XPOSNEWS.com, (Bogor) - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, memberlakukan satu jalur di lingkar Istana Bogor, awal Januari 2016 mendatang, mendapat reaksi dari Organda Kota Bogor. Apabila diberlakukan satu jalur di lingkar Istana Bogor (Istagor) dan Kebun Raya Bogor, sedikitnya 10 trayek angkutan Kota, terkena dampak perubahan trayek.
“Sebaiknya Pemkot Bogor, melakukan sosialisasi dulu terhadap supir angkot maupun masyarakat”, tegas Ketua Organda Kota Bogor, M. Ischak AR ketika dimintai tanggapannya oleh awak media terkait rencana satu jalur di lingkar Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor, Senin (7/12/15).
Jalur trayek angkot yang akan berdampak apabila diberlakukan satu arah, adalah trayek 01, 02, 05, 06, 08, 23 , 11 dan trayek 10. “Hampir separuh trayek angkot di Kota Bogor terkena perubahan jalur”, Ujarnya.
Menurutnya , Organda saat ini, masih terfokus dengan program peralihan dari perorangan ke Badan hukum dalam kepemilikan angkutan Kota. Jangan sampai program transportasi di Kota Bogor seakan tidak tuntas . “fokus aja dulu terhadap proses peralihan badan hukum secara bertahap, apabila dipaksakan semua, dampaknya akan meluas, “ Ujar Ishak.
Secara tegas M.Ischak menilai dengan seringnya Presiden RI Joko Widodo, berkantor di Istana Bogor, tidak harus jalur lalulintas seakan dirubah –rubah. Justru seharusnya, dapat memberikan dampak positip dan kemudahan terhadap denyut kehidupan disekitar Istana termasuk transportasi angkotan kota.
Hal senada juga dilontarkan Andi Mapatoto, mahasiswa Unpak Bogor. Menurut Andi Pemkot Bogor seharusnya memberi kemudahan pelayanan terhadap warga Kota Bogorbukan sebaliknya membuat susah warganya, lantaran Pak Jokowi ada di Bogor.” jangan gara-gara ada Presiden, jalur angkot dirubah dan akan memindahkan kemacetan di beberapa titik “, kata Andi.
Ketua Organda M Ishak mengakui sempat mengikuti rapat-rapat di Pemkot Bogor, terkait rencana Perubahan jalur di sekitar Istana dan Kebun Raya Bogor. Namun menurutnya sifatnya masih terbatas, belum adanya rencana sosialisasi terhadap anggotanya yang sebagian besar para supir angkot.
Apabila perubahan jalur itu dilakukan dengan terburu-buru, tidak menutup kemungkinan akan memindahkan kemacetan ke sejumlah titik-titik jalur alternatif. “ bisa akan lebih parah kemacetan di Jantung Kota Bogor”, tegas M.Ishak. Disisi lain, masyarakat pun baik kendaraan pribadi maupun calon penumpang angkot , akan lebih lama menempuh perjalanan karena harus berputar-putar melalui jalur-jalur alternatip.
Ketua Organda M.Ishak sangat berharap Pemkot Kota Bogor, sebaiknya menunda dulu uji coba satu jalur di sekitar Istana dan Kebun Raya Bogor dan mendukung program peralihan kepemilikan angkot dari perorangan ke badan hukum.” Sebaiknya dilakukan secara bertahap sehingga tidak terkesan terburu-buru”, pinta Ishak.
Sementara Pemkot Bogor, akan merealisasikan grand Design penataan kawasan Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor. Penataan kawasan itu, menurut juru bicara Pemkot Bogor Encep Ali Alhamidi, meliputi jalur Pedestrian, perubahan satu jalur arah menjadi searah jarum jam mengitari KRB. Perubahan maupun rekayasa lalulintas itu, berdampak terhadap rute angkot ,revitalisasi Pasar Bogor dan penataan kawasan Otista.(Mad)
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar