NEWS TICKER

Citizen Journalism

Dari Desa

Pariwara

Hukum

Kriminal

Ekobis

Otomotif

Teknologi

Twitter


Selasa, 22 Maret 2016

Akibat Disuntik Vaksin, Syfa Tergolek Lemah Selama 13 Tahun


XPOSNEWS.com, (Tajur Halang) - Sani (36) warga Kampung Jampang RT 02 RW 10 Desa Kalisuren Kecamatan Tajur Halang Kabupaten Bogor,  terlihat pasrah dan menerima nasib yang menimpa anaknya Syarifah atau Syfa (14) tergolek tak berdaya selama 13 tahun. Jangankan bicara untuk menelan makanan halus berupa bubur atau susu, Syfa ternyata tidak mampu. Saat makanan atau minuman masuk ke  tenggorokannya, nafasnya seperti tersekat dan makanan itupun langsung disemburkan.

“Tapi biar bagaimanapun, saya harus tega untuk terus menerus menyuapi dan membeiikan minuman, karena kalau tidak demikian tidak ada asupan gizi sama sekali,” keluhnya.  Untuk dirawat di rumah sakit,  labjut  Sani,  jelas dirinya tidak mampu, penghasilan suaminya, Anda Are, sebagai buruh harian lepas, tentu saja  hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan  makan saja.  Menurut Sani, musibah yang menimpa anaknya, Syfa, terjadi 13 tahun yang lalu. Saat usia anaknya 1 tahun, sesuai anjuran Bidan anaknya harus divaksin. Diapun segera membawa anaknya ke Pos Yandu  dekat rumahnya  untuk divaksinasi suntik di pahanya.


“Usai divaksin anak saya demam tinggi, dan mengalami koma selama 109 hari. Begitu terbangun,  tidak bisa bicara, seluruh badannya lemas serta setiap minggu step hingga umur 10 tahun,” urainya menghiba. Demi  mengobati anaknya tersebut, Sani tak malu-malu menjadi kenek bangunan, ngoyek ( membersihkan rumput di kebun), jualan bensin eceran, atau bekerja apa saja. Bahkan saking paniknya, diapun kerap meminjam dana ke bank keliling, walaupun bunganya sangat mencekik leher. 

“Saya sudah beberapakali membawa anak saya ke berbagai rumah sakit di Bogor, dukun, kiayi, orang pinter bahkan pernah ke Banten dengan menggunakan angkutan umum, namun tetap saja tidak ada perobahan,”ujarnya.  Karena harta bendanya sudah habis dan dia pantang untuk meminta tolong kepada keluarganya, dia pernah membawa kedua anaknya, Syfa dan adiknya, bermalam di makam ibunya hingga beberapa malam. 

Sedangkan mengenai bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Bogor, dia mengaku tidak tahu berapa persisnya.

“Katanya sebulan dapat Rp 300 ribu. Tapi, jumlah yang saya terima hanya antara Rp 500 – Rp 600 ribu saja untuk 4 bulan sekali. Itupun dengan titipan omongan nanti kalau ada yang nanya jumlah enggak segitu ya,” tambahnya.  

Meskipun kondisi anaknya tetap tergolek lemah dan tidak bisa duduk, Sani mengaku tidak merasa lelah dan putus asa. Yang menjadi kekecewaan dirinya justru suara tetangganya yang mencibir dengan mengatakan terlalu berani berutang sana-sani termasuk ke bank keliling.

“Padahal mereka bantupun tidak, lagipula apa yang saya lakukan untuk pengobatan anak saya,”pungkasnya (dadang hp)

G+

Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS

Print Berita Diatas

Print PDF

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 XPOS NEWS
Share on Blogger Music Free Download. Powered byMadiqtera