XPOSNEWS.com, (Bandung) - "Kalau kita lengah, kita abai hal sekecil apapun, itu bisa berdampak pada kelangsungan proses UN nanti," Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dr. H. Asep Hilman. Dirinya terus mengingatkan kepada jajaran panitia ujian nasional agar tidak lengah dan tidak abai terkait dengan penyelenggaraan ujian nasional 2016.
Salah satu titik rawan yang tidak boleh lengah, kata Asep Hilman, adalah ketika melakukan proses pengepakan soal. Pengepakan harus sesuai dengan jumlah siswa per kabupaten/kota dan per mata pelajaran.
“Kita upayakan untuk tidak ada lagi soal yang tertukar atau ada soal yang terselip. Kita terus kontrol. Mudah-mudahan tahun kita bisa zero error. Zero error itu, bukan hanya dalam konteks pengepakan saja, tapi juga dalam proses loading di gudang dan proses pendistribusiannya hingga sampai tujuan titik bongkar di kabupaten/kota se-Jawa Barat,” kata Asep Hilman.
Terkait dengan kendaraan untuk mendistribusikan soal-soal UN 2016 hingga sampai titik bongkar di kabupaten/kota Jawa Barat, H. Asep meminta kepada para petugas dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat agar mengecek kelaikan kendaraan dengan cermat dan teliti, sehingga tidak timbul problemtika di jalan, seperti mobil mogok atau ban pecah.
“Kami mengingingkan pada posisi ketika naik naskah ke mobil maupun ketika nanti sampai di kabupaten/kota turun naskah, dalam kondisi yang baik,” kata Asep Hilman.
Sementara proses perjalanan kendaraan pengangkut soal dari mulai titik loading di Gudang Delta Mas di Bekasi, hingga sampai di titik lokasi bongkar kabupaten/kota, akan dikawal oleh petugas dari pihak kepolisian dan dari Disdik Jabar.
Asep Hilman berharap, ketika posisi dari titik pemberangkatan sampai ke titik bongkar, diharapkan aman dan tepat waktu. Juga ketika naskah-naskah soal itu sudah pada posisi di kabupaten/kota, para panitia UN tingkat kabupaten/kota se-Jabar harus bertanggung jawab penuh atas keamanan dari soal-soal tesebut.
“Patuhi saja SOP, dalam kondisi ini jangan ada inovasi, SOP saja pegangannya. Kalau ada alasan-alasan tertentu di dalam melaksanakan SOP, cepat komunikasikan. Ini dokumen rahasia negara, apapun bentuknya tentu proteksi kita sedini mungkin adalah mengamankan dokumen ini sampai pada waktunya dikerjakan oleh anak-anak kita,” pungkasnya. (HPP Jabar/Hilda)
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar