XPOSNEWS.com, (Kabupaten Bandung) - Banjir tahunan di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung kembali terjadi. Kali ini terjadi sejak hari Sabtu (12/3) hingga sekarang,Senin (14/3) dan menggenangi ribuan rumah di sekitar Kampung Cijagra, Cieunteung, Kampung Muara, Kampung Cipurut dan Dayeuhkolot yang menjadi pusat perekonomian.
Ratusan pengungsi dari kawasan tersebut, saat ini ditampung di Lantai II Masjid Agung Dayeuhkolot, Emper pertokoan Jalan Raya Bojongsoang dan di Kantor Koramil Dayeuhkolot.
Kendatipun demikian masih ada warga yang tidak mau mengungsi dan bertahan dilantai II rumahnya meski rumahnya terkena luapan air yang sudah menggenangi lantai I rumahnya. Alasan mereka tidak mengungsi karena berjaga-jaga rumahnya dan juga karena sudah terbiasa dengan kondisi banjir ini dengan harapan beberapa hari kedepan airnya surut.
Salah satu daerah yang terparah terkenan banjir yaitu, Kampung Muara, Kelurahan Andir. Ada sekitar 7 RW yang tergenang dengan jumlah KK sekitar 7700 KK. Warganya kebanyak mengungsi ke Lt.II Masjid Agung Dayeuhkolot. Bahkan Kantor Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah tergenang air setinggi lebih dari satu meter sehingga melumpuhkan pelayanan administrasi pemerintahan.
Salah seorang pengurus RW di Kampungmuara, Ipin, menuturkan, bahwa banjir kali termasuk salah satu yang terparah. Namun demikian, masyarakat sudah cukup mengantisipasi dan waspada sehingga tidak ada korban.
Ipin berharap agar pihak terkait benar-benar mencari solusi yang tepat untuk mengatasi banjir rutin tahunan. "Sudah puluhan tahun tak ada pemecahan yang tepat. Malahan yang terjadi setiap tahun semakin besar," keluhnya.
"Sebenarnya di daerah Kampung Muara ini sebegian warganya setuju untuk dipindahkan dengan harapan ditempatkan didaerah yang aman, namun hingga kini belum ada pendekatan kepada warga terutama dari pihak pemerintah setempat," tambah Ipin.
Soal bantuan makanan dan lainnya, menurut Ipin, sangat jarang menyentuh Kampung Muara apalagi terhadap warga yang tidak mengungsi. Kalaupun ada bantuan itupun sering terlambat.
Dari pantauan terlihat ditempat pengungsian yang ada di Kantor Koramil Dayeuhkolot sudah tersedia pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat. Dan menurut salah seorang petugas medis, penyakit yang sering dikeluhkan warga adalah batuk pilek, demam, dan gatal-gatal.
Sementara itu, pusat perbelanjaan yang ada di Dayeukolot, semuanya tutup karena jalanan rayannya tergenang air antara 20 cm hingga 1 meter. Kemudian sarana transportasi yang masih digunakan warga ialah kereta "delman" dan perahu kayu yang menghubungkan dari perjalanan Ciparay ke Dayeuhkolot dan sebaliknya. (HPP Jabar/Hilda).
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar