XPOSNEWS.com, (Jakarta) - Pembenahan tata ruang menjadi kunci paling utama dan penting untuk mengurai kemacetan di kota Bogor. Terlebih lagi dalam kondisi sekarang, semua aktivitas kota terpusat di tengah kota. Sekolah-sekolah favorit, tempat ibadah besar, pusat pemerintahan, atau pusat perkantoran, semua harus tertuju ke pusat kota. Belum lagi, jumlah komuter yang setiap harinya mencapai kurang lebih angka 800 ribu. Fakta-fakta ini yang membuat mengurai kemacetan di kota Bogor bukan persoalan mudah.
Hal tersebut disampaikan Walikota Bogor, Bima Arya, ketika berbicara pada forum Bogor Economic Summit 2015 pada hari Rabu (16/12/15) di di Nusantara Ballroom, BKPM Republik Indonesia di Jalan Jendral Gatot Subroto, Jakarta. “Maka, salah satu pekerjaan rumah yang harus segera dilakukan adalah redistribusi pelayanan. Tidak ada lagi pembangunan apartemen, hotel, atau perkantoran di pusat kota,” sebut Bima.
Selain itu, kata Bima, penting pula meningkatkan jaringan jalan seperti akselerasi BORR dan BIRR, rerouting angkutan umum, dan pembangunan terminal, termasuk terminal batas kota. “Tahun depan, kami akan kembali melakukan rerouting angkot dan system satu arah di seputar Kebun Raya Bogor,” terang Bima. Pada saat yang sama, lanjutnya, akan dibangun fly over di beberapa ruas jalan yang memiliki pintu perlintasan kereta api mengingat padatnya jadwal kereta api.
Mimpi penataan transportasi yang lain, kata Bima, adalah pembangunan dan perluasan pedestrian. “Kita terinspirasi banyak kota di dunia yang tidak hanya memusatkan pada pembangunan infrastruktur transportasinya, tetapi juga memperbanyak pedestrian bagi warga,” ucapnya.
Pada kesempatan ini pun, Bima memaparkan tentang potensi investasi transportasi di kota Bogor di hadapan 350 undangan BES, yang sebagian besarnya adalah investor dan pelaku usaha potensial. Bima menawarkan tujuh peluang investasi bidang transportasi di kota Bogor. Satu diantaranya adalah pengembangan Kawasan berbasis TOD (Transit Oriented Development) di Sukaresmi seluas 22 hektar.
Menurut Bima, peluang investasi ini ditujukan untuk mengurangi pergerakan lalu lintas ke pusat kota. “Kawasan TOD Sukaresmi ini konsepnya super block yang memiliki fasilitas berupa statiun kereta api, apartemen, terminal sukaresmi, perkantoran, mall, dan fasilitas pendukung lainnya,” jelasnya.
Peluang investasi transportasi yang lain adalah penataan kawasan parkir di sejumlah ruas jalan seperti Jalan Otto Iskandardinata, Jalan Suryakencana, dan Jalan Siliwangi. Peluang investasi ini, kata Bima, sangat besar mengingat fakta tidak kurang 200 ribu warga luar Bogor yang datang ke Bogor pada saat weekend. “Nilai investasinya terdiri dari pengadaan peralatan parkir meter dan infrastruktur lahan parkir seperti rambu pembatas dan marka jalan, serta dudukan parkir,” terang Bima.
Peluang lainnya adalah pengembangan Terminal Agribisnis Rancamaya seluas 9,3 hektar yang akan menjadi kawsan terpadu terminal agribisnis dan agro-eduwisata. “Selain sebagai terminal agribisnis, kawasan terpadu ini akan dilengkapi pusat promosi ikan hias, parkir angkutan barang, agrowisata, pengolahan sampah, cottage, dan fasilitas penunjang lainnya,” rinci Bima. Sedangkan peluang investasi lain yang akan ditawarkan adalah pengembangan kawasan berbasis TOD di Tanah Baru dan Bubulak. (Humas/Mad)
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar