XPOSNEWS.com, (Bogor) - Kota Bogor terpilih menjadi salah satu dari tiga wilayah di Jawa Barat yang mengikuti program Kelurahan Tangguh Bencana tahun 2016. Selain Kota Bogor, juga terpilih Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur. Kegiatan ini merupakan program Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Bogor Mc Yaffies di Kelurahan Panaragan, Kamis (04/8/2016).
Dari Kota Bogor, sudah ditunjuk dua Kelurahan yang dipilih menjadi Kelurahan Tangguh Bencana. Kedua kelurahan tersebut adalah Kelurahan Pasir Jaya Kecamatan Bogor Barat dan Kelurahan Panaragan Kecamatan Bogor Tengah.
Alasan dipilihnya dua kelurahan ini menurut Yaffies berdasarkan kajian BPBD secara hirarkis dua wilayah ini sering terjadi bencana, seperti longsor, angin puting beliung, banjir dan kebakaran. “Untuk di kelurahan Pasir Jaya sosialisasi sudah dilakukan pada hari Sabtu kemarin, dan hari ini kami lakukan di Kelurahan Panaragan,” ujar Yaffies.
Yaffies menjelaskan, Kelurahan Tangguh Bencana adalah kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dalam menghadapi ancaman bencana, serta mampu memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan. Sedangkan tujuan dari program ini salah satunya adalah untuk mendorong terwujudnya ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana yang lebih terarah, terencana, terpadu dan terkoordinasi.
Yaffies menambahkan, sosialisasi ini merupakan pembentukan awal dari pembentukan Kelurahan tangguh bencana di Kota Bogor. Untuk Kota Bogor sendiri hanya dua Kelurahan yang dipilih, Kelurahan Pasir Jaya dan Panaragan.
Tidak hanya itu, setelah sosialisasi ini peserta diharapkan mengetahui apa yang dimaksud Kelurahan tangguh bencana dan selanjutnya mereka membentuk pokja dengan jumlah sebanyak 30 orang. “Setelah terbentuk pokja kemudian mereka menyusun rencana kerja dan program serta memberikan masukan kepada BNPB terkait jalur evakuasi, pencegahan dan juga kegiatan pasca bencana dan lain sebagainya,” ujar Yaffies.
Selama 6 bulan tim fasilitator dari BNPB akan membimbing pokja dalam menyusun rencana dan memetakan lokasi rawan bencana berikut cara pencegahan dan membuat jalur evakuasi. Hasil kerja dari pokja ini selanjutnya akan dievaluasi dan dinilai BNPB Provinsi. Apabila bila nilainya baik selanjutnya akan dilakukan pengembangan.
Sementara Lurah Panaragan Rika Riana Riska Dewi mengungkapkan, pihaknya berterimakasih atas dipilihnya Keluragan Panaragan sebagai Kelurahan tangguh bencana. Diharapkan melalui kegiatan ini masyarakat di wilayahnya bisa memahami bagaimana ketika terjadi bencana. “Bukan hanya sekedar menahami tetapi masyarakat juga mengetahui cara menangani, mengevakuasi korban saat terjadi bencana,” tandasnya. (Rahmat Maulana).
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar