XPOSNEWS.com, (Cibinong) - Ratusan masa yang menamakan dirinya Aliansi Masyarakat Penyelamat Bogor (AMPB) “mengepung” kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor Jalan Raya Tegar Beriman, Cibinong. Pasalnya ratusan petugas polisi dan Satpol PP menghadang meraka di pintu gerbang Komplek Kantor Bupati, Kamis (1/9/2016)
Masa yang sejak pukul 13.30 WIB mulai berdatangan merupakan gabungan para aktivis dan element masyarakat dari empat wilayah di Kabupaten Bogor yakni wilayah Utara, Selatan, Timur dan wilayah Barat itu, menyatakan rasa kecewanya atas kinerja Bupati, DPRD serta para penyelenggara negara di Kabupaten Bogor tersebut.
Dalam orasinya yang dilakukan secara bergantian, aksi masa itu mempertanyakan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) yang sangat besar yakni Rp1,4 triliun lebih dan meminta agar secepatnya Bupati Bogor Nurhayanti dan anggota DPRD Kabupaten Bogor mengisi Wakil Bupati (Wabup) Bogor yang hingga kini masih kosong selama ini, sejak ditinggalkan Nurhayanti yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati Bogor pada saat Bupatinya Rahmat Yasin (RY) yang telah mengundurkan diri.
"Kedatangan kami ini, untuk menuntut Bupati Bogor Nurhayanti dan anggota DPRD Kabupaten Bogor untuk segera meningkatkan kinerja para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), agar SILPA di Kabupaten Bogor tidak tinggi kembali. Dan Muspika Bogor juga harus secepatnya memilih Wakil Bupati (Wabup) Bogor yang selama ini kosong," ujar Bukhori Muslim pembina AMPB kepada wartawan disela-sela aksi demo.
Menurutnya, bahwa tingginya SILPA dan lemahnya pola pemerintahan karena tidak adanya Wabup Bogor, maka dari itu AMPB mendesak agar hal tersebut segera diatasi dengan secepatnya menetapkan Wakil Bupati yang diharapkan dapat membantu kinerja Bupati yang selama ini dirasakan masih lemah
"Dua tahun berturut-turut SILPA Kabupaten Bogor mencapai angka Rp1,4 triliun lebih, hal ini dikarenakan tidak adanya orang nomor dua diroda Pemerintahan Kabupaten Bogor. Untuk itu, kami mendesak segera agar Bupati Nurhayanti dan DPRD agar meningkatkan kinerjanya serta secepatnya memiliki Wabup Bogor dan menekan Silpa di Kabupaten Bogor ini," cetusnya.
Hal senada juga dikatakan Ketua MPO Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bogor, Fahreza, bahwa pihaknya beserta para aktivis lainnya akan menuntut Pemkab Bogor dan akan mengerahkan masa yang lebih besar untuk mendesak Pemkab Bogor, apabila sampai akhir bulan Oktober tuntutan itu tidak direalisasikan, yakni tidak adanya Wabup Bogor yang sengaja dibiarkan tersebut.
"Bupati Nurhayanti, Ketua DPRD dan koalisi partai pengusung jangan ada konflik kepentingan dan segera lakukan pemilihan Wabup Bogor demi pembangunan untuk rakyat Kabupaten Bogor. Jika ternyata sampai akhir bulan Oktober tidak ada orang nomor dua, maka kami akan menuntut mereka ke meja hijau atas kesalahan yang terkesan ada pembiaran," tegasnya.
Lebih lanjut Fareza mengatakan, bahwa Kabupaten Bogor memiliki 434 desa atau kelurahan dan 40 kecamatan yang ada di Bumi Tegar Beriman. "Kabupaten Bogor ini sangat lah luas, dengan kekosongan Wabup tersebut tidak menutup kemungkinan sebagai penyebab tingginya Silpa dan pemerintahan menjadi lemah.
“Inilah salah satu faktor mengakibatkan kinerja Nurhayanti menjadi lemah. Belum lagi pembangunan jalan dan bangunan sekolah masih banyak yang rusak di sejumlah wilayah Kabupaten Bogor, terutama didaerah pinggiran yang lokasinya jauh dari pusat pemerintahan luput dari perhatian," bebernya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhandi telah menanggapi dan atas aksi yang dilakukan oleh ratusan pendemo dengan berjanji akan menampung aspirasi tersebut tersebut untuk ditindaklanjuti. "Aspirasi ini, akan kita tampung dan selebihnya akan dibahas lebih lanjut," ujarnya singkat. (Piya Hadi)
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar