XPOSNEWS.com, (Bogor) - Wahid Foundation bekerjasama dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan survey bertajuk Potensi Radikalisme dan Intoleransi Sosial. Hasilnya 92,3 persen umat Islam menolak Radikalisme.
Hal itu ditegaskan Yeni Wahid dalam keterangan pers kepada awak media bertempat di Hotel Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor,Senin (1/8/2016).
Disebutkan, hasil survey dilakukan secara acak di seluruh Indonesia dengan melibatkan 1520 responden.
Dari jumlah 92,3 persen diantaranya menolak Aksi Radikalisme dan Teroris, yang kini lekat dengan Gerakan Islam Keras. Sementara 77 persen menyatakan siap terlibat aksi radikal jika ada kesempatan dan 0,4 persen pernah melakukan, kata Yeni,
Dijelaskan, meski jumlah umat muslim yang bersedia turut dalam aksi radikal kecil, namun kondisi ini tetap harus menjadi titik perhatian pemerintah. Kegiatan radikal ini, biasanya didasari oleh pemahaman dangkal tentang Islam, sehingga butuh perhatian bagi seluruh komponen bangsa.
Namun, tambah Yeni Wahid, masih cukup membuat bangga bangsa Indonesia, karena dari seluruh responden 82,3 persen menyatakan Pancasila dan UUD 45 merupakan Dasar Negara yang tepat untuk mendasari kehidupan berbagsa di Indonesia. Ini antara lain punya arti, sebagian besar umat Islam di Indonesia mengakui adanya Toleransi antar umat beragama.
Sementara itu, Staf ahli Presiden Jokowi, Teten Masduki menyebutkan, akan membawa rekomendasi hasil survei ini untuk pertimbangan kebijakan Pemerintah Presiden Joko Widodo. (CJ/Wawan S)
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar