XPOSNEWS.com, (Bandung) - Perang cyber menjadi salah satu perhatian dari TNI dimasa mendatang. Hal itu seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih.
“Sifat dan karakteristik perang telah bergeser, dimana saat ini kemungkinan terjadinya perang konvensional antar dua negara semakin kecil. Perang masa kini yang terjadi dan perlu diwaspadai oleh Indonesia, salah satunya adalah proxy war,” ujar Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI, Agus Sutomo, S.E saat memberikan kuliah umum bertema “Melalui Komsus TNI Kita Jalin Silaturahmi antara TNI dengan Aparat Pemerintah, Komponen Masyarakat dan/atau Keluarga Besar TNI Dalam Rangka Mewaspadai Proxy War di Wilayah NKRI” di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Senin (7/3).
Ia menambahkan proxy war tidak melalui kekuatan militer, tetapi perang melalui berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Baik melalui politik, melalui ekonomi, sosial budaya, termasuk hukum.
Proxy war merupakan sebuah konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal.
Indikasi proxy war di Indonesia, antara lain adalah gerakan separatis dan gerakan radikal kanan-kiri, demonstrasi massa anarkis, sistem regulasi dan perdagangan yang merugikan, peredaran narkoba, pemberitaan media yang provokatif, tawuran pelajar, bentrok antar kelompok, serta penyebaran pornografi, seks bebas, dan gerakan LGBT.
Menurut Agus, ada banyak negara yang ingin menguasai sumber daya alam Indonesia melalui proxy war. Hal tersebut terjadi karena kesuburan tanah Indonesia, posisi geografis yang sangat strategis, serta memiliki kekayan alam hayati dan non hayati yang luar biasa.
“Kita harus bijak dan bersatu karena ancaman kedepan semakin kompleks dan nyata. Kita perlu antisipasi sejak dini,” ujar Agus.(HPP Jabar/Mad)
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar