Ancemon... ancemon.....
Kue dangdeur digulaan amis pisan....
Awas bom batok...
Awas bom batok...
Rebu-rebu randa montok
leumpangna di aclok-aclok
sieun nincak tai kotok
Lagu ini sering dinyanyikan oleh tentara yang sedang berbaris, biasanya selain sebagai penghibur juga penambah semangat untuk tetap menjalankan tugasnya. Kata ancemon meskipun bagi sebagian generasi sepuh (diatas 50 tahun) mungkin tidak terlalu aneh.
Ancemon sendiri adalah jenis kudapan yang berbahan baku singkong (sampeu, damgdeur: Sunda) diiriis-iris kecil kemudia dikukus diberi gula merah dan parutan kelapa muda, lalu disuguhkan selagi hangat.
Makanan sejenis ini sudah hampir tidak didapatkan lagi di Bogor, namun kini kudapan yang berbahan dasar singkong mulai dari cassava frieds, cassava steam hingga ancemon sudah bisa dinikmati di depan soto Bang Ali, Lalan Bangbarung Kelurahan Bantarjati Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor, tak jauh dari persimpangan Jl. Pajajaran.
Menurut pemilik jongko Casssa Friess Kang Jali, bahan-bahan untuk pembuatan kudapannya diambil dari kebunnya sendiri di sekitar Rancamaya Kota Bogor.
“Singkongnya ditanam secara organik, dipanen usianya sekitar 6 hingga 8 bulan, jenis singkongnya mentega, manggu dan amay. Dijamin rasanya tidak pahit,”ujar Jali saaat ditemui di depan warungnya, Kamis (7/4).
Menurut Jali saat ini dia sudah menjual cassava fries (simgkog rebus) dengan eceran Rp 8 ribu perbungkusnya serta ancemon berbagai variasi yakni chochalate ancemon, milk ancemon, butter ancemon dengan harga Rp 5 ribu perpaketnya.
“Sedangkan untuk originally ancemon hanya Rp 3 ribu saja,”pungkasnya (dhp)
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar