XPOSNEWS.com, (Bandung) - Plh. Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mendampingi Wakil Presiden RI Jusuf Kalla beserta Menteri PU Pera Basuki Hadimuljono dan Walikota Bandung Ridwan Kamil meresmikan Overpass Antapani yang kini diberi nama Overpass Pelangi Antapani (OPA) di Bandung, Selasa (24/1/17).
Dengan begitu, jembatan layang sepanjang 400 meter yang membentang melewati Kecamatan Kiaracondong dan Batununggal Kota Bandung ini sudah bisa dilalui oleh kendaraan umum karena telah melalui serangkaian tes uji coba lalu lintas dan konstruksi. OPA yang mulai dibangun sejak Juni 2016 ini diyakini mampu mengatasi kemacetan di persimpangan Jalan Antapani dan Terusan Jakarta yang kerap terjadi pada jam sibuk pagi dan sore hari serta akhir pekan.
Jembatan layang senilai Rp 35 Miliar ini merupakan pilot project teknologi Corrugated Mortarbusa Pusjatan (CMP) yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia. Kelebihannya jika dibandingkan dengan jembatan layang umum lainnya, pembangunan jembatan layang ini hanya memakan waktu 6 bulan menggunakan teknologi timbunan ringan mortar busa dengan struktur baja bergelombang.
Bentangan konstruksi jembatan yang panjang, dimana lengkungan jembatan dapat mencapai 36 meter mampu mengakomodir 8 lajur kendaraan dibawahnya. Selain itu dari segi biaya Overpass Pelangi Antapani ini juga bisa menghemat anggaran. Biasanya untuk membuat satu buah jembatan dengan beton bertulang membutuhkan biaya sekitar Rp 120 Miliar. Namun dengan timbunan ringan mortar busa hanya membutuhkan anggaran Rp 35 Miliar saja.
Usai menandatangani prasasti, Wapres Jusuf Kalla mengungkapkan apresiasinya karena dengan anggaran yang terbatas mampu menghasilkan karya terbaik. Dirinya berharap teknologi ini digunakan untuk proyek jembatan layang lainnya di Indonesia.
"Jadi kenapa saya kesini yaitu untuk melihat hasil kerja PU dengan teknologi terbaru ini. Ini lebih murah dan lebih cepat karena itu kita pilih. Dengan begitu teknologi ini bisa digunakan di jembatan lainnya yang akan kita bangun," ungkap Wapres.
Dia pun setuju, jembatan layang ini dinamai Overpass Pelangi Antapani yang diusulkan oleh Ridwan Kamil, karena di sepanjang jembatan layang ini terdapat komposisi warna yang beragam disertai ukiran abstrak karya Arsitek ITB.
Kata "pelangi" dipilih karena overpass tersebut bercorak abstrak berwarna-warni hasil karya seniman lulusan Institut Teknologi Bandung, John Martono. Jembatan tersebut, menurut Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil juga memiliki beberapa keistimewaan lainnya.
Selain karena warnanya yang cantik, jembatan tersebut adalah hasil karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan menggunakan teknologi terbaru.
"Inovasi-inovasi di dalamnya akan mengubah wajah infrastruktur Indonesia," ujar Ridwan.(HPP Jabar/Frida)
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar