XPOSNEWS.COM, (Bandung) - Penyanyi terkenal asal
Bandung yang isinya kerap melontarkan kritik sosial, memuji Konser
Ngadongdang Imam Mudrika Sanusi, bersama para penyanyi Bandung, yakni The
Glamour, Nining Meida, Rita Tila, Rya Fitria KDI serta Yayan Jatnika
putra dari Darso di Padepokan Mayang Sunda Disbudpar Kota Bandung, Jumat
(14/3). (berita terkait) Baca disini
“Saya sangat salut dengan Kang Imam yang masih punya semangat
tampil membawakan lagu-lagunya, serta menyiapkan konser Ngadongdang secara
matang. Pokona mah reugreug jeung reueus lah,” ungkap Doel Sumbang pada wartawan
XPOSNEWS.COM yang langsung melihat konser tersebut setelah konser selesai.
Menurut Doel, dirinya kurang suka dengan hasil karya yang
diciptakan namun hanya dinikmati diri sendiri. Karya seni, lanjut
Doel, tidak boleh mati suri serta harus tetap dihidupkan. Dia mengaku ada warna
lain dari lagu-lagu yang diciptakan Imam Mudrika Sanusi, musisi asal Bogor ini.
“Lagu-lagunya berat dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan
tertentu saja. Saya berharap ke depan Kang Imam bisa menciptakan lagu-lagu yang
mudah dimengerti oleh semua kalangan. Saya yakin bisa dan siap bekerjasama,”
paparnya.
Dia juga memuji semangat dan percaya diri Imam Mudrika yang
masih tampil prima saat usianya sudah tidak muda lagi. “Kalau saya diminta
tampil sekarang-sekarang ini berpikir dua kali. Tapi tadi saya ditodong Kang
Kusye tah,”tegasnya.
Doel Sumbang sendiri tampil dengan lagu yang pernah jadi
hitnya, Cinta saat konser Ngadongdang Imam Mudrika. Hal serupa juga
diungkapkan Yayan Jatnika yang membawakan lagu Marojengja.
“Terus saja saya merinding ketika membawakan lagu Marojengja,
terasa berat dan ada kedalaman religi yang luar biasa, seperti kata-kata kidung
sorgawi,” ungkap penyanyi berambut gondrong tersebut.
Tidak hanya Doel Sumbang dan Yayan Jatnika saja, Abah
Oddoy yang kebagian membuka Pantun Rajah mengaku salut dengan konsep Ngadongdang.
“Selama ini Pantun Rajah sudah lama tidak pernah
dibawakan lagi. Reugreug dan reueus lah, seperti mulangkeun
panineungan kealam dahulu,” pungkasnya.
Imam Mudrika sendiri memaksudkan Ngadongdang sebagai
perwujudan mimpinya meningkatkan derajat seni dan budaya Sunda agar sejajar bahkan
lebih dari yang lainnya.
"Sebagai orang Sunda tentu saja saya ingin memajukan budaya
Sunda, dan berharap dengan Ngadongdang akan ada kebangkitan budaya,"
ujarnnya.
Ngadongdang, kata Imam, sebuah tradisi yang mulai dihilangkan,
padahal di dalamnya ada pilosofi yang sangat tinggi, semamngat kebersamaan,
kegotongroyongan serta saling mengasihi.
"Mudah-mudahan kebersamaan dalam Ngadongngdang menjadikan
momentum kebangkitan ekonomi untuk peningkatan ibadah," pungkasnya (dhp)
TEKS FOTO : Konser Ngadongdang Imam Mudrika Sanusi bersama para penyanyi Bandung The Glamour, Wartawan XPOSNEWS.COM Dadang HP yang langsung menyaksikan konser tersebut di Bandung. Doel Sumbang penggagas konser saat memberikan sepatah dua patah kata. Animo penonton yang membludak.
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar