XPOSNEWS.com, (Bogor) - Pemimpin Redaksi Wartapakwan.com Tjahyadi Ermawan mengelar keterangan pers terkait kasus intimidasi terhadap wartawan magang Sandika Fadilah yang merasa diintimidasi ketika sedang melaksanakan tugas jurnalistiknya.
Peristiwa ini bermula dari adanya laporan warga terkait kasus bencana alam ‘longsor’ di Kampung Kandang, Desa Semplak Barat, RT 1 RW 5, Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor.
“Saya menugaskan wartawan saya untuk terjun ke lokasi untuk meliput peristiwa tersebut,” ujar Tjahyadi di Bogor, seperti dikutip Halloapakabar.com, Senin (8/8/2016).
Tjahyadi mengatakan, dirinya dan tim wartawan Wartapakwan.com tidak menerima perlakuan dari satuan pengamanan (satpam) di lokasi proyek yang melakukan tindak intimidasi terhadap wartawannya.
“Adapun tindakan intimidasi yang dilakukan adalah berupa pemaksaan untuk menghapus isi dari kamera wartawan,” katanya.
Dalam kasus ini wartawan terpaksa menghapus file berupa foto karena merasa tertekan.
“Saya diriung sekitar 5 orang, 2 orang berseragam satpam dan 3 orang berseragam pekerja proyek,” pungkas Sandika saat memberikan keterangan terhadap wartawan.
Beberapa kronologis yang dikatakan oleh Sandika, awal mula dirinya menghampiri lokasi longsor yang didapat dari laporan warga kepada pimpinan redaksi.
BACA JUGA :
Sesampai di lokasi dirinya langsung mengambil foto dengan bermodalkan ijin kepada warga setempat, namun setelah mengambil foto, ia dihampiri oleh beberapa orang dan membawa dirinya kedalam sebuah tenda di lokasi proyek.
“Saya langsung di intimidasi , saya disuruh menghapus file dalam kamera , jika tidak kamera saya disita, ” kata Sandika. (Iqbal)
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar