingga pada akhirnya bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat serta reputasi Indonesia.

"Oleh karena itu saya sering mengungkapkan bahwa mari kita sebagai bangsa hadirkan pemberitaan dan promosi secara berimbang. Indonesia sesungguhnya bagus, tapi karena akibat dari pemberitaan yang kurang bagus, pencitraan yang kurang bagus, dampaknya adalah dunia memandang kita kurang bagus, masyarakat dunia enggan berkunjung, pendapatan berkurang dan kesejahteraan juga tidak meningkat," papar Aher. (HPP Jabar/Frida)

Konvensi Humas Nasional 2016 "Kita adalah Humas untuk Bangsa Indonesia"


XPOSNEWS.com, (Bandung) - Reputasi sebuah negara dilihat dari ukuran Good Country Index (GCI). Pada tahun 2014, GCI Indonesia ada diposisi 119 dari 125 negara. Jauh di bawah negara Asean, seperti Singapura di posisi 24, Thailand (53), Malaysia (58), dan Filipina (114). Namun, posisi Indonesia berhasil naik pada tahun 2016 ini menjadi urutan ke-77 dari 163 negara dunia berkat kerjasama pemerintah, para stakeholder, serta peran serta masyarakat.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Rosarita Niken Widyastuti mengatakan, Humas memiliki peran penting dalam meningkatkan reputasi Indonesia di mata dunia. Untuk itu, menurut Niken Humas memiliki dua fungsi, yaitu untuk kepentingan rakyat dan untuk kepentingan global.

"Good Country Index ini tidak hanya melihat pertumbuhan ekonomi saja, namun juga dilihat budaya, budaya yang menyangkut bukan sekadar kesenian tapi juga habit (kebiasaan) dari masyarakat, kinerja pemerintah, optimisme, dan sikap positif masyarakat," ujar Niken dalam sambutannya.


Niken juga menambahkan, ada tiga unsur penting yang harus dimiliki Humas dalam membangun reputasi. Diantaranya kinerja plus, perilaku plus, dan komunikasi plus. Ketiga unsur ini, menurut Niken bisa memberikan manfaat lebih kepada masyarakat dan dunia.

"Humas harus mampu menjawab harapan emosional dan harapan rasional para stakeholder-nya, sehingga bisa lebih proaktif dalam menyampaikan informasi mengenai capaian atau apa yang telah didapatkan oleh pemerintah, swasta, atau masyarakat. Jadi Humas harus mampu menyampaikan kabar baik tentang Indonesia," tutur Niken.

Konvensi Nasional Humas (KNH) 2016 ini diikuti hampir 500 peserta, terdiri dari praktisi dan akademisi kehumasan dari seluruh Indonesia. Ketua Umum BPP Perhumas Agung Laksamana menuturkan bahwa elemen utama dari KNH 2016 antara lain kesiapan Humas dalam berkontribusi lebih besar bagi Indonesia melalui tiga hal, yaitu penetapan kode etik kehumasan baru; peta jalan atau road map kehumasan, yaitu membangun reputasi Indonesia 2030; serta perilisan Buku Indonesia Bicara Baik.


“Tiga kontribusi pemikiran ini diperlukan guna membangun keselarasan kompetensi dasar, kolaborasi, dan sinergi para praktisi Humas dengan berbasis perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Diharapkan secara bertahap mampu menjadikan Indonesia sebagai tujuan perdagangan utama, investasi, destinasi wisata, serta menciptakan produk global,” tukas Agung.

Dalam konvensi ini hadir beberapa pembicara, antara lain: Triawan Munaf (Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI), Ridwan Kamil (Walikota Bandung), Tony Wenas (CEO April), Rosmaya Hadi (Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat), Prita Kemal Gani (Presiden Asean PR Network), serta pembicara lainnya.

Selain itu, pada pembukaan konvensi dideklarasikan pula tanggal 27 Oktober sebagai Hari Humas Nasional. Tujuannya yaitu untuk membangun kesadaran kepada masyarakat bahwa diri kita adalah Humas untuk bangsa ini.

“Hari Humas ini supaya orang membangun kesadaran bahwa siapa sih sebetulnya Humas Indonesia? Bukan hanya praktisi Humas tapi semua Humas; Anda, Saya, dan 255 juta penduduk Indonesia adalah Humas. Jadi kita ingin gaungkan bahwa kalau ada yang bertanya siapa sih Humas Indonesia, Anda harus bilang Saya dan 255 juta penduduk Indonesia lainnya,” pungkas Agung. (HPP Jabar/Frida)

Kamis, 27 Oktober 2016

150 Pelajar Ikuti Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Sebanyak 150 pelajar dari 20 SMP se-Kota Bogor mengikuti kegiatan Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, Kamis (27/10/2016). Kegiatan yang digelar oleh Kantor Kesbangpol Kota Bogor di Chrysant Harmony Jasmine Bogor ini, dibuka Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman.

Usmar mengungkapkan, Negara Kesatuan RI telah terbentuk selama 71 tahun. Ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia sangat jelas yaitu Pancasila. Banyak sekali gangguan yang ingin merusak dan merongrong bangsa ini khususnya pada generasi mudanya dengan berbagai ideologi-ideologi yang tidak jelas. “Oleh karena itu upaya pemerintah melalui Kesbangpol, pendidikan dan sekolah-sekolah senantiasa melakukan pembinaan-pembinaan agar generasi muda bisa memaknai dan mengimplementasikan isi dari Pancasila itu sendiri,” jelas Usmar.


Usmar berharap, melalui kegiatan bina ideologi dan wawasan kebangsaan yang digelar Kesbangpol hari ini, anak-anak bisa memaknai bahwa negara Indonesia memiliki ideologi yang tidak bisa dirombak. Ideologi ini harus dibela meskipun melalui berbagai upaya. 

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu diimplementasikan oleh anak-anak dan generasi muda pada umumnya dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di dalam keluarga. Kalau hal ini bisa diimplementasikan maka kejadian seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba dan kenakalan remaja lainnya tidak akan pernah terjadi.

”Mudah-mudahan dengan upaya yang bisa difasilitasi pemerintah apapun bentuknya bisa dimaknai anak-anak dan remaja sekalian,” harap Usmar. (Rahmat Maulana).

Kesbangpol Kota Bogor Gelar Kegiatan Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan untuk Pelajar dan Remaja


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Dalam rangka pembinaan kepada pelajar dan remaja di Kota Bogor, kegiatan bina ideologi dan wawasan kebangsaan menjadi skala prioritas. Sebagai generasi penerus, harapannya ke depan, para pelajar nanti yang akan melanjutkan kepemerintahan di Kota Bogor.

Demikian diungkapkan Kepala Kantor Kesbangpol Kota Bogor Fordinan, Kamis (27/10/2016) saat membuka kegiatan Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan. Fordinan menjelaskan tujuan lain digelarnya kegiatan Bina ideologi adalah agar para pelajar diingatkan tentang narkoba dan pergaulan bebas yang tendensinya makin tinggi. “Oleh karena itu melalui kegiatan ini mereka kita arahkan sehingga memiliki mindset yang positif,” ujar Fordinan.


Selain para pelajar, Kesbangpol Kota Bogor juga mengundang guru pembimbing agar mereka juga bisa memantau dan melakukan pembinaan di sekolahnya masing-masing sesuai dengan materi yang disampaikan dalam kegiatan ini.

Diharapkan setelah mengikuti pembinaan ini mereka bisa memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada selama ini sehingga Kota Bogor diisi oleh generasi muda yang berkualitas dan mumpuni.


Fordinan berharap pemerintah bisa membantu pertemuan-pertemuan pelajar yang sifatnya dialog bisa lebih diperbanyak lagi. Pihaknya tidak mempunyai misi apa-apa selain ingin membina anak-anak muda agar mereka mampu mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif. “Kami ingin membentuk generasi muda yang berkualitas sehingga mampu mempertahankan NKRI yang sudah menjadi harga mati,” pungkasnya.

Kegiatan yang menghadirkan nara sumber dari Dinas Pendidikan dan Kesbangpol sendiri, mengusung tema “Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan sebagai arah dan pendorong menciptakan generasi muda yang cerdas, cermat, tepat dan berkualitas. (Rahmat Maulana).

Ribuan Massa Ormas Islam Padati Halaman Balaikota Bogor, Tuntut Ahok Dihukum atas Dugaan Penistaan Agama



XPOSNEWS.com, (Bogor) - Ribuan orang yang tergabung dalam aksi bela agama dan bela negara dari berbagai elemen ormas Islam melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Balai Kota Bogor, Jl Ir H Juanda, Kota Bogor. Massa menuntut Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) dihukum atas dugaan penistaan agama, Kamis (27/10/2016).

Aksi ribuan massa ini untuk menyampaikan pernyataan sikap MUI Kota Bogor dan Umat Islam Bogor sekaligus penyerahan dokumen pernyataan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi melalui Wali Kota Bogor Bima Arya yang diwakilkan Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman, dan dokumen pernyataan kepada Bareskrim Polri melalui Kapolresta Bogor AKBP Suyudi Ario Seto.


Korlap aksi damai bela agama dan bela negara Iyus menuturkan, ormas yang ikut dalam aksi ini yakni Forum Umat Islam (FUI), Front Pembela Islam (FPI), Forum Keluarga Muslim (Forkami), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Persatuan Islam (Persis), Aliansi Nasional Anti Syiah (Anas), HASMI, Wadah Islamiyah, Al Irsyad hingga sejumlah majelis taklim dan mahasiswa, pelajar dan ibu-ibu pengajian.



Dengan aksi ini, lanjut Iyus mengharap dan mengimbau umat Islam Bogor dan wilayah lain di Indonesia menuntut pemerintah dan penegak hukum agar menangkap dan mengadili Ahok.

"Semua akan melakukan orasi. Ini aksi damai dengan menuntut agar Ahok segera ditangkap," ujarnya yang diikuti gema takbir massa.

Sebelumnya, Ribuan massa ini berkumpul di Masjid Raya Bogor, Jalan Pajajaran, Kota Bogor. Mereka menunggu semua massa berkumpul untuk melakukan long march ke Plaza Balaikota sebagai tujuan utama menyampaikan aspirasi.



Konvoi iring-iringan long march ke plaza Balaikota diikuti oleh pengurus MUI Kota Bogor, para kyai, para ustadz tokoh-tokoh Ormas Islam, Tokoh Masyarakat, kalangan pelajar dan mahasiswa serta ibu-ibu pengajian.

Mereka membawa atribut berupa bendera, spanduk, juga poster yang menyatakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok sebagai buronan umat Islam karena sudah menghina ulama dan Al-Qur'an.

Puluhan ribu massa umat Islam Kota Bogor juga menuntut Ahok segera ditangkap karena sudah menistakan agama dan kecewa dengan sikap Ahok yang menghina Al-Qur'an. (Iqbal)

Empat Hari, Empat Bencana Terjadi di Kelurahan Pasir Jaya Bogor Barat


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Dalam waktu sepekan, warga Kelurahan Pasir Jaya Bogor Barat ditimpa musibah berturut-turut. Dari mulai bencana banjir, rumah ambruk, tanah lonsor hingga bencana kebakaran yang menghabiskan tiga  rumah.

Lurah Pasir Jaya Gurda Siregar menuturkan, bulan Oktober ini warga Pasir Jaya benar-benar sedang berduka dan sedang dicoba. Selama empat hari berturut-turut diwilayahnya terjadi empat bencana. 

Bencana yang pertama terjadi pada Selasa malam, 18 Oktober 2016. Malam itu banjir menimpa warga RT 04/15. Saat itu air menggenangi lima  rumah milik warga. Ketinggian air saat itu mencapai 60 cm. Banjir tersebut diakibatkan karena meluapnya air dari saluran air yang kecil dan tidak bisa menampung saat turun hujan deras.


Selang beberapa jam kemudian menyusul terjadi bencana longsor di RT 03/04 yang lokasinya tepat berada di pinggir kali Cikaret. Kejadiannya pun berlangsung pada malam hari. 

Bencana berikutnya, lanjut Gurda, pada Rabu, 19 Oktober 2016. Terjadi kebakaran di RT 03/06. Kebakaran terjadi pada pukul 23.00 WIB dan menghanguskan satu  buah rumah milik warga. Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa. Namun menurut keterangan pemilik rumah sebagian isi rumah hangus ikut terbakar.

Gurda menambahkan, kejadian bencana selanjutnya terjadi pada Kamis, 20 Oktober 2016. Pada pukul 15.00 WIB, 1 buah rumah warga di RT 04/10 ambruk setelah hujan deras. Pemilik rumah mengalami luka-luka ringan dan secepatnya langsung ditangani dengan membawanya ke rumah sakit.


Selang dua hari kemudian, tepatnya Sabtu, 22 Oktober 2016, terjadi kebakaran di RT 01/15 yang menghanguskan tiga buah rumah berikut isinya. Kebakaran diperkirakan terjadi pada pukul 15.00 WIB dan sedang turun hujan. Penyebab kebakaran diduga akibat hubungan pendek arus listrik. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Masih menurut Gurda, kebakaran yang terjadi pada tanggal 22 Oktober ini berlangsung setelah Wali Kota Bogor Bima Arya makan nasi liwet bersama warga Pasir Jaya. “Selang 2-3 jam bapak Wali Kota pamit tiba-tiba warga dikagetkan dengan kebakaran di RT 01/15,” tandasnya.


Semua korban sudah ditangani dan untuk sementara mereka tinggal di rumah kontrakan yang biayanya ditanggung secara swadaya. Ia berharap mudah-mudahan Pemerintah Kota Bogor secepatnya bisa memperhatikan warga Pasir Jaya yang terkena musibah ini. (Urip)

Siswi SMK Binantara Cibinong Tewas Terlindas Truk Kontainer


XPOSNEWS.com, (Cibinong) - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Binantara Cibinong, Novita Sari (18) tewas  setelah terlindas truk kontainer di Jalan Tegar Beriman, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (27/10/2016).

Korban yang mengendarai sepeda motor matik tewas seketika dilokasi kejadian setelah terlindas ban truk kontainer bernomor polisi B 9084 BEN.

Menurut warga, saat melihat kejadian sepeda motor dan truk kontainer sama-sama menuju perempatan PDAM Tirta Kahuripan dari pertigaan mal CCM sekitar pukul 07.30 WIB.


Korban yang mengendarai sepeda motor saat memutar arah, tiba-tiba truk kontainer yang melaju dengan kencang menabrak sepeda motor korban dari belakang. Kecelakaan pun tak bisa dihindari, korban jatuh dan masuk ke kolong truk dengan kepala terburai akibat terlindas ban truk.

"Itu motornya ditabrak dari belakang, si korban terjatuh masuk ke kolong truk dan terlindas oleh ban truk, sampai isi kepalanya terbuarai di jalanan," kata endih (24).

Saat dikonfirmasi ke petugas Unit Laka Polres Bogor, membenarkan telah terjadi kecelakaan yang menyebabkan korban meninggal.

"Korban pengendara motor meninggal dunia, korban sekarang berada di rumah sakit PMI Bogor," kata salah seorang petugas Unit Laka Polres Bogor. (Gio)

Tokoh Persis Bogor Barat, KH. Amung Munawar : Yakin, Ahok Tidak akan Jadi Idola Warga DKI


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Semakin ramainya berbondong-bondong ribuan ormas islam menyuarakan anti Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok sebagai penista Agama Islam di Indonesia. Salah satu tokoh PERSIS (Persatuan Islam) Bogor Barat, KH. Amung Munawar turut hadir dalam aksi bela agama dan bela negara, Kamis (27/10/2016).

"Pada dasarnya aksi ini bukan sebagai ajang eksistensi muslim di Bogor. Namun sebagai kepedulian muslim yang membela Agamanya. Siapa sih orang yang gak akan marah kalo agama, kitabnya dan Tuhannya di lecehkan dan diartikan salah." ujar KH Amung Munawar saat ditemui di lokasi aksi.

KH Amung Munawar juga menegaskan, "Ahok kalo memang ingin membela diri ya semestinya jangan bawa-bawa ayat al-qur'an. itukan tidak layak dan tidak sepatutnya bilang gitu." sambungnya

Tidak hanya itu, KH Amung Munawar mengatakan ceramah Ahok yang bawa ayat qur'an ini bukan atas kemauan Ahok, masyarakat awam pun tahu ini strategi konsultan politiknya. Taktik konfirasi jahat yang dilakukan THINK TANK AHOK agar menjadi iklan nama Ahok menjadi populer.

"Kami yakin ahok tidak akan jadi idola masyarakat Jakarta dan sudah seharusnya Ahok ditangkap dan diadili." tutupnya. (CJ/Sandi M Ilham)

Guru Madrasah Harus Berwawasan Universal


XPOSNEWS.com, (Kuningan) - Madrasah suatu saat diyakini bakal menjadi pilihan utama dan pertama bagi orang tua untuk mendidik anaknya. Ini karena, madrasah memiliki segala potensi untuk lebih bermutu daripada sekolah umum. 

“Pendidikan di madrasah merupakan pendidikan kehidupan paripurna yang memadukan segala potensi anak didik untuk bahagia di dunia dan akhirat,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Kuningan, Drs. H. Undang Munawar, M.Pd, di sela membuka acara pelatihan kontekstual dan budaya baca bagi guru Madrasah Tsanawiyah di MTsN Model Cigugur, Rabu, (25/10/2016).

Untuk itu, Kantor Kementerian Agama Kab. Kuningan telah menyiapkan berbagai strategi merealisasi madrasah bermutu universal salah satunya bekerja sama dengan USAID PRIORITAS mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dalam rangka penguatan madrasah.


Undang menambahkan bahwa kerja sama dengan USAID PROIORITAS akan mempercepat terwujudnya mimpi Indonesia untuk membangun mutu pendidikan dari madrasah, ”saya yakin setelah kerjasama pelatihan bagi guru madrasah dengan USAID PRIORITAS ini, madrasah yang lebih baik dan lebih baik madrasah akan segera terwujud dan tentu saja guru madrasah harus berwawasan universal, mau meningkatkan kompetensi dirinya, sehingga mampu menyesuaikan dengan kondisi zaman apapun” ujarnya. 

Sementara itu, Ketua Penyelenggara H. Iman Nuryaman dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari, rabu sampai kamis (25-27/10) ini diikuti 145 peserta guru mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Bahasa Arab dan mata pelajaran agama seperti Aqidah Akhlak, Qur’an Hadits, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam dari 16 MTs yang tersebar di wilayah satuan kerja KKM Kuningan Tengah.


“Tujuan yang diharapkan bahwa dengan mengikuti kegiatan pelatihan praktik pembelajaran yang baik tenaga pendidik pada Madrasah Tsanawiyah dapat meningkatkan wawasan, kemampuan, dan kualitas profesionalisme dalam penyelenggaraan pendidikan di madrasah dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan yang lebih baik” ungkap H. Iman Nuryaman.

Salah seorang peserta, Mega Ari Ramadhan dari MTs Husnul Khotimah mengaku bangga dengan pelatihan tersebut, menurutnya selain menambah pengetahuan dan informasi, dirinya juga menginginkan agar kualitas pembelajaran madrasah semakin merata dan baik, ”pembelajaran dan pelatihan pola USAID PRIORITAS sangat menyenangkan, tidak membosankan dan yang lebih penting lagi adalah semua guru-guru madrasah dapat meningkatkan kompetensi mengajarnya, apalagi ada materi unit budaya baca, semua akan saya terapkan di madrasah tempat saya mengajar, sehingga akan menghasilkan lulusan yang berkualitas” ungkap Mega, panggilan akrabnya. (CJ/Ahmad Syaiful Bahri).

Rabu, 26 Oktober 2016

Rombongan PPK Jabar Lakukan Monitoring Pembangunan 26 Sanimas di Kota Bogor


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Pada tahun 2016, Kota Bogor ditargetkan memiliki 26 titik Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas). Sanimas yang tersebar di enam kecamatan se-Kota Bogor ini masih dalam proses pembangunan. Proses pembangunan Sanimas di Kota Bogor rata-rata sudah mencapai 32%. Rabu (26/10/2016), Dwi Harianto, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Provinsi Jawa Barat memimpin rombongan melakukan monitoring pembangunan Sanimas. 

Salah satunya pembangunan Sanimas yang dimonitor adalah Sanimas RT 03 RW 05 Kampung Ceger Kelurahan Tegal Gundil, Bogor Utara. Pembangunan Sanimas di Tegal Gundil dilaksanakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Ceger 55. Proses pembangunan ini dilakukan KSM yang dibentuk berdasarkan SK yang dibuat kelurahan. Sebelumnya KSM ini mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Dinas Pengawasan Bangunan dan Pemukiman (Dinas Wasbangkim) Kota Bogor. 


“Adapun kedatangan saya ke lokasi pembangunan, sifatnya lebih monitoring," ujar Dwi.

Pelaksanaan monitoring ini, lanjut Dwi, untuk memastikan proses pembangunannya sesuai dengan yang ditargetkan yakni 30 %. "Alhamdulillah setelah melihat beberapa lokasi pembangunan sanimas kita melihat secara umum progres pembangunan fisiknya telah mencapai 32 %," terang Dwi. 

Dwi menjelaskan, sistem penyaluran anggaran yang digunakan adalah pada saat Rencana Kerja Masyarakat (RKM) jadi maka anggaran yang dicairkan sebesar 40 % (tahap 1). Sedangkan pengajuan pencairan tahap ke-2 diharuskan progres pembangunannya mencapai 30 %.


Sementara itu Sekretaris KSM Ceger 55 Agus menambahkan dengan adanya sanimas diharapkan mampu mengubah kebiasaan warga yang masih suka membuang limbah BAB langsung ke sungai atau saluran air. Jika nanti sudah jadi maka limbah tersebut akan ditampung dan disaring jadi tidak langsung ke kali. “Insya Allah sedikitnya akan mengurangi kebiasaan warga," ujar Agus yang juga Ketua RT 05 RW 05. 


Agus menambahkan, jika sudah rampung dan dapat digunakan, bagi warga yang menggunakan fasilitas sanimas akan dipungut biaya sebagai perawatan maupun penambahan saluran. Sementara itu Kasi Pengendalian dan Pembangunan (Adalbang) Kecamatan Bogor Utara Andri Sentosa Putra dan Seklur Tegal Gundil R.Diana Rahmita saat ditemui kompak menyatakan dukungannya terhadap pembangunan Sanimas. Pembangunan sanimas diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mendukung dan menjalani prilaku hidup bersih dan sehat. (Madiqtera)

17 LPTK Dilatih Modul Hasil Riset Internasional Kelas Awal


XPOSNEWS.com, (Yogyakarta) - Florida State University (FSU) Amerika Serikat bekerja sama dengan Universitas Negeri Semarang (UNNES) yangdifasilitasi oleh USAID PRIORITAS melatih 45 dosen dari 17 LPTK mitra modul hasil riset internasional membaca dan menulis kelas awal. Modul tersebut merupakan hasil kolaborasi tim FSU dan UNNES selama hampir dua tahun. 

“Modul ini akan meningkatkan mutu perkuliahan di PGSD untuk membaca dan menulis kelas awal. Di susun dengan pola terpadu dan beruntut  antara unit satu dengan yang lain. Modul perkuliahan ini sangat lengkap dan akan meningkatkan keterampilan membaca dan menulis siswa kelas awal,” kata Direktur Program USAID PRIORITAS Stuart Weston di sela-sela pelatihan yang dilaksanakan di Hotel Alana, Yogyakarta (25/10/2016). 


Selama lima hari (21-25/10), peserta diajak untuk memahami dan menerapkan 12 unit dalam modul. Jumlah tersebut disesuaikan dengan jumlah pertemuan dalam perkuliahan reguler termasuk di dalamnya adalah dua kali pertemuan micro-teaching dan ujian tengah semester serta ujian akhir semester.

Modul kelas awal yang dikembangkan dibuat dari kajian kebutuhan untuk mata kuliah membaca dan menulis kelas awal. Kemudian dikaji berdasarkan riset internasional dan disusun dalam bentuk unit-unit materi pelatihan. Materi tersebut kemudian diujicobakan di UNNES pada semester ini.


Peserta berasal dari Universitas Negeri Medan, UIN Sumatera Utara, Universitas Negeri Makasar, UIN Alaudin Makassar, STKIP Muhammadiyah Manokwari, Universitas Negeri Semarang, UIN Walisongo Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, UIN Sunan Ampel, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Pendidikan Indonesia, UIN Sunan Gunungdjati Bandung, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, IAIN SMH Banten, UIN Ar Raniry, dan Universitas Syiah Kuala. Mereka merupakan dosen yang mengampu mata kuliah kelas awal atau bahasa Indonesia kelas rendah. 

