NEWS TICKER

Citizen Journalism

Dari Desa

Pariwara

Hukum

Kriminal

Ekobis

Otomotif

Teknologi

Twitter


Sabtu, 30 Juli 2016

Wisata D'Jampang, Lestarikan Budaya Silat


XPOSNEWS.com, (Parung) - Bagi maniak wisata tidak ada salah untuk berkunjung di wisata D'Jampang dengan manyajikan menu silat sebagai andalannya. Karena pengelola dalam menyuguhkan wisata budaya dengan 20 perguruan silat dengan berbagai jurus ini, pihak pengelola wisata melibatkan warga sekitar untuk ikut aktif bahkan menyebut diri pengelola dengan Dompet Duafa.

Artinya, saat kunjungan puluhan wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik bertugas di Kabupaten Bogor dipandu oleh Kabid Promisi Wisata Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten H Zaenal dan stafnya, dijabarkan tentang filosofi wisata D'Jampang dengan Dompet Duafa bahwa dalam menggerakkan obyek wisata itu melibatkan dengan warga sekitar agar ekonomi masyarakat meningkat.

Hal inilah dipedomi oleh wisata D'Jampang dengan menyuguhkan  berbagai sektor ekonomi warga dengan berbagai peran salah satu, berbagai bibit peternakan, pertanian dan pengembangan jamur.


Oleh karena itu, sangat cocok untuk anak-anak ikut berkunjung ke tempat wisata yang tepatnya berlokasi di Jalan Raya Parung, Kecamatan Kemang, Bogor,  menyajikan sejumlah atraksi menarik yang selalu dapat memanjakan mata para pengunjungnya. 

Akan  mendapatkan hiburan, di tempat wisata ini juga sarat akan edukasi kesenian tradisional Indonesia. Seperti kesenian Silat, berbagai tarian khas betawi dan sejumlah hiburan lainnya yang tak kalah menarik. Puas memanjakan mata dengan berbagai kesenian dan beragam artraksi yang digelar oleh pengelola, para wisatawan pun juga dapat memanjakan diri untuk menyantap beragam kuliner sajian khas daerah yang pastinya lezat untuk dinikmati.

Tempat wisata yang memiliki lahan seluas 25 kilometer persegi ini difasilitasi juga dengan peralatan outbond, tracking sepeda dan lokasi untuk memanah. Tak heran para pengunjungnya senang berlama lama di tempat tersebut.

Adanya lahan kecil yang diperuntukkan membudidaya ikan hias dan ikan untuk konsumsi menjadi nilai tambah pemikat para wisatawan.


Para pengunjung yang ingin berlama lama di kawasan tersebut tidak perlu khawatir untuk mencari tempat peristirahatan, di tempat ini ada rumah penduduk yang diberdayakan untuk para pengunjungnya yang kelelahan. Sambil beristirahat, pengunjung kembali dimanjakan dengan pemandangan alam yang indah khas kawasan wisata D’Jampang.

Tempat wisata ini dapat dijadikan alternatif bagi para wisatawan asing ataupun lokal untuk mengisi waktu liburan bersama keluarga dan kerabat terdekat. (Gio)

Wisata Rumah Joglo, Pengujung Diajak Nikmati Alam Asri Suasa ke-Jawaan


XPOSNEWS.com, (Ciampea) - Bagi penikmat wisata kurang sempurna jika tidak mengunjungi wsiata yang satu ini,  dengan  nuasa ke-Jawaan, rumah Joglo tak jauh dari jalan utama dan kemudian  masuk di salah satu pertigaan jalan kecil untuk kendaraan bus belum bisa masuk hanya kendaraan minibus yang bisa melewati lokasi wisata ini.   

Tempat ini bisa dijangkau melalui jalan perkampungan yang hanya dapat dilalui satu mobil dari Jalan Tegalwaru. Di mulut jalan sepanjang 50 meter, di kanan dan kiri jalan, dipadati rumah penduduk yang mepet dengan badan jalan. Berkendaralah dengan ekstra hati-hati.

Sebagaimana di alami puluhan wartawan dan didampingi Kabid Promosi Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) H Zaenal  didampingi staf memasuki kawasan wisata kampung Joglo, kendati jalan sempit saat sampai disambut suasana asri dengan sederet bangunan pondokan dengan kafasitas  2 orang berjejer siap menyambut pengunjung yang hendak menginap untuk melepas kepenatan perkotaan dengan kondisi macet, suhu panas, dan berbagai poblem lainnya.


Sangat cocok untuk menghabiskan waktu di wisata rumah Joglo, dengan suasana ke-Jawan terasa saat memasuki  kawasan perkampungan Tegal Waru, Ciampea, Kabupaten Bogor dibalut  restoran nuansa alam dengan sejumlah bale bengong dari kayu berukir khas Jawa tersebar di beberapa tempat.

Rumah Joglo bukan sekadar restoran. Tempat ini merupakan kampung wisata alam yang cocok bagi keluarga dan anak-anak. Di sini disediakan pula area berkemah, outbound, kegiatan membatik, mengukir, dan kesenian tradisional bagi anak.

Rumah Joglo ini juga tak akan membosankan bagi anak karena di tempat ini tersedia beberapa permainan anak-anak, seperti jembatan kayu, jungkat-jungkit, dan ayunan, yang seluruhnya tersedia di taman terbuka.

Hamparan taman rumput yang luas juga memberikan ruang bagi anak-anak untuk bermain dan berlarian.


Rumah Joglo juga memiliki kolam renang yang dapat dinikmati pengunjung. Pilihan yang sangat tepat jika ingin menikmati segarnya suasana alam sambil berolahraga renang.

Hanya memang kolam renang ini kadang kala ditutup jika sedang digelar acara di kawasan wisata ini. Karena itu, jika berminat bisa menghubungi manager operasional Dedi wisata Rumah Joglo di lokasi wisata. 

Tempat ini juga menyediakan rumah-rumah joglo berukuran mini yang disewakan sebagai kamar menginap. Jadi, jika ingin memperoleh suasana perkampungan yang utuh, tak perlu keluar dari kawasan wisata ini, tetapi cukup menyewa joglo yang disediakan sebagai tempat menginap.

Suasana taman yang asri dan balai kayu yang menawan jelas menyempurnakan santap selepas berpetualang alam. Perut tak hanya dikenyangkan oleh santapan yang nikmat. Hati pun gembira oleh suasana alam dan wahana permainan yang menyenangkan. (Gio)

Perlu Pengunjung Nikmati, Wisata Air Panas di Ciparay


XPOSNEWS.com, (Pamijahan) - Pemandian Air Panas Ciparay, Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, salah satu destinasi  wisata di Bogor Barat yang menawarkan air hangat secara alami.  Yang juga berlokasi berada di kawasan Taman Nasional Gunung Salak Endah (GSE).

Lokasi kolam pemandian sendiri berada di sebuah lembah yang mengharuskan para pengunjung untuk menuruni ratusan anak tangga. Walau sedikit melelahkan, perjalanan menuju lokasi kolam pemandian akan terasa menyenangkan karna kita akan ditemani oleh pemandangan hijau khas alam pegunungan.

Pemandian air panas ini memiliki naman lengkap Wisata Air Panas Ciparay Gunung Salak Endah. Nah, mendengar nama Gunung Salak Endah, kamu yang tinggal di Bogor dan sekitarnya pasti sudah bisa membayangkan bagaimana suasana di sekitar pemandian. Gunung Salak Endah merupakan kawasan wisata bernuansa alam pegunungan yang berada di lereng Gunung Salak. 


Suasanya sudah pasti sejuk dan menyegarkan. Lokasi Pemandian Air Panas Ciparay ini berada di Dusun Ciparay, Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.Sedangkan, kolam pemandian yang ada Ciparay ini sebenarnya tidak terlalu besar. 

Jumlah punya pun hanya ada dua, sehingga kalau pengunjungnya sedang ramai kita harus rela mengantri demi merasakan segarnya air hangat alami yang ada di tempat ini. Tapi, kamu tak perlu khawatir karna di sekitar tempat ini sudah ada banyak sarana pendukung yang membuat kita merasa nyaman. Di warung-warung yang banyak terdapat di sekitar tempat wisata kita bisa menikmati secangkir kopi sambil menikmati udara segar pegunungan.


Keberadaan Sungai Cikuwulung yang dipenuhi bebatuan membuat pemandangan di sekitar Air Panas Ciparay menjadi semakin indah dan terlihat natural. Kalau mau, kamu juga bisa turun ke sungai untuk menikmati kesegaran yang ada.

Mengarahkan pandangan ke sekeliling lembah kita akan mendapati beberapa pondokan yang bisa digunakan untuk menginap para pengunjung. Sebuh jembatan yang dibangun di atas Sungai Cikuwulung menjadi tempat yang cukup menarik untuk berfoto bersama-sama dengan alam asri nan elok.

Selain dua kolam utama yang bisa digunakan secara beramai-ramai dengan para pengunjug lain, pengelola juga menyediakan kamar mandi khusus untuk mereka yang ingin menikmati kesegaran air hangat dengan lebih private. Tentu saja kita harus mengeluarkan uang tambahan untuk menikmati fasilitas ini. (Gio)

Nikmati Air Mancur, Pengujung Dimanjakan Air Jernih Curug


XPOSNEWS.com (Pamijahan) - Bagi pecinta wisata alam, sangat penting untuk berkunjung ke Air Curug Cigamea di Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor merupakan salah satu destinasi wisata alam air mancur sangat asri nan indah untuk dilewatkan bagi maniak pecinta alam.

Karena, alternatif di kawasan satu ini masih alami untuk refresing dan menghilangkan kepenatan kerja agar mgunjungi destinasi air terjun ini. Jarak tempuh sangat mudah dijanngkaui angkutan umum, dari Terminal Baranangsiang  naik  angkot 03 jurusan Bubulak, atau jika menggunakan kereta commuter line setelah turun di stasiun Bogor kita bisa langsung menaiki angkot 03 jurusan Bubulak, dilanjut lagi dengan angkot jurusan Leuwiliang.

Turun di pertigaan Cibatok, lalu naik angkot lagi jurusan Gunung Picung dan turun di perhentian terakhir. Sebaiknya,  naik ojek karena dari sini sudah tak ada lagi angkutan umum menuju tempat wisata air terjun.


Jika menggunakan kendaraan pribadi, setelah sampai di Bogor (sebelum memasuki kota Bogor) ambil ke kanan ke arah Tanah Sareal, lurus terus menuju Dramaga, masih tetap lurus sampai pertigaan Leuwiliang, baru ambil kiri. Ikuti jalan itu terus sampai di gerbang Gunung Salak Endah (GSE).

Sampai di gerbang Gunung Salak Endah, cukup membayar  sebesar Rp 20ribu/motor mobil berkisdar 30-40 ribu. Selain itu juga kutipan  sebelum masuk ke pintu gerbang pengunjung harus juga memayar uang kutipan berbagai variasi dan sampai ke memasuki lokasi wisata. 

Sayangnya, sejumlah kutipan itu tidak disertai dengan pengunjung tidak diberikan tanda bukti atau karcisnya, dan ini sangat rentan korupsi. Setelah memasuki gerbang kawasan Gunung Salak Endah, perjalanan dilanjut kembali lurus mengikuti jalan, sekitar 300 meter baru kita akan menemui gang kecil menuju lokasi wisata Curug Cigamea.


Pihak sejumlah kutipan itu,pedagang di okasi wisata juga mengeluhkan jalur menuju Curug Cigamea ini ada dua pintu masuk, selain yang kami lalui ini ada satu pintu masuk lagi yaitu masih lurus sekitar 500 meter lagi. Tapi menurut sumber yang kami tanya, dari pintu masuk yang kami lalui ini jalurnya cenderung landai.

Sebagaimana di lokasi menujukkan,  pengelolaan tidak baik, sebab penjaga parkir akan langsung memungut biaya masuk wisata yaitu sebesar Rp 20 ribu (termasuk parkir dan biaya masuk  lokasi wisata) dan petugas parkirnya pun tidak mengenakan seragam.

Tapi yang lebih janggal adalah pengunjung tidak mendapat tiket atau karcis, selain pengunjung tidak memiliki tanda bukti masuk dan otomatis tidak mempunyai tanda klaim asuransi jika terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan. Juga hal ini sangat rawan untuk dikorupsi dari hasil retribusi tersebut, karena tidak ada catatan pembukuan dan data pengunjung yang pasti.

Benar saja, jalur  menuju air terjun cenderung landai karena posisi pintu masuk dengan daerah aliran sungai hampir sejajar, jika dibanding jalur yang satunya, dari pintu masuk cenderung menuruni lembahan untuk menuju lokasi air terjun Cigamea ini. 

Dari pintu masuk pertama dan kedua, akan bertemu di satu titik yaitu komplek warung-warung wisata.
Dan keunikan dari curug ini adalah disekitar air terjun masih terdapat kera-kera liar yang sering muncul. Namun kekurangannya, saat kera-kera tersebut main di tebing batu sangat membahayakan pengunjung dibawahnya karena batu dari tebing tersebut sering berjatuhan, jadi saat kera banyak beraksi diatas tebing pengunjung diharap menjauh dari lokasi tebing tersebut. (Gio)

Wartawan ke Destinasi Wisata Bogor Barat, Perlu Penanganan Serius


XPOSNEWS.com, (Cibinong) - Sebanyak 25 wartawan dari berbagai media elektronik dan media koran harian  terjun langsung ke sejumlah obyek wisata di kawasan Bogor Barat selama dua hari Selasa-Rabu, (26-27/7/2016) lalu.

Puluhan wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik langsung dilepas secara simbolis oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Bogor Drs Rahmat Sujana dan akan dipandu oleh Kabid Promosi Wisata H  Zaenal, di halaman Kantor Disparbud Kabupaten Bogor.

Menujukkan bahwa destinasi obyek alam dan buatan nan asri ini perlu penanganan serius,  jika mau unggulkan destinasi wisata di kawasan Bogor Barat itu, terutama dari  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan instansi lainya agar melakukan langkah-langkah reformasi destinasi wisata tersebut.


Sebagaimana dalam pengamatan menujukkan,  akses jalan utama kawasan macet  menuju dan sampai di kawasan  obyek perlu ditingkatkan dari sisi lebar ruas jalan, juga  perlu dilakukan penataan pada pintu gerbang muju obyek  agar tidak terkesan kumuh, serta sejumlah pos kutipan   4-5 kali  sekali  ke pengunjung ke obyek. AKhirnya menjadi keluhan utama dari para penghunjung agar segera dilakukan pemangkasan.  

Padahal, kondisnya  sejumlah obyek itu bisa dijadikan  objek wisata asri alternatif selain Puncak Cisarua-Bogor, karena  kondisi alam Tamansari yang masih memiliki pemandangan indah,  wisata   di  kaki Gunung Salak. Seperti di obyek alam Curug Nangka dan Curug Luhur serta Kampung Budaya,  Sindang Barang dan situs-situs peninggalan masa lampau.

Menanggapi berbagai masukan dari puluhan wartawan itu, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Drs. Rahmat Surjana, M.Si, membenarkan adanya berbagai keluhan kutipan dan termasuk akses jalan dan sampai ke destiansi wisata dilakukan reformasi atas kawasan itu.
”Memang benar keluhan itu, padahal Bogor Barat memiliki banyak destinasi wisata yang potensi nilai jualnya tinggi. Perlu sentuhan-sentuhan untuk mempercantik lokasi wisatanya maupun restoran di sekitarnya. Nantinya dapat memberikan kontribusi besar kepada masyarakat sekitarnya,” kata Rahmat Sujana dan sejumlah jajarannya selalu seia mendampingi wartawan berkunjung langsung ke obyek wisata alam seperti Curug Cigamea yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun, ar panas di Ciparay, rumah Joglo, dan D'Jampang 20 perguruan silatnya.

 Disebutkan, salah satunya Kecamatan Tamansari memang dirancang untuk menjadi Kampung Wisata atau Desa Wisata, sehingga para wisatawan merasakan interaksi berwisata dengan alam. "Hanya tinggal tunggu pengkajian dari konsultan. Ini hanya tinggal tahap akhir saja konsep Tamansari sebagai objek wisata alternatif jika wisatawan putar arah karena jalur Puncak macet.

Menanggapi soal pengelolaan tidak profesional dari obyek wisata itu, Rahamat Sujana, akan melakukan pembenahan baik kutipan meresahkan pengunjung dan akan melakukan refromasi penangan obyek dengan berbagai pihak.

Termasuk akan melakukan kordinasi dengan pihak Perhutani terkait dengan permasalahan wisata dan termasuk juga ada masukan agar obyek kembali dikelola oleh Pemkab Bogor, akan dilakukan pengkajian ke depannya.

"Saya rasa ini hanya masalah kurangnya koordinasi antara pihak Perhutani dan masyarakat setempat, karena itu ke depannya perlu dikoordinasikan agar tercipta harmonisasi semua pihak,"  ujarnya.

Sebagaimana dijelaskan oleh Rahmat, sejak  tahun 2013 lalu pihaknya telah memberikan seluruh aset kepada pihak Perhutani, sehingga pada saat itu pengelolaannya tidak dipegang oleh Pemkab Bogor.

"Kami sudah bertemu dengan masyarakat dan tiga kepala desa. Mudah-mudahan nantinya akan ada titik temu persoalan ini. Hanya kami tinggal bertemu dengan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun. Saya rasa di bulan Agustus ini terselesaikan. Sehingga para wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata curug tidak dibebankan dengan beberapa kali pembayaran tiket masuk," tegasnya.

Sedangkan puluhan wartawan datang ke sejumlah destinasi wisata di Bogor Barat didampingi oleh Kabid Promosi dan stafanya Disparbub Kabupaten Bogor. Untuk menjadi destinasi wisata alternatif Puncak Cisarua ke wisata Bogor Barat. (Gio)

Walikota Bogor Sampaikan RPP ABDD Tahun Anggaran 2015


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Sepanjang tahun 2015, perjalanan dinas bagi pejabat dan PNS di lingkungan Pemerintah Kota Bogor dapat ditekan hingga hanya mencapai 68%. Itu berarti hanya terealisasi sebesar Rp 44.464.215.821 dari jumlah yang dianggarkan sebesar Rp 65.385.881.688. Hal itu diungkapkan Walikota Bogor, Bima Arya pada Rapat Paripurna DPRD Kota Bogor tentang Penyampaian Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan (RPP) APBD Tahun Anggaran 2015, Raperda tentang Perusahaan Umum Daerah BPR Bank Pasar, dan Raperda Pemukiman Kumuh, Jumat (29/7/2016).

Lebih lanjut Bima memaparkan, Pendapatan daerah Kota Bogor di tahun 2015 lalu mencapai Rp 1.913.210.404.036 atau 94,61 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp 2.022.270.761.216. Kontribusi terbesar diperoleh dari pendapatan pajak daerah sebesar 102,75 persen dan pendapatan hasil pengelolaan daerah yang dipisahkan sebesar 109,10 persen.


Sementara itu belanja daerah mencapai Rp 1.862.982.871.234 atau 80,58 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp 2.312.054.557.369. Dengan komposisi realisasi pendapatan dan belanja daerah tersebut terdapat surplus sebesar Rp 50.227.532.802.

Untuk penerimaan pembiayaan Rp 301.204.906.314 atau 99,86 persen dari anggaran sebesar Rp 301.640.954.314. Sedangkan untuk pengeluaran pembiayaan Rp 11.857.158.161 atau seratus persen dari yang dianggarkan. Dengan komposisi pembiayaan tersebut, maka pembiayaan netto mencapai Rp 289.347.748.153. Sehingga SILPA tahun 2015 mencapai Rp 339.575.280.955.


"SILPA sebesar itu dikontribusi oleh beberapa faktor. Diantaranya sepanjang tahun 2015 anggaran belanja hanya terserap sebesar 80,58 persen. Hal itu akibat rendahnya penyerapan atas belanja modal untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat fisik yang hanya mencapai 64,02 persen," ungkap Bima.

Kegiatan tersebut, kata walikota, diantaranya adalah pengadaan tanah 14,6 persen, belanja bangunan dan gedung 61,54 persen serta belanja untuk pembangunan jalan, irigasi dan jaringan 68,61 persen. Selain itu, lanjutnya, ada langkah efisiensi terutama untuk belanja-belanja barang atau pengadaan barang pakai habis seperti alat tulis kantor dan perjalanan dinas bagi pejabat dan PNS di lingkungan Pemerintah Kota Bogor. (Yu)

Sekdakot Bogor : Perda OPD Harus Siap Agustus 2016


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah membuat pemerintah kota dan kabupaten harus mengubah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing. Terkait dengan itu, Jumat (29/7/2016), Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat menggelar rapat pembahasan penataan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Bogor.

Menurut Ade, PP Nomor 18 Tahun 2016 yang menggantikan PP Nomor 41 Tahun 2007 berkaitan dengan tipologi OPD.  Untuk itu Pemkot Bogor sudah menyusun OPD berdasarkan tipologi A, B dan C sesuai dengan skornya. Ade mengingatkan pembentukan OPD baru perlu didukung Peraturan Daerah. Sebab perubahan OPD bukan saja menyangkut keberadaan OPD tetapi juga terkait anggaran, infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat penting dalam perjalanan Pemkot Bogor kedepan.

“Perda tersebut sudah harus ada 25 Agustus 2016 mendatang, dan setelah itu dalam waktu enam bulan akan dilakukan pengangkatan dan pengukuhan OPD,” jelas Ade. Sementara itu Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang sudah ada belum mengakomodir perubahan OPD. Hal ini karena PP 18 terbit setelah PPAS dibuat sehingga menjadi pekerjaan cukup berat bagi Pemkot Bogor untuk kembali menyusun berbagai regulasi. “Kami sudah mendapat arahan dari Dirjen termasuk Ketua Dewan yang pasti juga akan menyetujuinya,” pungkas Ade. (Yu)

Daftar Nama OPD di Lingkungan Pemkot Bogor
Dinas Pendidikan
Dinas Kesehatan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Dinas Perumahan dan Pemukiman
Dinas Pemadan Kebakaran
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
Dinas Sosial
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak
Dinas Ketahanan Pangan
Dinas Lingkungan Hidup
Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ)
Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Dinas Pemuda dan Olahraga
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
Dinas Pertanian
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Sekretaris Daerah
Inspektorat
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Badan Pendapatan Daerah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Sekretaris Dewan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
Sekretariat Korpri
Kecamatan Bogor Timur
Kecamatan Bogor Tengah
Kecamatan Bogor Selatan
Kecamatam Bogor Utara
Kecamayan Bogor Barat
Kecamatan Tanah Sareal
Eksisting
Komisi Pemilihan Umum (KPU)
UPTD Puskesmas dan Labkesda
UPTD Dinas

Catatan : Nama - nama OPD diatas masih dapat berubah



Pedestrian di Kota Bogor akan Terkoneksi


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Jalan-jalan di Kota Bogor, tidak hanya berfungsi untuk pergerakan lalu lintas kendaraan semata, tetapi juga untuk mendukung pergerakan lalulintas pejalan kaki. Untuk itu pedestrian-pedestrian yang dibangun harus mampu mengkoneksikan banyak destinasi wisata dan ruang publik lainnya. ”Konsep pedestrian harus terkoneksi agar masyarakat dapat menikmati kondisi Kota Bogor secara penuh, selain itu untuk mengurangi polusi yang ditimbulkan kendaraan bermotor,” ujar Sultodi Mambub, Kasi Pembangunan Wilayah II Dinas Bina Marga Kota Bogor. 


Saat ini Pemerintah Kota Bogor sedang membangun banyak pedestrian dan beberapa  diantaranya bahkan telah rampung dibangun. ”Seperti di Jalan Semeru yang secara fisik telah selesai tinggal finalisasi. Sedangkan  yang sedang berjalan diantaranya pedestrian di Jalan Aryawinata kawasan Empang,” lanjut Sultodi.

Di luar itu ada pedestrian yang akan segera dibangun. Diantaranya kelanjutan pembangunan pedestrian lingkar Kebun Raya Bogor, seputar Taman Heulang, Jalan Saleh Danasasmita dari Istana Batu Tulis mengarah ke stasiun Batu Tulis. Panjangnya kurang lebih 100 meter dan pedestrian Jalan Kapten Yusuf di Cikaret yang panjangnya kurang lebih 200 meter dan pembangunannya akan dimulai Agustus 2016.   


Panjang pedestrian yang akan dibangun menurut Sultodi bervariasi. Rata-rata  antara 100 hingga 300 meter. Khusus pedestrian Kebun Raya Bogor panjangnya kurang lebih 4 kilometer, Taman Heulang 650 meter. Secara umum pembangunan pedestrian akan rampung pada akhir 2016. Kecuali pembangunan dan penataan pedestrian di kawasan Empang yang hingga saat ini masih terkendala. Secara keseluruhan pedestrian yang telah dibangun mencapai 30 %, kecuali di Bogor Tengah yang telah mencapai 70 %.(Rahmat Maulana).

Jumat, 29 Juli 2016

Satu Langkah Lagi, Jawa Barat Juara Umum Porwanas XII/2016


XPOSNEWS.com, (Bandung) - Selangkah lagi, kontingen Jawa Barat dipastikan meraih gelar juara umum setelah menambah dua medali emas pada hari terakhir pelaksanaan Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XII tahun 2016, Jumat (29/7/2016). Dua medali emas disumbangkan dari cabang olahraga bulutangkis dan tenis meja.

Pada cabang olahraga bulutangkis yang dipertandingkan di GOR Bulutangkis Kota Bandung, Jalan Lodaya Kota Bandung, Jabar berhasil mencuri medali emas dari nomor ganda putra KU-50 tahun keatas. Dari nomor tersebut, seperti dilansir dari Fokus Jabar, medali emas bagi Jabar disumbangkan pasangan Tatang Iwan/Uyun Achadiat.

Pada laga final nomor ganda putra KU-50 tahun keatas, pasangan Tatang/Uyun berhasil mengalahkan pasangan asal Sulawesi Tengah (Sulteng), Anas Kader/Sulaiman Gober. Tampil sebagai unggulan ketiga, Tatang/Uyun mampu mengatasi perlawanan Anas/Sulaiman yang merupakan unggulan pertama melalui laga ketat dua set.


Keberhasilan Tatang/Uyun menyumbangkan satu-satunya medali emas dari cabang olahraga Bulutangkis bagi Jabar pada Porwanas XII/2016 ini, diraih dengan perjuangan keras dan pertandingan yang ketat. Sempat unggul di set pertama dengan skor 21-16, pasangan Jabar meraih medali emas hampir pupus setelah atlet andalan mereka Tatang Iwan mengalami gangguan di persendian kakinya pada saat poin-poin kritis di set kedua. Namun, semangat yang diperlihatkan atlet serta dukungan dari supporter, membuat Tatang mampu bangkit dan bermain.

Alhasil, pasangan Jabar Tatang/Uyun berhasil mengejar ketertinggalan poin. Bahkan memaksa laga harus berjalan melalui deuce. Kemenangan Jabar pun dipastikan setelah pengembalian shuttlecock dari pasangan Sulteng gagal melintasi nent. Tatang/Uyun pun kembali berhasil meraih set kedua dengan skor 26-24 sekaligus memastikan satu medali emas dari cabang olahraga bulutangkis.

Keberhasilan Tatang/Uyun menyumbang medali emas bagi Jabar pun langsung disambut gembira para ofisial tim, atlet, dan ofisial kontingen Jabar yang hadir di lapangan. Tatang Iwan yang tampil memukan langsung melakukan sujud syukur dan Uyun Achadiat yang juga tampil cukup impresif langsung dibopong anggota kontingen Jabar.

“Alhamdulilah, ini adalah hasil kerja keras dan latihan keras yang dijalani atlet sejak bulan April 2016 lalu. Kita memang kurang diperhitungkan dari cabang olahraga bulutangkis, tapi para atlet mampu tampil optimal dan impresif sehingga mampu membalikkan keadaan,” ujar manajer tim bulutangkis Porwanas XII Jabar, H Suherlan saat ditemui usai laga, Jumat (29/7/2016).

Selain satu medali emas, tim bulutangkis Jabar pun berhasil menyumbangkan satu medali perak dari nomor ganda putra KU 40-49 tahun atas nama Denny Kusmana/R. A. Mirza Ramdhani. Denny/Mirza harus puas dengan raihan medali perak setelah tak mampu mengimbangi permainan pasangan Sulawesi Selatan (Sulsel), Amri Hamid/Hamzah Hasan. Denny/Mirza kalah dengan skor 21-4 dan 21-19. Sedangkan di nomor ganda putra KU 27-39 tahun, medali emas diraih oleh pasangan DKI Jakarta, Admiral Heppy/Mangara Tua setelah pasangan Sulsel, M Yusrie/Syahrir mengundurkan diri karena cedera pada set pertama saat skor 10-2 untuk pasangan atlet ibukota.

“Hasil ini sudah sangat bagus. Kalau di kelompok atas (KU 50 tahun keatas), kita memang targetkan untuk bisa mencuri emas. Namun untuk kelompok tengah (KU 40-29 tahun), meraih medali perak adalah sebuah kejutan. Mudah-mudahan raihan satu medali emas dan medali perak ini bisa membawa Jabar sebagai juara umum Porwanas XII,” tegasnya.

Sedangkan satu medali emas lain bagi kontingen Jabar di hari terakhir Porwanas XII, Jumat (29/7/2016) disumbangkan dari cabang olahraga tenis meja. Berdasarkan informasi yang diterima, Jabar berhasil meraih medali emas dari nomor ganda putra +50 tahun. Selain dua medali emas dan satu perak, Jabar pun menambah pundi medali perunggu dari cabang olahraha atletik nomor lari 3.000 meter atas nama Deni Hamdani.

