NEWS TICKER

Citizen Journalism

Dari Desa

Pariwara

Hukum

Kriminal

Ekobis

Otomotif

Teknologi

Twitter


Selasa, 22 Maret 2016

M. Ischak : Program SSA Bagaikan Bom Waktu, Suatu Saat Akan Meledak


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Sistem Satu Arah (SSA) di seputar Kebun Raya Bogor yang akan diujicoba pada 1 April mendatang ternyata masih banyak kendala. Terbukti, sampai saat ini sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor hanya sebatas kepada pengguna jasa angkutan, sementara pelaku seperti sopir dan pemilik kendaraan angkutan kota (Angkot) belum diberikan sosialisasi terkait penerapan program SSA.

Ketua Organda Kota Bogor, M. Ischak mengatakan, sosialisasi program SSA yang dilakukan pemerintah Kota Bogor harusnya berimbang, selama ini yang disosilisasikan oleh pemerintah Kota Bogor sebatas pengguna jasa angkutan saja sementara operator (supir) kendaraan angkutan umum dan pemilik jasa angkutan sampai saat ini belum juga diberikan arahan terkait penerapan program SSA.

"Sosialisasi boleh-boleh saja kepada masyarakat pemakai jasa angkutan, tapi harus berimbang. Operator dan pemilik jasa angkutan belum seluruhnya paham dengan adanya program SSA, " kata Ischak di kantor Organda Kota Bogor, turut hadir KKU Bogor Barat, M. Sodik trayek 02 dan 03, KKU trayek 07, Acuy Kurdi, KKU Utara dan Tanah Sareal, Ronal dan KKU Timur dan Tengah, Fredi , Selasa (22/3).


Ischak menuturkan, mustinya pemerintah Kota Bogor segera mengadakan pertemuan dengan para operator dan pemilik jasa angkutan, sehingga pada saat uji coba nanti tidak mengalami kendala, karena sosialisasi program SSA tidak hanya milik pengguna jasa angkutan saja melainkan para operator kendaraan angkutan juga karena mereka yang akan menjalankan program SSA tersebut.

Lebih jauh Ischak mengatakan, jalan Paledang adalah jalan yang nantinya jadi titik temu dari berbagai trayek, kemacetan pasti akan terjadi karena pengguna jasa angkutan akan banyak menumpuk di jalan Paledang. Sementara jalan yang menuju ke jalan Paledang dari Kantor Batu, sepanjang jalan tersebut sampai saat ini belum di sterilkan seperti truk-truk sampah, gerobak sampah dan mobil milik warga Kampung Keramat yang terbiasa parkir di badan jalan akibat tidak mempunyai lahan untuk parkir.

"Makanya harus segera dikoordinasikan dari sekarang baik dengan Pol PP, Perpakiran, Kepolisian dan DLLAJ, agar jalan tersebut bisa steril," jelas Ischak.

Diakui Ischak, dirinya pesimis penerpan program SSA akan berjalan lancar seperti yang disampaikan Ischak kepada Walikota melalui Whatsappnya. Kekhawatiran Ischak karena jalur-jalur penunjang sampai saat ini belum steril, belum ada upaya-upaya dari pemerintah Kota Bogor untuk menyeterilkan.    

"Saya kuatir kalau program ini gagal, berapa miliyar itu uang untuk membongkar sarana-sarana yang ada, seperti jalur-jalur pemisah yang ada di pasar Bogor, rambu-rambu lalu lintas yang dipasang dan lampu merah yang digeser. Ini bisa menjadi bom waktu yang suatu saat akan meledak, karena aparat terkait belum siap sepenuhnya," ungkap Ischak.

"Jadi jangan sampai nanti kita dianggap tidak mendukung SSA. Yah, karena mereka sendiri tidak ada upaya untuk menyelesaikan permasalahan, seperti jalan Paledang, sampai saat ini belum juga ada upaya untuk menyeterilkan," tambah Ischak.

Selain itu menurut ketua KKU Bogor Barat trayek 02 dan 03, M. Sodik, terkait sosialisasi program SSA, diakuinya bahwa selama ini belum pernah secara langsung pemerintah melakukan sosialisasi.

"Selama ini para sopir dan pemilik kendaraan belum pernah diajak bicara secara langsung terkait penerapan SSA," kata Sodik yang juga diamini oleh rekan-rekan KKU dari enam wilayah Kota Bogor.

Namun, menurut Ronal, yang juga ketua KKU Utara dan Tanah Sareal dirinya mengaku pernah dijanjikan Sekdakot Bogor akan diajak untuk membahas terkait penerapan program SSA, sayang sampai saat ini janji tersebut tidak pernah ada.

"Sosialisai yang kami terima baru dari pihak organda, pemerintah sampai saat ini belum pernah mengajak untuk membahas program SSA," tutur Ronal.

Sementara menurut Kepala Bidang Angkutan Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Kota Bogor, H.A. Tedi, mengatakan terkait belum adanya sosialisasi kepada sopir dan pemilik kendaraan Angkutan Kota (Angkot) yang terkena Program SSA, dirinya mengakui bahwa selama ini belum pernah melakukan sosialisasi penerapan program SSA kepada para sopir dan pemilik Angkot.

"Isnya Allah dalam waktu dekat akan disosialisasikan karena program ini (SSA) mau tidak mau harus dijalankan," kata Tedi. (Mad)

G+

Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS

Print Berita Diatas

Print PDF

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 XPOS NEWS
Share on Blogger Music Free Download. Powered byMadiqtera