XPOSNEWS.COM, (Sukaharja) - Lingkung Seni Sukarya yang belokasi di Kampung Tapos, Desa Sukaharja Kabupaten Bogor, Minggu (25/4/2015) mendadak ramai, suasana Kasundaan pun sangat terasa, meski berada di kawasan cukup sepi. Para “jawara” berpakaian hitam-hitam lengkap dengan iket atau totopong hilir mudik di tempat tersebut.
Pemilik villa yang juga sanggar, Baskara Sukarya, tampak semringah menyambut para tamu undangan yang datang. Hari itu, Lingkung Seni Sukarya meresmikan Pusat Seni dan Budaya Sunda Tatar Pakuan.
Menurut Baskara, Lingkung Seni Sukarya sudah berdiri selama dua tahun ini, selama ini kerap dijadikan tempat pelatihan seni Sunda diantaranya angklung, selama kurun itu ada permintaan dari Karang Taruna setempat yang ingin juga dilatih di tempat tersebut. Namun tentu saja, dia merasa kebingungan untuk mendatangkan pelatih seni di luar angklung, karena selama ini dia tinggal di Jakarta, serta datang ke villanya hanya Jumat, Sabtu dan Minggu.
“Terus terang saja saya bingung harus mencari kemana,”paparnya. Namun kebingungan itu terjawab saat dia bertemu dengan Asep Tedy, seorang pemerhati budaya yang tinggal tak jauh dari vilannya.
“Beliau menawarkan beberapa konsep pengembangan budaya Sunda, dan langsung saya iyakan,” ungkapnya.
Sementara itu Ki Asep “Goler” Tedy, menyatakan kegembiraannya, saat usulannya langsung diterima dan dilaksanakan oleh pemilik sanggar, Baskara Sukarya. Menurut Tedy, dengan adanya Pusat Seni dan Budaya Seni Sunda Tatar Pakuan di Kampung Tapos tersebut, geliat budaya yang sekarang ini sedang marak akan terwadahi.
“Pak Baskara menyediakan tempat ini untuk digunakan sebagai pengembangan Seni dan Budaya Sunda secara cuma-Cuma, bahkan beliau siap menganggarkan dana bagi para pelatih baik silat maupun seni tradisi lainnya,”ujar Teddy.
Bahkan lanjutnya, berbagai kegiatan budaya lainnya seperti saresehan, seminar bisa dilaksanakan di tempat tersebut tanpa ditarik bayaran sepeserpun. Nunsa Kasundaan terasa sangat kental, saat berbagai seni tradisi dipentaskan, mulai dari angklung, Jaipongana, Karinding Jaka Sunda serta petikan kecapi Sang Prameswari siswi SMP Negeri 20 Kota Bogor diiringi tiupan seruling Kang Didin.
“Tamu yang datang selain dari seniman dan budayawan Bogor, Perguruan Sabanadar Kari Madi, juga Komunitas Iket Sunda dari Bandung, Cianjur, Karawang dan Sukabumi,”pungkas Teddy. (Dadang HP)
TEKS FOTO : Baskara Sukarya, pemilik Pusat Seni dan Budaya Sunda Tatar Pakuan, Ki Asep “Goler” Tedy, pemerhati budaya.
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar