XPOSNEWS.com, (Bogor) - The International Mission in Art and Culture dimulai pada tahun 2005. Berawal dari sebuah niat ingin menggali potensi dan kemampuan di bidang seni suara, PSM IPB Agria Swara yang berdiri sejak 1985, mencoba mengikuti sebuah kontes paduan international untuk pertama kalinya di Jerman. Pada kesempatan pertamanya, PSM IPB Agria Swara berhasil meraih Golden Diplome kategori Folklore dan Silver Diplome kategori Mixed Choir dalam “The 4th International Johannes Brahms Choir Festival and Competition” di Wernigerode, Jerman. Setelah itu, kemenangan demi kemenangan berhasil diraih oleh PSM IPB Agria Swara dalam berbagai kompetisi baik nasional dan internasional.
Kemenangan pada tahun ini diraih oleh tim PSM IPB Agria Swara pada posisi The 3rd Prize of Mixed Choir Category dalam kompetisi The 13th International Choir Contest of Flanders – Maasmechelen, Belgia. “Tentunya, kemenangan ini patut disyukuri. Pasalnya, setiap langkah menuju kemenangan tersebut kami nilai sangat berharga. Tidak hanya dalam panggung kompetisi, namun juga pencapaian menuju tanah Belgia yang tidak mudah telah memberikan banyak pelajaran bagi setiap anggota tim dalam realita berorganisasi yang baik dan dewasa. Bahwa, setiap impian dan harapan yang tinggi membutuhkan perjuangan yang tidak ringan,” ujar Mutiara Endina, Ketua delegasi.
Berbagai konser dan kegiatan demi mendapatkan berbagai pihak telah diselenggarakan dengan baik oleh tim The 6th International Mission in Art and Culture (The 6th IMAC) PSM IPB Agria Swara. Dimulai dari dengan penyelenggaraan konser Harmoni Tanah Pakuan sampai konser Pra Kompetisi yang berhasil mendatangkan dukungan dari pemerintah kota Bogor, Himpunan Alumni IPB, dan alumni Agria Swara dari berbagai penjuru tanah air. ”Niat yang baik selalu memiliki jalan yang baik dan harus direalisasikan dengan tindakan yang baik pula. Menilik besarnya dukungan moral dan material yang diberikan oleh berbagai pihak, baik sponsor dan donatur, terutama alumni, tentunya perlu direspon dengan pencapaian yang baik. Alhamdulillah, pencapaian posisi ketiga dalam kompetisi ini adalah hasil terbaik yang bisa kami persembahkan,” sambung Miftakhul Arif, Ketua PSM IPB Agria Swara.
Kompetisi berlangsung di Cultuur Centrum, Maasmechelen-Belgia. Program lagu yang disusun oleh kondaktur, Arvin Zainullah, ternyata mampu menempatkan PSM IPB Agria Swara pada posisi yang cukup membanggakan. Pada sesi pertama, komposisi lagu yang dinyanyikan adalah Ah Dolente Partita, Nachtwache Op.104 No.2, The Sick Rose, dan Agnus Dei. Kemudian, pada sesi selanjutnya tim menampilkan lagu Bubuy Bulan, Ov’e Lass’ ll Bel Viso, dan Ma Rencong Rencong. Kompetisi yang dirangkai dalam kepanitiaan yang apik dari tanggal 2-4 Oktober 2015 berhasil membawa banyak kejutan bagi tim The 6th IMAC di tanah Belgia.
Selama berkompetisi, tim menyadari bahwa kompetitor yang datang dari berbagai negara belahan Eropa tidak bisa diremehkan. Selain itu, tim berkesempatan untuk bertemu langsung dengan komposer lagu Agnus Dei yang dikompetisikan, yaitu Ivan Yohan, dan kedatangan keluarga besar KBRI Brussels yang dengan bangga melihat penampilan tim PSM IPB Agria Swara di panggung kompetisi sampai akhir kompetisi. “Bagi kami kalian sudah juara 1,” ujar Ivan Mahdiyat sebagai perwakilan KBRI Brussels yang datang ketika pengumuman pemenang (4 Oktober).
Tidak berhenti di panggung kompetisi Belgia, keesokan harinya tim langsung terbang ke negeri kincir, Belanda. Bekerja sama dengan Utrecht Studente Cantorij, Universitas Utrecht, PSM IPB Agria Swara menyelenggarakan konser amal Stichting Burung Manyar untuk penggalangan dana bagi pasien yang membutuhkan obat-obatan atau medis. Konser berlangsung meriah dan meninggalkan kesan baik. Jef Schaap, pemegang projek ‘Stichting Burung Manyar’ membagikan tulisan di akun facebooknya “Terima kasih, Agria Swara atas konser tadi malam.
Saya menikmati semua nyanyian, terutama Two Moves and The Slow Scat. Saya tertawa girang hati. Sayang, kita tidak bisa bercakap-cakap setelah konser karena saya harus pulang menggunakan bus dan kereta api. Saya harap dana Burung Manyar akan diperkuat dengan donasi pengunjung. Selamat jalan ke Bogor,” tertulis di akun facebook Stichting Burung Manyar (De Wevervogel) pada 7 Oktober.
Tim pulang ke tanah air dengan perasaan bangga dan haru atas pencapaian yang dirasakan penuh dengan keajaiban. “Kegiatan The 6th IMAC tahun ini penuh dengan keajaiban yang datang mendukung, semoga itu adalah tanda keridhoan Tuhan bagi niat baik kita untuk terus berkembang menjadi pribadi dan organisasi yang lebih baik dan positif,” tutur Mutiara Endina di akhir kegiatan. (Yu)
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar