XPOSNEWS.com, (Cibinong) - Demi meningkatkan semangat dan prestasi generasi muda khususnya di Kabupaten Bogor dalam mendukung pembangunan Kabupaten dan Bangsa Indonesia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-88 Tahun 2016, di Lapangan Tegar Beriman Kabupaten Bogor, dengan meneriakan kembali “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”, Jumat (28/10/2016).
Bupati Bogor, Nurhayanti saat membacakan pidato Menteri Pemuda dan Olahraga RI, menerangkan, keberadaan pemuda yang saat ini berdasarkan data yang dihimpun Kemenpora RI, sesuai dengan UU No 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan dengan range usia antara 16-30 tahun, berjumlah 61,8 juta orang, atau 24,5%. Bahkan berdasarkan penelitian mulai Tahun 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan Bonus Demografi. Dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa.
“Bonus demografi menjadi windows opportunity (peluang) yang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan. Rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa disetiap 100 penduduk Indonesia, terdapat 64 orang yang berusia produktif, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia,” tutur Nurhayanti.
Mantan Sekda ini menegaskan, meningkatnya jumlah pemuda di Indonesia berkaitan erat terhadap pidato Bung Karno tentang sepuluh pemuda mengguncang dunia. Hal ini dapat mendorong terwujudnya Indonesia menjadi negara maju, semakin tinggi jumlah pemuda di Indonesia maka potensi pemuda-pemudi unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia.
“Bahkan hal tersebut terbukti pemuda Indonesia berkontri besar mengharumkan bangsa ini melalui berbagai prestasinya, salah satunya lndonesia berhasil mengantarkan seorang Pemuda Indonesia usia 23 tahun bernama Rio Haryanto ke level tertinggi balap mobil internasional F.1, kita baru menyadari pernyataan Bung Karno bukan isapan jempol semata,” tegasnya.
Katanya, seluruh mata dunia terbelalak bahkan Dunia Balap internasional seolah tidak percaya terhadap prestasi pemuda atau anak Indonesia yang berhasil menembus balapan paling bergengsi di dunia. Begitu pun ketika pemuda bangsa ini berhasil mengembalikan tradisi emas di ajang Olimpiade Rio de Jeneiro Brasil melalui cabang olahraga Bulutangkis, dunia juga berguncang.
“Semua orang pun tahu peraih medali emas itu adalah Owi-Butet, anak muda berusia 27 dan 30 tahun. Bukan hanya di ajang olahraga, di sektor-sektor lain seperti Industri kreatif, kita juga menemukan talenta-talenta muda Indonesia yang berhasil mengharumkan negara dan bangsa di kancah internasional,” katanya.
“Akan tetapi Jumlah yang besar saja tidaklah cukup tanpa diimbangi dengan kualitas yang baik. Tugas kita semua untuk menjadikan Bonus Demografi ini memiliki makna bagi percepatan pembangunan di Indonesia. Mari kita buktikan dalam sejarah Indonesia, untuk kesekian kalinya pemuda Indonesia menjadi motor utama penentu perubahan Indonesia,” tambahnya.
Bonus demografi menjadi kesempatan satu-satunya untuk memastikan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia menjadi negara maju sejajar dengan negara-negara besar lainnya. “Di depan mata kita ada MEA dan Perdagangan bebas Asia dan dunia. Saatnya pemuda Indonesia membangun visi yang besar menatap dunia” imbuhnya. (Gio)