NEWS TICKER

Citizen Journalism

Dari Desa

Pariwara

Hukum

Kriminal

Ekobis

Otomotif

Teknologi

Twitter


Sabtu, 09 Juli 2016

Banyak Pendidik Belum Sadar Pentingnya Gerakan Literasi Sekolah

XPOSNEWS.com, (Makassar) - Salah satu kendala menggerakkan literasi di Indonesia, adalah masih banyak pendidik yang belum  sepenuhnya menyadari pentingnya gerakan literasi di sekolah. Setelah adanya sertifikasi seharusnya pendidik lebih banyak  mengalokasikan dana untuk beli buku, dan bukan untuk memenuhi  belanja konsumtif. “Kalau  sadar,  alokasi dana untuk beli buku  para pendidik meningkat signifikan, namun sepertinya di lapangan  tidak demikian,” ujar Yunus Abidin, dosen Universitas Pendidikan  Indonesia Bandung yang datang ke Makassar dalam rangka menyusun  modul literasi untuk sekolah rujukan USAID PRIORITAS beberapa  waktu yang lalu, Sabtu. 
  
Menurut dosen yang telah mengarang buku-buku tentang literasi  ini, seperti  Pembelajaran Membaca (2012), Pembelajaran Multi  Literasi (2015) yang diterbitkan oleh PT Refika Aditama Bandung,  selain  banyak guru belum sadar pentingnya gerakan literasi,  beberapa guru yang sudah sadar juga belum mengenal strategi- strategi membaca efektif untuk para siswa “Pembinaan untuk guru  dalam menggerakkan literasi di sekolah  sangat diperlukan,”  ujarnya. 

Membaca Efektif

Menurutnya, untuk guru sekolah dasar pada kelas tinggi yaitu  kelas empat, lima, dan enam,  sudah harus mampu memfasilitasi  membaca efektif pada siswa. “Untuk gerakan literasi sekolah, para  guru tidak lagi boleh sekadar menyuruh siswa membaca, lalu  meninggalkan begitu saja, atau hanya menyuruh siswa menjawab  pertanyaan di buku-buku itu sebagai tugas. Kegiatan membaca yang  efektif memiliki strategi tersendiri,” ujarnya. 


Dia membagi kegiatan membaca agar bisa efektif menjadi tiga fase.  Pertama, fase pra baca. Menurutnya, pada fase ini para siswa  diajak dahulu oleh guru mengenal buku dengan pertanyaan- pertanyaan pemandu atau apersepsi, membuat prediksi atau  perkiraan-perkiraan tentang isi buku atau membuat pertanyaan- pertanyaan sendiri dan mencoba dijawabnya sendiri, lewat  prediksinya. Kedua, fase membaca. “Pada fase membaca, siswa bisa  menguji prediksinya, apakah benar atau tidak, mendiskusikan isi  dengan teman-temannya, menganalisis informasi, dan kegiatan- kegiatan lain yang berkaitan dengan menggali isi bacaan,”  ujarnya. 

Fase ketiga yaitu fase pasca baca, siswa diajak untuk menulis  hasil bacaannya secara kreatif, dengan membuat beragam karya- karya kreatif, seperti pamflet, poster, komik, resensi atau  rangkuman berdasarkan bahasanya sendiri. “Jangan menggunakan  pertanyaan-pertanyaan di teks, tapi meminta siswa secara kreatif  mengkreasi sendiri karya dengan bahasa sendiri dan disesuaikan  konteksnya sendiri,” ujarnya. 

Dengan cara demikian, siswa akan lebih mampu memahami isi bacaan,  dan secara kreatif memproduksi sendiri bacaan. “Jadi ketrampilan  membaca dan menulisnya terasah,” ujarnya.  

Indonesia, menurut menteri pendidikan dan kebudayaan Anies  Baswedan, sedang dalam kondisi darurat literasi.  Rendahnya minat  baca penduduk Indonesia telah mendorong kemdikbud mengeluarkan  Permendiknas Nomor 23 Tahun 2015, yang salah satu isinya tentang  kewajiban sekolah menyelenggarakan jam membaca 15 menit sebelum  pembelajaran. 

“Sekolah-sekolah sekarang menjadi tempat awal melakukan gerakan  literasi. Agar siswa rajin membaca,  guru harus bisa menjadi  contoh. Oleh karena itu, tidak hanya 15 menit itu saja guru harus  ikut membaca bersama siswa. Disela-sela pembelajaran atau di  saat-saat istirahat,  mereka mestinya memperlihatkan pada siswa  bahwa mereka  rajin membaca, sehingga siswa terpengaruh mencontoh,” ujar Jamaruddin, Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS  Sulawesi Selatan.(CJ/Mustajib)



TEKS FOTO : Yunus Abidin, dosen UPI Bandung. Sudut baca untuk mendekatkan siswa dengan buku di SD  Kompleks IKIP Makassar.


G+

Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS

Print Berita Diatas

Print PDF

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 XPOS NEWS
Share on Blogger Music Free Download. Powered byMadiqtera