Hingga saat ini, masih ada beberapa cabang olahraga yang menjalani laga final. Yakni di cabang olahraga Catur, Bridge, Futsal, Sepakbola, Boling, dan Billiar. Dengan tambahan dua medali emas dan satu medali perak, kontingen Jabar makin mengokohkan diri di puncak klasemen sementara raihan medali Porwanas XII/2016 dengan total raihan 10 medali emas, dua medali perak, dan lima medali perunggu. Kontingen Jabar pun hampir dipastikan menjadi juara umum Porwanas XII dan tinggal menunggu pengesahan dengan penyerahan Piala Presiden untuk kali kedua. (Madiqtera)

Penyelidikan BPJS Palsu, Polisi Terus Dalami Meski Sudah Ada Tersangka


XPOSNEWS.com, (Bandung) - Kepolisian sudah menetapkan tiga tersangka dalam kasus pemalsuan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Dua pelaku dibekuk aparat Polres Cimahi, satu lainnya oleh Polres Bandung.

Polisi tidak berhenti di situ dalam melakukan penyelidikan, seperti dilansir dari laman merdeka.com. Sebab diduga kasus ini melibatkan sindikat yang lebih besar.

"Masih terus didalami. Tidak berhenti di sini meski sudah ada tersangka, jadi masih ada kemungkinan ada tersangka lagi," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus, Jumat (29/7/2016).

Polres Cimahi menetapkan dua tersangka AS dan US. Keduanya dinilai terbukti melakukan pemalsuan BPJS Kesehatan dan penipuan pada warga di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang ingin memiliki asuransi kesehatan tersebut.

Dalam pengembangan penyelidikan, Polres Bandung juga menemukan adanya pemalsuan di wilayah Kabupaten Bandung. Kali ini, perempuan berinisial DS menjadi tersangka.

"Ini memang ada keterlibatan antara tersangka ke dua ini (Polres Cimahi dan Polres Bandung)," ujarnya.

Menurut dia, polisi sudah mengamankan sejumlah barang bukti seperti kartu BPJS palsu, Kartu Indonesia Sehat (KIS) serta data dokumen pembuatan BPJS. Barang bukti diamankan usai kepolisian menggeledah sekretariat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Rumah Peduli Dhuafa (RPD) di Kota Cimahi.

Untuk diketahui AS ini merupakan pimpinan LPM RDP tersebut. Yusri menambahkan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Kesbangpol Linmas untuk menelusuri lembaga sosial yang ada di Jalan Sangkuriang Kota Cimahi itu.

"Kita sudah bekerja sama dengan Kesbangpol karena itu memang bukan wewenang kita (soal Yayasan RDP). Yang kita dalami tersangkanya ini, karena memang dilakukan perseorangannya. Bukan atas nama lembaga," katanya. (Hilda)

Vaksin Palsu Merupakan Extraordinary Crime, Polri Diminta Tuntaskan Sampai Ke Akarnya


XPOSNEWS.com, (Jakarta) - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Kamis (28/7/2016), telah menetapkan 25 anggota Tim Pengawas Vaksin Palsu yang berasal dari 10 fraksi secara lintas komisi. Tim yang ditetapkan dalam Rapat Paripurna ke-34 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2015-2016 ini, berfungsi untuk memastikan persoalan vaksin serta obat palsu tidak akan terulang dan dapat diselesaikan dengan baik.

Kerja dari tim ini akan melibatkan seluruh institusi terkait untuk menuntaskan persoalan vaksin palsu hingga ke ranah hukum.

"Untuk Fraksi PKS DPR RI,  akan mendorong timwas ini agar bekerjasama dengan pihak Bareskrim Polri untuk mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya. Pemerintah bersama dengan DPR, diminta dapat menangani persoalan ini dengan baik dan tidak terulang di kemudian hari,” jelas anggota Fraksi DPR RI, Ansory dalam rilisnya, Jum'at (29/7/2016).

Kasus vaksin palsu, ungkap Ansory tergolong kejahatan luar biasa (extraordinary crime). Karena termasuk kejahatan luar biasa, maka pelaku, termasuk rumah sakit beserta para dokter, bidan, serta produsen vaksin palsu, adalah pelaku kejahatan besar.

“Oleh karena mereka melakukan imunisasi yang palsu kepada bayi. Aturannya bayi menjadi kebal terhadap suatu penyakit, ini menjadi tidak, karena sebab vaksin palsu,” ujarnya.

Para pelaku serta pengedar vaksin palsu tersebut, jelas melanggar konstitusi, yaitu Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945 bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Selain UUD 1945, para pelaku, baik pengedar atau pengguna, vaksin palsu melanggar UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. “Jadi banyak sekali undang-undang yang dilanggar dari kasus kejahatan luar biasa ini" tegasnya.

Oleh karena itu, Timwas Vaksin Palsu akan memastikan pengawasan mulai dari level hulu hingga hilir, baik dari yang bersifat kebijakan pemerintah maupun himbauan ke masyarakat. “Harga vaksinnya mahal bukan berarti lebih bagus. Jadi, sekali lagi, masyarakat kita himbau agar banyak cari informasi agar mendapatkan informasi yang akurat soal vaksin palsu ini. Para ibu hendaknya terus berkomunikasi dengan pihak Kementerian Kesehatan, BPOM RI, maupun Komisi IX DPR RI,” tutup Ansory. (Madiqtera)

Jabar Berpeluang Raih Anugerah Iptek 2016


XPOSNEWS.com, (Jakarta) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berpeluang besar meraih Anugerah Iptek 2016 dari Kemenristekdikti dengan kategori Anugerah Budhipura, yaitu bentuk apresiasi kepada Pemerintah Provinsi yang memiliki inovasi dalam percepatan pembangunan dan berhasil membina Kota dan Kabupatennya.

Anugerah Iptek 2016 akan diserahkan pada puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke 21 tanggal 10 Agustus 2016 oleh Presiden RI di Kota Solo.

Selain Jawa Barat ada dua provinsi lain yang juga masuk nominasi yaitu Lampung dan Sulawesi Selatan. Namun Jawa Barat diunggulkan sebab salah satu misi Pemprov Jabar yaitu membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing tinggi yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Saat ini pun Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Jabar tengah dikembangkan pada berbagai sektor sesuai dengan potensi wilayah dan komoditi unggulan yang difokuskan pada pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui kemajuan teknologi. Antara lain pada bidang pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk.

Kolaborasi antara Perguruan Tinggi berkelas dunia dan industri yang ada di Jabar telah terjalin dengan baik dan menghasilkan IKM baru berbasis Iptek. Belum lagi didukung oleh anggaran untuk pengembangam Iptek yang setiap tahun meningkat, untuk tahun 2016 ini sebesar Rp. 33 Miliar, sedangkan tahun 2015 sebesar Rp. 16 Miliar.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memaparkan lima hasil inovasi Pemprov Jabar di tahun 2016 dihadapan para juri yang berasal dari beberapa Kementerian, Lembaga Administrasi Negara, Dewan Ristek Nasional, LPNK dan Kadin di Kantor Kemenristekdikti Jakarta, (28/07/16).

Lima inovasi teknologi yang dipaparkan Gubernur Aher yaitu, Penerapan teknologi pengendalian lalat buah pada mangga gedong gincu, Penguatan inovasi pada kluster perbenihan kentang, Perbaikan genetik sapi lokal pasundan, Pengembangan ayam lokal sentul dan Pengembangan green tea powder kualitas premium Jabar.

"Kita juga sedang merancang mobil desa yang diperuntukkan khusus petani," terang Aher.

Namun kata Aher, semua inovasi ini bukanlah semata-mata untuk mengejar penghargaan melainkan untuk sebuah inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat.

"Dapat penghargaan tentu ada rasa bangga meskipun kami selalu mengatakan kita berbuat yang terbaik bukan untuk sebuah penghargaan tapi untuk inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, itu tujuannya," kata Aher. (HPP Jabar/Frida)

Fahira : Tantangan Mendikbud Baru, Dunia Pendidikan Kita Masih Berkutat Di Papan Bawah


XPOSNEWS.com, (Jakarta) - Paska pengumuman perombakan kabinet atau reshuffle jilid II oleh Presiden Jokowi, berbagai komentar dan opini berkembang di masyarakat. Ada yang menyambut positif, namun banyak juga yang mempertanyakan dasar Presiden mengganti beberapa pos menteri. Namun, apapun itu, reshuffle adalah hak prerogatif Presiden yang mesti dihormati.

Saat ini yang paling penting adalah bagaimana para Menteri yang baru saja dilantik menjawab tantangan masyarakat, melakukan perubahan yang cepat sehingga dampaknya langsung dirasakan. Salah satu tantangan besar bangsa ini adalah bidang pendidikan yang saat ini dinakhodai oleh Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Muhadjir Effendy.

Hal demikian dikemukakan Wakil Ketua Komite III DPD Fahira Idris dalam rilisnya, Kamis (28/7/2016) malam. Fahira yang salah satu lingkup tugasnya pengawasan kinerja pemerintah di bidang pendidikan mengungkapkan, tantangan terbesar dunia pendidikan di Indonesia adalah luasnya cakupan wilayah Indonesia dan masih belum sempurnanya kualitas pendidikan (sistem belajar mengajar, kompetensi guru, infrastruktur, dan pemanfaatan teknologi, serta belum ada sistem nasional yang mampu memacu minat baca).

“Kompleksitas masalah inilah yang mengakibatkan pemeringkatan tingkat pendidikan Indonesia di tingkat dunia masih terus berkutat di papan bawah. Satu persatu persoalan ini mesti diurai oleh Mendikbud yang baru,” ujar Fahira.

Untuk sistem pendidikan, tantangan besarnya adalah bagaimana Mendikbud yang baru bisa memformulasi sistem yang mampu menghadirkan proses belajar mengajar menjadi asik, menyenangkan dan tentunya setara dan berkualitas.

Menurut Fahira, jika ingin merubah wajah pendidikan, bukan melulu soal mengganti kurikulum, tetapi bagaimana melatih kompetensi guru agar mampu membuat proses belajar mengajar menjadi asik dan menyenangkan.

Sementara itu, tantangan di bidang infrastrukur pendidikan terutama di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal juga cukup berat. Fahira mengharapkan, Pemerintah Pusat ‘mengintervensi’ pembangunan sarana dan prasarana pendidikan di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal yang ada di seluruh Indonesia.

Walau sudah ada otonomi daerah, intervensi dibutuhkan agar ada percepatan pembangunan berbagai sarana dan prasarana pendidikan di daerah-daerah yang memang, baik secara geografis dan sumber daya alam dan manusia punya keterbatasan.

“Membangun Indonesia dari pinggiran sesuai slogan Presiden, itu harus diartikan, bukan hanya pembangunan infrastruktur fisik seperti jalan atau jembatan semata, tetapi juga membangun manusianya. Ini jauh lebih penting. Caranya dengan menyempurnakan infrastruktur pendidikan di daerah-daerah pinggiran, termasuk juga penyediaan tenaga pengajar yang berkualitas. Ini yang saya lihat belum maksimal,” ujar Fahira.

Tantangan lainnya adalah, melanjutkan bahkan lebih mengoptimalkan pelaksanaan Ujian Nasional (UN), sistem penerimaan siswa baru, dan masa orientasi sekolah (MOS) yang saat ini sudah menunjukkan perbaikan ke arah yang lebih baik.

“Saat ini UN sudah tidak lagi menjadi momok, dan praktek perpeloncoan saat MOS sudah berangsur hilang. Kami berharap ini lebih dioptimalkan. Kami juga berharap, Mendikbud baru segera memformulasikan materi pendidikan anti kekerasan, terutama kekerasan seksual secara komprehensif dalam berbagai mata pelajaran,” saran Fahira.

Terakhir, harapan yang digantungkan kepada Mendikbud yang baru adalah meningkatkan kapasitas guru dan fasilitas PAUD karena PAUD adalah ‘kawah’ pembentukan anak-anak Indonesia agar tumbuh jadi pribadi yang mandiri, percaya diri, punya rasa sosial yang tinggi, cepat beradaptasi, berani jujur, dan punya rasa ingin tahu yang besar sehingga di masa depan mampu menjalankan negeri ini dengan baik.

“Usia nol hingga enam tahun merupakan tahun emas atau golden years pembentukan karakter anak. Kemdikbud harus beri perhatian lebih untuk PAUD,” tutupnya. (Madiqtera)

Grup Calung SDN Panaragan I Unjuk Kebolehan Dihalal Bi Halal Pengurus PGRI Bogor Tengah


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Meskipun Grup Calung SDN Panaragan 1 Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor baru didirikan 3 bulan lalu, namun keahlian mereka dalam menyuguhkan hiburan segar patut mendapat acungan jempol. Hal ini  terbukti saat tampil di hadapan para pengurus dan anggota PGRI Kecamatan Bogor Tengah, di Gedung SMK Negeri 3, Jalan Pajajaran Kota Bogor, Kamis (28/7/2016).

Dengan bahasa Sunda yang cukup fasih mereka menyuguhkan hiburan segar yang mendapatkan applaus dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, H. Edgar Suratman dan Ketua MKKS Kecamatan Bogor Tengah,  Hidayat. Grup calung yang dipimpin Kepala SDN Panaragan I Kota Bogor, Mohamad Wahyu in terdiri dari Davin, Heru, Zahra, Zacky, Cleon dan Steven ini, ternyata pernah 
“ngamen” di beberapa tempat diantaranya di Lapangan Sempur saat HJB, RRI,di sekolahnya sendiri.


“Kami dilatih oleh salah seorang personil Gorobog Kang Dayat,”ungkap Heru ketika ditanya siapa pelatihnya. Menurutnya, mereka merasa bangga bisa memainkan alat seni tradisi Sunda tersebut, karena selain penuh dinamika alat tersebut juga bisa dipergunakan untuk mengiringi berbagai lagu.

“Kami berharap bisa main di tempat yang lebih besar dengan massa yang lebih banyak lagi,” paparnya. Karena, lanjutnya, selain melatih keberanian juga bisa menambah pergaulan.

Calung, mungkin bisa jadi salah satu jalan keluar yang cukup jitu, agar para generasi muda Sunda lebih mencintai budayanya, karena selain mereka bisa bemain dengan indahnya alat seni tradisi juga bisa memperlancar bahasa Sunda. (Dadang HP)

486 Jukir Kota Bogor Terima Kartu BPJS Ketenagakerjaan


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Sebanyak 486 Juru Parkir (Jukir) yang tersebar di berbagai titik Kota Bogor menerima Kartu Peserta Asuransi BPJS Ketenagakerjaan di Plaza Balaikota Bogor, Jumat (29/7/2016) pagi. Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman secara langsung menyerahkan kartu BPJS Ketenagakerjaan didampingi Kepala DLLAJ Kota Bogor Rachmawati dan Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Bogor Maman Miraz.

Dihadapan 486 jukir, Usmar menyampaikan, pemberian kartu ini sebagai salah satu bentuk perhatian bagi para jukir agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. ”Dengan diserahkan kartu BPJS Ketenagakerjaan ini, diharapkan mampu meringankan beban serta meningkatkan kesejahteraan para juru parkir,” kata Usmar.


Juru parkir dengan tugas yang dijalankan turut memberikan kontribusi dalam perekonomian Kota Bogor. Karenanya Usmar mengingatkan kepada para juru parkir untuk tetap menjaga kesehatan dan bagi para juru parkir yang memiliki latar belakang pendidikan SD dan SMP diimbau untuk melanjutkan pendidikan melalui paket B dan paket C.

”Pendidikan merupakan hal yang penting dan vital, karena pendidikan adalah modal awal untuk berperan serta secara efektif dalam berbagai bidang,” ujarnya.


Kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan yang secara simbolis diserahkan kepada 4 Juru Parkir sudah dibayarkan iuran selama tiga bulan ke depan oleh BJB Kota Bogor. ”Mulai dari Juli, Agustus dan September iurannya dibayarkan BJB Kota Bogor, dimana besarannya sekitar 16.800 rupiah bagi setiap peserta,” cetus Usmar. (Rahmat Maulana)     

Menarik, Dengan Tujuh Motor Gerobak Perpustakaan Keliling, Kodim 1420 Sidrap Siap Kuatkan Sidrap sebagai Kota Baca


XPOSNEWS.com, (Sidrap) - Gerakan untuk menjadikan Sidrap sebagai Kota Baca mendapatkan amunisi baru dengan rencana Kodim 1420 Sidrap untuk langsung terlibat aktif dalam gerakan tersebut. Mereka akan langsung terjun ke 11  Kecamatan Sidrap dengan tujuh Motor Gerobak Perpustakaan Keliling (MGPK) membawa buku mendatangi sekolah dan masyarakat secara langsung mengajak membaca.  Program ini dilakukan bekerjasama dengan Kantor Arsip dan perpustakaan Sidrap dan akan diluncurkan secara resmi di Markas Kodim  Sidrap tanggal 1 Agustus 2016.


Selama ini Sidrap lewat dinas pendidikannya dengan konsisten menjalankan program budaya baca, menjadikan Sidrap sebagai kota Baca dengan berbagai langkah yang inovatif. Di antara langkah-langkah tersebut adalah pengalokasian waktu-waktu khusus membaca bagi siswa dan guru, membangun infrastruktur taman dan sudut baca lebih menarik terutama di sekolah, menghidupkan perpustakaan dengan memperkaya bacaan dan kegiatan membaca, mengadakan kompetisi literasi buku, dan publikasi hasil-hasil karya tulis masyarakat. Sidrap juga sudah secara khusus, didampingi oleh USAID PRIORITAS, melakukan workshop budaya baca sehingga mampu mengidentifikasi kebutuhan  pengembangan kebiasaan membaca bagi masyarakatnya, dan juga strategi-strategi untuk mencapainya. Dalam gerakan menjadikan Sidrap sebagai Kabupaten Literasi ini, Bupati Sidrap juga langsung menjadi penasihat tim khusus budaya baca Sidrap.  

“Program Kodim akan menyisir daerah yang susah dijangkau oleh mobil, terutama daerah-daerah yang susah dijangkau sarana internet,” ujar  Dandim 1420 Sidrap, Letkol Inf Hendy Ahmad Pribadi, Kamis (28/7/2016).  

Program Kodim ini akan melibatkan babinsa-babinsa di pelosok dan buku-buku yang dibawa 11  motor tersebut berasal dari Kantor Arsip dan Perpustakaan Sidrap.

Sebelumnya Sidrap juga mendapat penghargaan dari provinsi karena masuk secara nasional sebagai 10 10 Kabupaten Nasional Gerakan Budaya Membaca.

“Semakin banyak membaca, semakin membuat orang berkarakter dan beradab. Penelitian sudah membuktikan  warga yang kurang membaca cenderung suka kekerasan, mudah terhasut dan tidak kreatif. Pemerintah juga akan memiliki banyak warga yang berwawasan, yang bisa diajak diskusi dengan lebih rasional dan dalam terkait pembangunan daerah,” ujar Asma, Koordinator USAID PRIORITAS untuk Sidrap yang turut memfasilitasi menjadikan Sidrap Kota Baca. (CJ/Mustajib)



TEKS FOTO :
1. Dandim 1420 Sidrap, Letkol Inf Hendy Ahmad Pribadi saat memberikan keterangan pers mengenai rencana Kodim 1420 Sidrap ikut kuatkan Sidrap sebagai Kota Baca dengan rencana Launching Motor Gerobak Perpustakaan Keliling.
2. Dandim 1420 Sidrap, Letkol Inf Hendy Ahmad Pribadi saat memberikan keterangan pers mengenai rencana Kodim 1420 Sidrap ikut kuatkan Sidrap sebagai Kota Baca dengan rencana Launching Motor Gerobak Perpustakaan Keliling (28/7/2016)

Kamis, 28 Juli 2016

Rencana Strategis Pendidikan Enam Kabupaten di Sulsel akan Direvisi


XPOSNEWS.com, (Makassar) - Reviu Rencana Strategis Dinas Pendidikan yang dilakukan USAID PRIORITAS dengan enam kabupaten mitranya yaitu Soppeng, Enrekang, Maros, Sidrap, Tana Toraja dan Pangkep mendapatkan bahwa tingkat kesesuaian  renstra pendidikan daerah-daerah  tersebut dengan renstra pendidikan Kemendikbud adalah 37 – 57 persen. Nilai ini didapatkan setelah mereka bersama-sama membandingkan indikator renstra daerah dengan 60 indikator kinerja renstra Kemendikbud. “Walau  disesuaikan dengan kebutuhan daerah, rencana strategis daerah harus sinkron dengan Rencana Strategis Pendidikan Nasional,” ujar M. Ridwan Tikollah, Governance and Management Specialist USAID PRIORITAS disela – sela acara  Workshop  Reviu Rancangan Awal Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan yang diadakan di Hotel M. Regency Makassar, Rabu (27/7/2016).

Menurut Ridwan tingginya ketidaksinkronan ini, salah satunya dikarenakan beberapa dinas pendidikan kabupaten  dalam membuat  renstra lebih mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.  “Kita disini membantu mereka mensinkronkan renstra daerah dengan renstra Kemendikbud,” ujar Ridwan. 


Kegiatan reviu rencana strategis pendidikan daerah ini dihadiri oleh  36 orang terdiri dari unsur Bappeda, DPRD, dan Dinas Pendidikan. Baik daerah yang sedang menyusun maupun yang renstranya sudah disahkan merasa terbantu dengan adanya kegiatan reviu  ini. “Kegiatan seperti ini sangat diperlukan. Kami menjadi lebih mengerti alur penyusunan renstra pendidikan. Renstra yang sudah ada, akan kami revisi disesuaikan dengan indikator renstra kementrian. Kami juga akan memasukkan program inklusi yang sebelumnya tidak ada dalam renstra pendidikan daerah kami,” ujar Faisal, Kabid Perencanaan Dinas Pendidikan Sidrap.

Sidrap, oleh karenanya akan merevisi isu strategis, sasaran dan kebijakan terkait program literasi dan budaya baca, sasaran kebijakan program kecukupan guru agar sinkron dengan renstra pendidikan nasional, dan memasukkan pendidikan inklusi.

Kabupaten Pangkep, dalam draft renstra pendidikannya akhirnya juga memasukkan pendidikan inklusi. Beberapa daerah juga memasukkan budaya baca menjadi isu yang lebih spesifik dan strategis. 

“Budaya baca merupakan program strategis yang harusnya memang dimasukkan dalam renstra pendidikan daerah. Kalau tidak dimasukkan secara spesifik,  alokasi danapun susah untuk didapatkan dalam menjalankan program ini di daerah,” ujar Fadiah Machmud, Spesialis Pengembangan Sekolah USAID PRIORITAS Sulsel yang juga memfasilitasi kegiatan. (CJ/Mustajib)

Peringati Hari Anak Nasional, Pelajar Kota Bogor Nobar Film 12 Menit Kemenangan untuk Selamanya


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia menggelar gerakan serentak menonton film berjudul 12 Menit Kemenangan Untuk Selamanya di seluruh bioskop di Indonesia, Rabu (27/6/2016) kemarin. Nonton bareng (Nobar) ini diperuntukkan bagi siswa/ siswi termasuk pelajar Kota Bogor dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada Sabtu, 23 Juli lalu.

Film besutan sutradara Hani R. Saputra ini mengangkat kisah nyata perjuangan anak-anak Marching Band Bontang, Kalimantan Timur untuk menjadi diri sendiri dalam 12 menit. Film yang diperankan aktris dan aktor ternama Indonesia, salah satunya Titi Rajo Bintang dan Didi Petet, membawa penonton ke dalam kisah tiga orang anggota marching band Bontang Pupuk Kaltim.


Elaine, diperankan Amanda Susanto, merupakan anak yang sangat menyukai marching band tetapi tidak mendapatkan persetujuan dari sang ayah yang orang Jepang. Tara (Arum Sekarwangi) mempunyai masa lalu menyedihkan atas kecelakaan ayahnya sewaktu ia masih kecil. Sementara Lahang (Hudri) harus berjuang antara merawat ayahnya yang sakit sembari tetap latihan marching band. Semua kesulitan itu kemudian diselesaikan dengan kepercayaan dan keputusan yang diambil diri sendiri untuk bersama-sama meraih kemenangan di ajang Grand Pix Marching Band (GPMB) di Jakarta. 

Dari film tersebut, Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman mengatakan, dapat diambil pesan mengenai proses perjalanan hidup anak-anak marching band Bontang untuk mencapai keberhasilan. Mulai dari proses latihan yang hampir 12 jam hingga konflik dari masing-masih anak. Disini terlihat sebuah keberhasilan tidak bisa ditentukan sendiri tetapi juga harus ada kebersamaan saling memiliki dan pengorbanan.

“Film yang sarat dengan pesan moral yang dapat digali anak-anak di Kota Bogor dalam meraih kesuksesan akan banyak sekali tantangannya,” ujar Usmar. 

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Edgar Suratman mengatakan, keberhasilan prestasi bukan hanya di marching band saja tetapi banyak prestasi lain yang dapat digali siswa. Prestasi-prestasi di tingkat lokal harus pula dioptimalkan dengan keberhasilan di tingkat nasional. “Di Kota Bogor sendiri siswa diajarkan tentang pendidikan karakter beserta kearifan lokalnya,” jelas Edgar. 

Sementara itu Salsa, salah satu siswi SMAN 8 Kota Bogor yang dimintai komentarnya mengatakan, ia mendapat banyak inspirasi dari film 12 Menit Kemenangan Untuk Selamanya. Mulai dari berjuang tanpa pantang menyerah, percaya dengan kemampuan diri sendiri, dan mengikuti kata hati dalam mengambil keputusan yang cukup sulit. “Walau bercerita tentang marching band tapi nilai-nilai perjuangan itu tetap bisa diambil di kehidupan,” pungkas siswa kelas XI itu. (Rahmat Maulana)

KIS Tidak Aktif, RSUD Ciamis Tagih Biaya Rawat


XPOSNEWS.com, (Bandung) - Hendi Suhendi (35) warga Lingkungan Burujul, Kelurahan Cigembor Kecamatan/Kabupaten Ciamis merasa dipermalukan oleh pihak RSUD Kabupaten Ciamis saat anaknya dirawat karena Kartu Indonesia Sehat (KIS) atas nama anaknya ternyata tidak aktif.

“Saat anak saya mau keluar RSUD sehabis dirawat, pihak RSUD menolak kartu KIS atas nama anak saya ini karena katanya tidak aktif,” keluh Hendi, Kamis (28/7/2016).

Menurut Hendi, seperti dilansir dari Fokus Jabar, dengan tidak aktifnya kartu dari pemerintah pusat tersebut dirinya merasa dipermalukan karena dianggap tidak bisa bayar perawatan anaknya.

“Saya kan tidak tahu kartu ini aktif dan tidaknya, baru tahu saat anak saya dirawat ternyata kartu KIS anak saya ini tidak aktif. Jadi apa gunanya kartu KIS ini,” ucapnya.

Hendi melanjutkan, seharusnya kalau memang pemerintah tidak mengaktifkan kartu KIS tersebut harus memberitahu dahulu kepada pemegangnya agar tidak ada kejadian seperti yang dialaminya.

“Kalau saya tahu kartu KIS milik anak saya tidak aktif, sejak awal pasti tidak akan malu seperti ini,” ungkapnya. (Hilda)

Tidak Hanya BPJS, Polres Cimahi Temukan 38 KIS Palsu


XPOSNEWS.com, (Bandung) - Setelah ditemukannya kartu kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan palsu, Jajaran Polres Cimahi kembali menemukan sebanyak 38 Kartu Indonesia Sehat (KIS) palsu di kantor Rumah Peduli Dhuafa (RPD) Jalan Sangkuriang Kota Cimahi, Kamis (28/7/2016).

Kapolres Cimahi, AKBP Ade Ary Syam Indradi seperti dilansir dari Fokus Jabar, mengatakan, selain menemukan KIS palsu, pihaknya telah mengamankan satu tersangka lagi yakni, US yang bertugas sebagai koordinator lapangan di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).

“Setelah melakukan pemeriksaan ulang ke kantornya, ternyata ditemukan barang bukti tambahan yaitu KIS sebanyak 38 buah,” kata Ade Ary, di Mapolres Cimahi, Jalan Amir Mahmud, Kamis (28/7/2016).

Namun, meski telah ditemukan barang bukti tambahan (KIS palsu), pihaknya belum menerima laporan adanya korban kartu KIS.

“Jadi, dari dua kartu palsu (BPJS dan KIS) itu yang sudah disebarkan baru kartu BPJS Kesehatan saja,” ungkapnya.

Menurutnya, dari awal mereka menawarkan kartu BPJS dan KIS tersebut dengan cara membuka pendaftaran secara online di website mereka yang dibuat sendiri. Agar mereka bisa melihat pemohon sudah mendaftar BPJS dan KIS atau belum. Hal Itu dilakukan untuk mempermudah aksinya.

“Utamanya mereka menawarkan kartu BPJS Kesehatan, tapi kartu KIS juga tetap ditawarkan,” terangnya.

Untuk pengembangan lebih lanjut, kata Ade Ary, pihaknya akan melakukan koordinasi lagi dengan pihak BPJS.

“Kita akan koordinasi dengan BPJS untuk menjelaskan tentang keaslian kartu. Agar masyarakat tidak terkecoh lagi dengan hal-hal seperti ini,” tuturnya. (Hilda)

 
Copyright © 2015 XPOS NEWS
Share on Blogger Music Free Download. Powered byMadiqtera