XPOSNEWS.com, (Bogor) - Himpunan Mahasiswa Diksastrasia Universitas Pakuan Bogor kembali menggelar Lomba Kreasi Bahasa dan Sastra Indonesia. Dalam perhelatan ke-10 ini, Lomba Kreasi Bahasa dan Sastra Indonesia diikuti para pelajar tingkat SMA/SMK dan MA dari 41 sekolah se-Jabodetabek, Cianjur, dan Sukabumi.
Berbagai perlombaan akan dipertandingkan diantaranya lomba dongeng yang diikuti 27 peserta, lomba pembawa berita yang diikuti 13 tim, lomba membuat poster 28 peserta, lomba membaca puisi 50 peserta, lomba pidato 44 peserta, lomba debat 26 peserta dan lomba musikalisasi puisi sebanyak 14 tim. Lomba digelar selama tiga hari mulai Kamis hingga Sabtu, 22 - 24 September 2016 mendatang.
Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengapresiasi lomba bahasa dan sastra yang menurutnya jarang sekali peminatnya, karena dipandang kurang menarik atau kurang menantang. Padahal lomba ini sama pentingnya dengan kegiatan-kegiatan lomba lain yang ditunjukkan untuk mendorong setiap siswa sekolah belajar meraih prestasi untuk bekal kehidupan di masa depan. Selain itu, lomba bahasa dan sastra ini memberikan kontribusi yang sangat berharga dan bernilai bagi perkembangan bahasa dan kesustraan indonesia.
“Walaupun di dalam keseharian kita mempergunakan Bahasa Indonesia, namun tetap diperlukan untuk memelihara dan mengembangkan Bahasa Indonesia, termasuk kesusastraannya,” ujar Ade saat pembukaan lomba, Kamis (22/9/2016) di Universitas Pakuan Bogor.
Ade menuturkan, menurut catatan Unesco saat ini telah banyak bahasa-bahasa di berbagai belahan dunia punah akibat tidak adanya lagi masyarakat yang menggunakannya. Maka sudah selayaknya Bahasa Indonesia dan kekayaan sastranya harus dilestarikan serta dikembangkan.
“Sebagai pemilik Bahasa Indonesia, maka sudah seharusnya kita yang lebih serius dan lebih konsisten dalam upaya memelihara dan mengembangkan bahasa dengan kesustraan Indonesia,” tegas Ade.
Sementara Ketua Program Pendidikan FKIP Universitas Pakuan Suhendra mengatakan, tujuan lomba ini, untuk mengenalkan lebih jauh Bahasa Indonesia yang merupakan identitas nasional kepada generasi muda, khususnya siswa SMA/SMK/MA. Sehingga harus dipegang teguh dan jangan sampai menyimpang dari kaidah yang ada.
“Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang lahir dari bangsa Indonesia melalui sumpah pemudanya,” imbuh Suhendra. (Iqbal)
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar