XPOSNEWS.com, (Bandung) - Kearifan lokal saat ini ternyata menjadi trendy dalam mengatasi permasalahan yang timbul salah satunya untuk penanggulangan bencana sosial yang diakibatkan oleh ulah manusia. Hal itu terungkap dalam pembukaan Pemantapan dan Penguatan Akses Kearifan Lokal Pada Kegiatan Perlindungan Korban Bencana Sosial yang diselenggarakan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Di Hotel Mayesti Kota Bandung, Selasa (11/8/15).
Menurut Direktur Perlindungan Korban Bencana Sosial (PKBS) Kementrian Sosial, Sihabudin, meskipun jumlah penduduk Jawa Barat mencapai 46 juta (20 % dari jumlah penduduk Indonesia) karena memegang teguh kearifan lokal, jadi wilayah konflik yang relative paling sedikit se-Indonesia.
“Padahal dengan jumlah penduduk sebanyak itu dengan tingkat heterogen yang sangat beragam, potensi konflik di Jawa Barat relative sangat tinggi,” kata Sihabudin. Ditambahkannya, banyak sekali perekat yang membuat Jawa Barat saat ini masih aman diantaranya ajaran Silih Asih, Silih Asah dan Aasih serta pemeliharaan kearifan lokal yang relative terjaga dengan baik. Secara umum lanjut dia, tugas yang diemban sebagai warga dalam penanggulangan bencana sosial dibagi 2 bagian yakni mencegah, menghentikan dan memulihkan.
“Diantara ketiganya yang paling baik dan murah adalah mencegah terjadinya konflik,” Katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Provini Jawa Barat, Arifin Harun Kartasaputra menegaskan bahwa sekalipun Jawa Barat dianggap aman dari konflik, namun potensinya tetap tinggi. Karena, selain jumlah penduduknya sangat banyak tingkat heterogennya tinggi, juga Jawa Barat menjadi daerah penyangga ibu kota.
“Dengan banyaknya perguruan tinggi popular, serta 60 persen industri manufacture ada di Jawa Barat, wilayah kami menjadi tempat yang menarik untuk ditempati oleh penduduk dari luar Jawa Barat,” paparnya.
Arifin berharap kearifan lokal yang ada di wilayah masing digali dan dijaga agar tetap menjadi pemersatu bangsa. Kegiatan ini diikuti 60 peserta dari seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat, termasuk Kota Bogor yang diwakili Ujiani dari Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostrans) dan Dadang HP dari pemerhati budaya. Acara dibuka dengan adat Sunda Lengser dari Likngkung Seni Sinar Paguyuban dari Kabupaten Tasikmalaya(DHP)
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar