XPOSNEWS.com, (Bogor) - Ratusan karyawan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor kembali menggelar unjuk rasa (Unras) di depan halaman Plaza Balai Kota Bogor, Jl. Ir. H. Juanda Kelurahan Pabaton Kecamatan Bogor Tengah, Kamis (18/2).
Koordinator Lapangan, Abdul Rozak mengatakan, aksi tersebut sebagai aksi lanjutan kemarin, yang sebelumnya tidak bertemu dengan Wali Kota Bogor karena sedang menghadiri lawatan ke Negeri Hiroshima Jepang.
"Kami ingin menyampaikan aspirasi ini langsung kepada Wali Kota Bogor," kata Rozak yang biasa disapa zack ini.
Aksi lanjutan ini, zack menambahkan, menuntut agar segera Wali Kota Bogor mencopot Direktur PDAM (Untung Kurniadi) dari jabatannya.
"Ini sudah menjadi harga mati, Dirut harus turun dari jabatannya," kata Zack yang kali ini membawa massa lebih besar dari hari sebelumnya, diperkirakan massa berjumlah 250 orang, yang menggelar demo sejak pukul 08.15 Wib.
Pengunjuk rasa dengan membawa spanduk dan poster bertuliskan, Untung Turun Harga Mati dan Hasil Studi Banding ke Thailand Seorang Direktur Utama PDAM Apakah Pantas ???, spanduk tersebut dibentangkan pengunjuk rasa di halaman Balai Kota.
Sementara itu tepat pukul 10.00 Wib Wali Kota Bogor, Bima Arya menemui pengunjuk rasa mengatakan, mengapresiasi aksi demontrasi dan berterima kasih atas masukan yang disampaikan melalui aspirasi tersebut.
"Saya mendengar masukan dari semua pihak, khususnya permasalahan yang ada di tubuh PDAM," kata Bima di hadapan karyawan PDAM yang sedang unras.
Selain itu, Bima Arya pun menyampaikan kenyamanan bekerja dan soliditas harus tetap dipertahankan, PDAM tidak boleh menjadi mundur prestasinya.
"Saya akan bersama-sama dengan karyawan PDAM. PDAM harus diselamatkan," tegas Bima.
Bima menegaskan, tindakan pemecatan terhadap Dirut itu harus melalui mekanisme dan aturan yang ada, sehingga dalam proses pemecatan tersebut bisa dipertanggungjawabkan secara hukum dan juga harus sesuai dengan Perwali Pasal 24.
"Langkah pemberhentian Dirut harus bisa dipertanggungjawabkan secara hukum, karena untuk memberhentikan Dirut Mekanismenya harus melalui rekomendasi Dewan Pengawas PDAM," jelas Bima.
Bima minta kepada karyawan, untuk tetap melakukan pelayanan kepada masyarakat walau keadaan di PDAM sudah tidak nyaman dan solid lagi untuk bekerja.
"Saya minta pelayanan kepada masyarakat jangan sampai terganggu," pinta Bima.
Bima juga menjamin bahwa dirinya sudah meminta kepada Dirut dan Badan Pengawas PDAM Tirta Pakuan untuk tidak melakukan pemecatan dengan sewenang-wenang kepada karyawan yang melakukan unjuk rasa.
"Sebagai pejabat publik harus menjaga etika dan kepatutan," tegas Bima.
Pukul 10.20 Wib, akhirnya Wali kota Bogor melakukan rapat dengan badan pengawas PDAM Tirta Pakuan. Sementara pengunjuk rasa masih tetap bertahan di halaman plaza Balai Kota Bogor, sambil menunggu hasil keputusan rapat. (Mad)
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar