NEWS TICKER

Citizen Journalism

Dari Desa

Pariwara

Hukum

Kriminal

Ekobis

Otomotif

Teknologi

Twitter


Selasa, 30 Desember 2014

MEA 2015, Menjadi Tantangan UKM di Kabupaten Bogor



XN, (Bogor) - Masuknya era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) tahun 2015 mendatang, menjadi tantangan yang harus dihadapi para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Bogor.
Menjawab tantangan tersebut  Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bogor berupaya meningkatkan kualitas keterampilan dan produk UKM. Salah satunya dengan temu bisnis pengrajin di Grand Orry Citereup, Selasa (16/12).


Ketua Umum Dekranasda Kabupaten Bogor, Elly Halimah mengatakan  kegiatan temu bisnis pengrajin se-Kabupaten Bogor ini ini diharapkan menjadi forum pertemuan yang kondusif, antara pengrajin pelaku UKM dengan para pengusaha skala besar.


“Dukungan pelaku usaha besar terhadap pengembangan UKM potensial meningkatkan aksesibilitas pengrajin terhadap pemasaran dan permodalan. Sehingga potensial meningkatkan kesiapan bersaing dalam pasar global dalam menghadapi pemberlakuan MEA tahun 2015 mendatang,” ujarnya.


Elly menambahkan, dunia usaha lokal kini dihadapkan dengan perdagangan bebas, ini adalah tantangan yang harus disikapi dengan sebuah motivasi untuk meningkatkan kualitas. Ini adalah upaya Dekranasda mengatasi permasalahan permodalan dan pemasaran para pengrajin, yang belum mampu membuka peluang pasar secara mandiri.


“Saya mengajak seluruh stakeholder dan pengusaha, untuk melakukan kerjasama dengan para pelaku UKM di Kabupaten Bogor. Saya yakin, kolaborasi antara kuatnya permodalan pelaku usaha berskala besar dengan tingkat kreativitas tinggi dari para pengrajin akan menjadi kekuatan perekonomian yang tangguh dengan bertumpu pada pemberdayaan dan pengembangan UKM,” tuturnya.


Kepala Dinas Koperasi, Industri, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bogor, Azzahir menjelaskan, permasalah permodalan mendasari pertemuan kita hari ini. Permodalan adalah masalah klise yang belum bisa kita atasi secara maksimal, kemudian tingkat kepercayaan pasar kepada produk UKM kita juga masih rendah. Maka diharapkan perushaan besar dan pengrajin dapat bermitra.

“Menghadapi MEA kita harus benar-benar siap, salah satunya meningkatkan keterampilan dan kualitas produk UKM. Kami sudah melakukan koordinasi antara toko-toko besar agar bisa bermitra dengan pelaku UKM kita. Karena kalau tidak pasar kita akan dikuasai oleh produk-produk dari luar ketimbang produk local,” jelasnya.

Bulan Januari, lanjut Azzahir, galeri UKM kita di gedung bekas Dinas ESDM sudah jadi dan diharapkan para pelaku UKM di Kabupaten Bogor bisa memasukan prodaknya ke galeri ini. Bagi yang belum punya sertifikat sehat dan halal bisa segera mendaftarkan diri untuk mengikuti pelatihan. Karena salah satu program Dekranasda adalah mendorong UKM makanan dan minuman mendapat sertifikat sehat dan halal.

Temu bisnis tersebut selain dihadir para pelaku UKM hadir juga para pengusaha berskala besar seperti dari Indocement, Junggle Land, Bank Jabar cabang Cibinong, dan Cibinong City Mall.  Dari forum ini, diharapkan terjalin kerjasama saling menguntungkan dan meningkatkan perekonomian di Kabupaten Bogor.(Zai/Gio)

G+

Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS

Print Berita Diatas

Print PDF

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 XPOS NEWS
Share on Blogger Music Free Download. Powered byMadiqtera