“Hasil riset internasional dalam setiap unit dikembangkan dalam bentuk aktivitas seperti diskusi kelompok, perorangan, mengajar dengan berbagai media, aktivitas diskusi video, dan aktivitas-aktivitas yang mengolah kognitif, afektif dan psikomotorik peserta. Semua dikembangkan untuk memudahkan siswa dalam menguasai keterampilan membaca dan menulis,” ungkap Feiny Sentosa yang mengkoordinir kegiatan ini. 


Perwakilan dari FSU, Norma Evans menjelaskan bahwa kualitas setiap modul merupakan standar internasional perkuliahan di kelas awal. Hasil penelitian yang dipakai dalam modul juga merupakan hasil penelitian terbaru sehingga sangat sesuai dengan perkembangan pembelajaran di dunia internasional. “Materi perkuliahan dalam modul ini sangat berkualitas.  Begitu Anda menguasai materi-materi dalam modul ini, maka anda sebetulnya sudah bisa mengajar perkuliahan membaca kelas awal di LPTK manapun di dunia,” kata Norma kepada 45 dosen LPTK dari 8 provinsi tersebut. 

Materi pelatihan diwujudkan dalam sebuah konsep pelatihan yang interaktif. Misalnya, dalam ruang pelatihan tersebut disajikan 3-4 buah lapak pembelajaran. Lapak-lapak pembelajaran dalam setiap sesi diisi dengan aktivitas sesuai materi. Aktivitas dalam lapak berupa kerja kelompok, kerja berpasangan, demonstrasi atau diskusi tayangan video bergantung unit dan fasilitor pemandu  lapak. Setelah empat hari kegiatan dilakukan, pada hari kelima peserta melakukan praktik mengajar di PGSD Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Kampus Wates dan Bantul. 


Dosen UNNES, Dr Mimi Mulyani  menjelaskan bahwa konsep membaca dan menulis kelas awal didesain sangat kontekstual. Dirinya tertarik dengan konsep kesadaran fonologi. Selama ini banyak orang mengetahui huruf namun bukan bunyi seperti nama huruf A, B, C, atau D. Padahal di kurikulum disebutkan kompetensi membunyikan lafal dalam bahasa Indonesia. Misalnya huruf B bunyinya /b/ dan nama hurufnya B. Bunyi huruf K juga bukan /ka/ tapi bunyinya /k/.

Mahasiwa PGSD UNY, Arman Maulana, mengakui mendapat pengalaman yang baru dan menarik dari praktik mengajar yang dilakukan oleh peserta dosen. Mulai dari aktivitas menulis, bekerja dengan kelompok dan invidu secara variatif, ataupun menganalisis hasil tulisan siswa kelas awal serta membuat simpulan. Semua disajikan dengan cara yang baru dan menyenangkan. 

“Di awal praktik mengajar, kami diminta menulis kalimat dengan tangan kanan dan kiri, kemudian mengevaluasi aktivitas tersebut, kemudian aktivitas mengevaluasi tulisan siswa kelas awal dan berbagai aktivitas menarik lain. Terakhir kami diminta membuat sebuah buku kecil (mini book) sesuai pengalaman kami. Dari semua kegiatan, saya merasa lebih mudah memahami dan mengajarkan menulis di kelas awal dengan perbedaan individu siswa,” kata Arman usai kelasnya dipakai oleh peserta dalam praktik mengajar. 

Unit-unit yang dilatihkan dalam 6 pertemuan pertama yaitu pengantar perkembangan literasi di kelas awal sekolah dasar, bahasa lisan, kesadaran bunyi/kesadaran fonologi, konsep cetak dan kesadaran alfabet, dan metode membaca dengan SAS (Struktural, Analisis, Sintesis).

Dalam 6 pertemuan kedua, mereka berlatih tentang kelancaran membaca, kosakata, membaca pemahaman, membaca mandiri, menulis, dan literasi dengan pendekatan tematik. (CJ/Ahmad Holil)




TEKS FOTO:
1. Direktur program USAID PRIORITAS Stuart Weston sedang memberikan penguatan modul dalam salah satu sesi pada pelatihan penggunaan modul perkuliahan membaca dan menulis kelas awal untuk LPTK.
2. Perwakilan Florida State University (FSU), Norma Evans memberikan evaluasi pada salah satu sesi pelatihan. 
3. Peserta sedang memperhatikan penjelasan dosen Unnes, Hartati tentang penggunaan buku besar dalam lapak-lapak unit modul. 
4. Dosen UNNES Dr Mimi Mulyani, mendampingi kelompok dalam penggunaan ekonologi pada saat praktik mengajar di PGSD UNY. 
5. Mahasiswa UNY sedang praktik membaca dalam kelompok.

Memalukan, Kadinkes Ditegur Gara-Gara Anak Buahnya Merokok


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor melalui Kasi Promosi Kesehatan (Promkes) kembali menggelar sidak Tipiring ke-5 nya Rabu (26/10/2016) di area Jalan Pemuda. Tak hanya Dinkes, pada Tipiring kali ini Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor, Bagian Hukum dan tentunya Kejaksaan ikut membantu jalannya sidak. 

Dinkes menelusuri seluruh area di Jalan Pemuda mulai dari Puskesmas Tanah Sareal, Kantor Keamanan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Badan Penelitian Lingkungan Hidup (BPLH), Pengguna Jalan hingga tak ketinggalan Dinas Kesehatan juga ikut disidak.

Tanpa diduga salah seorang pegawai Dinkes kedapatan merokok di kantin yang merupakan wilayah Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Melihat hal tersebut, tim sidak tidak membiarkannya dan langsung menindak pegawai tersebut dengan memberikan teguran langsung yang ditujukan kepada Pimpinan (Kepala Dinkes) serta denda Administrasi kepada pegawai tersebut.


"Ini sudah teguran kedua kalinya semoga yang bersangkutan bisa jera," ujar Nia Nurkania Kepala Seksi Promkes

Nia menuturkan, di kantor lainnya yang disidak tidak menemukan pelanggaran KTR ataupun puntung rokok namun mendapati empat supir angkutan umum (Angkot) yang merokok di Angkot. Ke empat supir tersebut disita KTP-nya agar mau mengikuti sidang langsung sekaligus membayar denda administrasi sebesar Rp 50 ribu. Jika menolak,  maka terkena sanksi kurungan tiga hari. Menurut Nia sosialisasi tentang Perda KTR kepada para supir merupakan tanggung jawab dari DLLAJ dan Organda sesuai dengan Tupoksinya.

"Kami lakukan Tipiring untuk memberikan efek jera kepada perokok aktif dan agar memberi kenyamanan untuk yang tidak merokok," pungkas Nia (Yu)

Jabar Kembangkan Inovasi Pelayanan Publik


XPOSNEWS.com, (Bandung) - kompleksitas dan tuntutan masyarakat terhadap keberadaan pemerintah mengharuskan pemerintah, termasuk pemerintah daerah, melakukan berbagai pembaharuan tata kelola pemerintahan dan pembangunan. Sehingga fungsi pelayanan, pengaturan, pembangunan, dan pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah akan semakin dirasakan oleh masyarakat.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, semangat pembaharuan dan inovasi tata kelola pemerintahan tentunya juga menjadi komitmen Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sekaligus menjadi salah satu upaya dalam mengakselerasi pencapaian visi pembangunan jangka panjang daerah Jawa Barat, yakni “Dengan Iman Dan Takwa, Provinsi Jawa Barat Termaju Di Indonesia” (RPJPD 2005 – 2025).


“Syukur Alhamdulillah, berbagai inovasi tata kelola pemerintahan daerah yang kami lakukan sejak tahun 2008 hingga tahun ini telah mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak yang ditunjukkan dengan telah diraihnya 214 penghargaan baik tingkat nasional maupun internasional,” Ungkap Gubenur Aher pada acara Forum Nasional Replikasi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016, bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (PANRB), Asman Abnur, di Bale Asri PUSDAI Jawa Barat, Jl. Diponegoro No. 63 – Bandung, Rabu (26/10/2016).

Adapun sejumlah apresiasi atas inovasi pelayanan publik yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat diantaranya:

- Tahun 2014, penghargaan top 9 pelayanan publik terhadap inovasi pengelolaan pengendalian kemiskinan melalui program KM Nol Pro Poor Jabar (top 9 nasional pelayanan publik);

- Tahun 2015 : penghargaan top 99 inovasi pelayanan publik atas inovasi :

- Sistem Inti Plasma di Kawasan Benih Patin Kabupaten Subang; dan
- Pengelolaan kepegawaian “Makin Terlayani Pegawai On Line”.

- Tahun 2016, Top 99 SINOVIK Nasional Tahun 2016 atas inovasi "Wajah Baru Layanan Perpustakaan Umum Jawa Barat (Integrated Library Management System)”.

- Pilot project pencegahan korupsi untuk 17 provinsi di Indonesia oleh KPK terhadap inovasi pelayanan publik yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, meliputi; 1) Sektor pendapatan : inovasi e-Samsat Jabar cara mudah bayar pajak; 2) Sektor tunjangan pegawai :  Inovasi sistem manajemen tunjangan penghasilan pegawai (TPP); 3) Sektor perizinan : inovasi Satu Akses Pasti Simpatik Jabar.


Selanjutnya untuk kompetisi inovasi tahun 2017 proposal yang telah ditampung adalah sebanyak 79 proposal inovasi dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

Gubernur Aher juga bertekad agar Inovasi lainnya terus diciptakan. Terkait dengan peran pemerintah daerah provinsi selaku koordinator dan fasilitator penyelenggaraan otonomi daerah di Kabupaten/Kota, Aher mengaku pihaknya akan terus mendorong 27 pemerintah daerah Kabupaten/Kota di Jawa Barat untuk menghadirkan berbagai inovasi layanan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya masing-masing.

“Inovasi yang kami lakukan serta dorongan kami terhadap pemerintah Kabupaten/Kota untuk melakukan inovasi, telah mendapatkan apresiasi  dari pemerintah, salah satunya apresiasi dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI berupa Juara Pertama Anugerah IPTEK Tahun 2016 kategori Provinsi serta Anugerah Budhipura Tingkat I tentang Pembinaan Penguatan Inovasi oleh Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Kabupaten dan Kota,” katanya.


“Tidak hanya ditujukan terhadap pemerintah Kabupaten/Kota, Pemprov Jabar juga berupaya menumbuhkembangkan penguatan aktor lokal (Strengthening Local Actor), yakni masyarakat, baik secara perorangan maupun kelompok sebagai pengungkit pembangunan di Jawa Barat. Upaya tersebut salah satunya melalui Anugerah Inovasi, Prakarsa, dan Pelopor Pemberdayaan Masyarakat Jawa Barat, yang dilaksanakan tiap tahun secara berkelanjutan,” Pungkas Aher.

Berbagai upaya penumbuhkembangan inovasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Jawa Barat tersebut merupakan langkah implementasi pembangunan daerah yang dilakukan dalam kerangka memfasilitasi, menghela, dan memimpin serta memberi banyak contoh (good practise) dalam bingkai kerangka dasar pembangunan. Sehingga diharapkan pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan masyarakat Jawa Barat secara keseluruhan memiliki komitmen dan semangat yang sama dalam upaya mewujudkan cita-cita pembangunan daerah berupa kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.

Sementara itu, Menteri Pendayagunaan  Aparatur negara dan Reformasi (PANRB) Asman Abnur mengatakan, tantangan terberat dalam pelayanan publik bukan hanya menciptakan inovasi baru, tetapi juga kemampuan instansi pemerintah mereplikasi suatu inovasi.

Menpan RB menambahkan, Replikasi inovasi dapat membantu pemerintah daerah dalam menjawab permasalahan daerah secara efektif dan efisien, menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, dan pelayanan publik yang berkualitas.

“Dewasa ini telah banyak inovasi baru berhasil diciptakan, dan hampir semua inovasi yang ada berhubungan dengan kecepatan, perbaikan, dan juga dengan sistem teknologi informasi yang baik. Namun demikian, belum semua dari inovasi tersebut dapat diaplikasikan dengan baik di tempat lain,” kata Asman Abnur. (HPP Jabar/Frida)

Forum Nasional Replikasi Inovasi Pelayanan Publik


XPOSNEWS.com, (Bandung) - Kota Bandung menjadi salah satu inovator dalam kegiatan Forum Nasional Replikasi Inovasi Pelayanan Publik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kota Bandung di Bale Asri Pusdai, Kota Bandung, pada tanggal 26-27 Oktober 2016.

Forum ini merupakan ajang untuk mengakselerasi peningkatan kualitas pelayanan publik di Indonesia. Di dalamnya, forum ini mempertemukan antara sejumlah inovator yang pernah mendapat penghargaan dari Kementerian PANRB dengan kepala-kepala daerah lainnya agar secara cepat dapat mereplikasi inovasi yang telah berhasil dan dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Terdapat 42 inovator dalam ajang tersebut yang terbagi ke dalam 10 klaster. Adapun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang menjadi inovator antara lain Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung di klaster Pelayanan terpadu, Dinas Kesehatan Kota Bandung di Klaster Pelayanan Kesehatan, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung di Klaster Pelayanan Transparansi Anggaran e-Budgeting, Dinas Sosial Kota Bandung di Klaster Pelayanan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung di Klaster Pelayanan Pengelolaan Pengaduan Masyarakat, dan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah kota Bandung di Klaster Pelayanan Perpustakaan dan Arsip.


Pada rangkaian pembukaan acara tersebut, Menteri PANRB, Asman Abnur juga meluncurkan Buku Top 35 Inovasi Pelayanan Publik 2016. Di dalam buku itu tercantum dua inovasi Kota Bandung dalam bidang kesehatan, yakni “From Zero to Hero” dan “Ojek Makanan Balita (OMABA)”.

Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia sepakat bahwa inovasi dalam pelayanan publik harus dilakukan secara bersama-sama untuk mengakselerasi kemajuan Indonesia.

“Yang kita lakukan hari ini adalah studi replikasi. Datang, lihat, suka, copy. Kota Bandung sudah memberikan juga ke 30 kota/kabupaten software-software smart city secara cuma-cuma,” terang Ridwan saat ditemui usai pembukaan Forum Nasional Replikasi Inovasi Pelayanan Publik, Rabu (26/10/2016).

Pada kesempatan tersebut, Menteri PANRB, Asman Abnur juga melakukan nota kesepahaman dengan 55 pimpinan kota/kabupaten percontohan di Indonesia yang siap melakukan replikasi inovasi pelayanan publik, salah satunya juga Wali Kota Bandung.

“Saya tugaskan sekarang ada tim dari Pemerintah Kota Bandung untuk mengambil, mempelajari, mengaplikasikan apa yang keren-keren. Saya kira dengan begitu Indonesia bisa bergerak lebih cepat,” imbuh wali kota.

Berdasarkan rilis yang diterima Humas Pemerintah Kota Bandung, Menteri Asman mengatakan bahwa tantangan terberat dalam pelayanan publik bukan hanya menciptakan inovasi tetapi juga kemampuan instansi pemerintah mereplikasi suatu inovasi.

“Replikasi inovasi dapat membantu pemerintah daerah dalam menjawab permasalahan daerah secara efektif dan efisien, menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan pelayanan publik yang berkualitas,” ujar Menteri Asman. (Hilda)

Usmar Beri 7 Catatan Terkait Evaluasi Pelayanan PDAM Tirta Pakuan


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Ada tujuh catatan tambahan yang diberikan Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman terkait perbaikan pelayanan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Catatan perbaikan diantaranya adalah lakukan evaluasi sumber air baku, pemetaan kapasitas reservoar, dan pemeliharaan sumber mata air. 

Demikian dipaparkan Usmar saat mengikuti Dialog RRI mengenai pelayanan PDAM Tirta Pakuan Bogor, Rabu (26/10/2016). Sebelumnya pengamat kebijakan publik Abdul Fatah memberikan tiga catatan evaluasi pelayanan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.

Lebih lanjut inilah catatan wakil wali kota. Pertama, agar dilakukannya evaluasi menyeluruh terkait dengan sumber-sumber air baku milik PDAM berikut faktor-faktor risikonya. Yang kedua adalah agar dipetakannya juga seluruh kapasitas terpasang  masing-masing reservoar untuk mendukung kebutuhan pelanggan dengan prediksi pertambahan pelanggan. Catatan yang ketiga yaitu petakan juga dan pelihara sumber mata air yang ada dengan melakukan berbagai upaya seperti reboisasi dan bentuk lainnya.


"Catatan yang keempat, manfaatkan danau-danau yang ada yang dimiliki Kota Bogor sebagai sumber air baku pada titik-titik sekitar danau, atau membuat danau-danau baru bermata air baku. Kemudian berikutnya agar dilakukannya langkah-langkah cepat antisipasi kebocoran, penggantian pipa-pipa induk dan jaringan lainnya," jelas Usmar.

Lantas catatan berikutnya yang diberikan Usmar untuk menjadi bahan evaluasi dan perhatian PDAM yaitu agar merekomendasikan pada titik-titik tertentu untuk dibuatkan Deep Well. Yaitu sumur bor yang mengambil sumber air melalui pelacakan jalur aliran sumber (sungai) bawah tanah dengan menggunakan alat geoelectromagnetic scan.

Dengan demikian, pada saat pengeboran air yang dihasilkan adalah air artetis (bukan sekedar air resapan). Sehingga pada saat musim kemarau tetap bisa dipergunakan, karena jalur sumber air tidak akan pernah kehabisan air. Sebab kedalaman pengeboran umumnya berkisar antara 60-300 meter atau tergantung dari kondisi hidrogeologi dan izin yang diberikan oleh Pemerintah Kota Bogor melalui dinas terkait. "Untuk catatan yang terakhir, agar dibuatkannya call center yang betul-betul canggih dan quick respon," tandasnya. (Madiqtera)

Abdul Fatah : Ada 3 Catatan Penting Terhadap Evaluasi Pelayanan PDAM Kota Bogor


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Ada beberapa catatan yang harus menjadi bahan perhatian dan evaluasi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor untuk memberikan layanan yang optimal kepada para pelanggannya. Yang pertama adalah sumber daya manusia, infrastruktur, dan yang ketiga adalah terkait dengan manajemen.

Hal itu diungkapkan pengamat kebijakan publik Abdul Fatah, saat menjadi nara sumber pada dialog RRI, Rabu (26/10/2016), yang mengambil tema "Save Pelanggan PDAM."

"Yang berkaitan dengan sumber daya manusia ini adalah berkaitan dengan kesiapan dan kemampuan. Sedangkan mengenai infrastruktur ini dengan harus melihat pesatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Bogor yang ditandai dengan tingginya pertumbuhan industri perhotelan, apartemen, dan bidang jasa lainnya," papar Fatah.

Sejak awal, bahkan mengenai infrastruktur itu dirinya telah mengusulkan agar adanya surat pernyataan kesiapan dari PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor untuk menyuplai pasokan air bersih. Soal ini, agar PDAM membedakan jaringan distribusinya antara untuk kelas bisnis dan rumah tangga.


"Ini harus dibedakan mana pipa untuk jalur bisnis, mana untuk rumah tangga. Sehingga tidak seperti sekarang ini yang malah menjadi korban adalah pelanggan rumah tangga, yang tidak lancar mendapatkan pasokan air. Soal ini harus menjadi perhatian PDAM," tegas Fatah.

Sedangkan mengenai manajemen, ia menyebutkan agar turut ditopang kemampuan finansial yang baik dan sehat. Ini termasuk juga dengan perencanaan yang baik dan dibutuhkannya konsistensi dalam perencanaan itu sendiri.

"Karena ini menyangkut hajat hidup sebanyak 140 ribu pelanggan PDAM. Pemerintah Kota Bogor bersama DPRD harus mengawal ini, jangan main-main. Sebenarnya ini kalau badan pengawasnya berjalan dengan baik, tidak akan terlalu berat bagi wali kota, wakil wali kota, dan direksi. Karena ini mandulnya fungsi kontrol di badan pengawas," paparnya.

Pada dialog yang disiarkan langsung ini, turut menjadi nara sumber yaitu Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman, anggota Komisi B DPRD Kota Bogor Adityawarman, dan Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Deni Surya Senjaya. (Madiqtera)

Selasa, 25 Oktober 2016

Kurangi Banjir, Kota Bandung akan Perbaiki 19 Ruas Gorong-Gorong


XPOSNEWS.com, (Bandung) - Pemerintah Kota Bandung sedang memperbaiki 19 ruas gorong-gorong. Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil mengatakan hal tersebut merupakan bukti upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung dalam mengurangi banjir.

“Tahun ini Pemkot Bandung itu memperbaiki gorong-gorong itu jumlahnya ada 19 ruas jalan. Itu menunjukkan bahwa kami setiap tahun mencicil karena keterbatasan APBD,” jelas pria yang akrab disapa Emil itu saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Selasa (25/10/2016).

Perbaikan dilakukan salah satunya dengan memperlebar luas gorong-gorong. Pada proyek yang saat ini dilakukan, luas gorong-gorong mencapai 2m x 2m.

“Kalau ada orang yang bilang gorong-gorongnya kecil mungkin yang dia lihat itu ducting kabel. Jadi di dalam bawah trotoar itu ada dua kotak. Satu kotak saluran air, ada kotak ducting kabel ukurannya lebih kecil, 50 x 50 cm,” tambah wali kota.

Selain itu, teknologi anti banjir lainnya yang tengah diupayakan Emil adalah pembangunan tol air. Saat ini, tol air pertama telah beroperasi di Kecamatan Gedebage sehingga dalam beberapa hari ini tidak terjadi banjir di kawasan tersebut meski hujan turun deras. Tol air tersebut diklaim Emil telah efektif mengurangi banjir.


Tol air yang dibangun Emil membuat air yang menggenang tersedot masuk ke pipa khusus yang langsung berujung di sungai terdekat tanpa ada gangguan berupa sampah atau endapan tanah. Sungai yang menjadi pembuangan akhir ini dipilih yang paling tidak berpotensi meluap.

“Karena teknologi tol air ini baru dua bulan diterapkan di Gedebage, insya Allah secepatnya perintah saya kepada DBMP untuk menerapkan juga di Pagarsih yang memang selama ini heboh itu. Juga di Jalan dr. Djunjunan di Pasteur,” ucap Emil.

Emil menuturkan, permasalahan banjir ini multi dimensi. Oleh karena itu, perlu penanganan yang multidimensional pula. Upaya lain yang dilakukannya adalah pembuatan regulasi pelarangan Styrofoam dan regulasi bangunan hijau.

“Kenapa juga tanggal 1 Januari 2017 kita mulai peraturan yang namanya bangunan hijau. Itu nggak akan saya kasih IMB kepada bangunan yang tidak bangunan hijau. Kita melarang Styrofoam yg terbukti sampai hari ini yang paling banyak bikin mampet. Pemkot Bandung juga sudah membatasi ijin-ijin pembangunan di Bandung Utara. Bukan melarang ya, tapi spirit saya membatasi,” paparnya. “Upaya-upaya memperbaiki lingkungan itu sudah multidimensi,” imbuh Emil.

Terkait banjir yang terjadi di ruas Jalan Pasteur, Emil mengatakan hal tersebut di luar perkiraannya.  Namun selaku Wali Kota Bandung ia tetap bertanggung jawab dan meminta maaf.

“Musibah ini kita sesali, tapi terus kita akan berupaya. Pemkot Bandung sudah meminta maaf terkait banjir yang terjadi,” ucapnya.

Saat ini, Emil mengaku belum terlalu paham penyebab pasti dari banjir tersebut sebab selama ini wilayah tersebut tidak pernah banjir separah itu. Padahal, ia telah memperbesar saluran air di kawasan Pagarsih dua kali lipat dibandingkan wilayah lainnya.

“Pagarsih itu dua kali lipat, tapi memang nggak cukup. Jadi saya bingung juga apakah aliran air dari utaranya betul-betul melebihi kapasitas. Karena secara hitungan dari kita sudah diperbaiki,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa setiap dua minggu timnya secara rutin membersihkan sampah-sampah yang tersangkut di gorong-gorong.

Emil pun sangat mengapresiasi kinerja jajarannya, terutama kepada Unit Reaksi Cepat (URC) dari Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung, karena mampu menanggulangi banjir sebesar itu hanya dalam waktu 2 jam saja. (Hilda)

 
Copyright © 2015 XPOS NEWS
Share on Blogger Music Free Download. Powered byMadiqtera