NEWS TICKER

Citizen Journalism

Dari Desa

Pariwara

Hukum

Kriminal

Ekobis

Otomotif

Teknologi

Twitter


Rabu, 30 September 2015

Forum CSR & PKLB di Bogor Timur, Fokus Pada Pengembangan SDM


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Kegiatan Rapat Koordinasi Corporate Social Responsibility (CSR) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKLB) Kota Bogor yang diselenggarakan oleh Forum CSR & PKLB Kota Bogor, berakhir di wilayah Kecamatan Bogor Timur, Rabu (30/9/15). Pada Rapat koordinasi yang terakhir ini, Kepala Bagian Adminstrasi Perekonomian Sekeretariat Daerah Kota Bogor Tri Irijanto cukup puas dengan minat partisipasi dan kehadiran pihak ketiga. Di mana keikutsertaan perusahaan swasta, BUMN, dan BUMD mencapai persentasi lebih dari 50%.


Tri menambahkan harapan gerakan yang dibentuk melalui forum ini kedepannya sudah tidak lagi di kelola oleh pihak pemerintahan. “Forum ini kedepannya harus sudah dikelola oleh perusahaan, tidak ada lagi campur tangan pemerintah,” tutur Tri.

Kecamatan Bogor Timur yang diwakili oleh Sekretaris Camat Bogor Timur Oky Tri Fasiasta, menuturkan bahwa Bogor Timur akan memprioritaskan CSR untuk pengembangan sumber daya manusia. “90% dari objek bantuan CSR yang kami usulkan merupakan kegiatan yang tidak diakomodir oleh APBD.” 


Tri menambahkan, pengembangan sumber daya manusia adalah investasi jangka panjang bagi perusahaan dalam mensejahterakan wilayah disekitar perusahaan. Usulan pengembangan sumber daya manusia yang diajukan adalah pengembangan budidaya ikan, jamur, semut rangrang dan berbagai mesin pengembang yang dapat meningkatkan usaha rumah tangga di wilayah Bogor Timur.(Mad)

Sambut HAN 2015, Pemkot Bogor Ajak Orang Tua Senantiasa Dampingi Anak Ketika Nonoton TV


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Ditengah mirisnya sejumlah kasus-kasus yang memperihatinkan terhadap anak-anak,  hari ini sejumlah anak di Indonesia memperingati hari kebebasan mereka sebagai anak-anak. Kasus kekerasan anak seperti Angeline di Bali, kiranya terus menjadi tonggak sejarah keprihatinan bangsa. Jangan sampai ada anak lain mengalami nasib yang sama seperti Angeline.

“Inilah yang harus menjadi perhatian kita bersama. Karena masa depan anak-anak akan sangat tergantung dengan bagaimana mereka dapat tumbuh dalam lingkungan yang sehat aman dan nyaman,” ujar Sekretaris Daerah Kota Bogor H. Ade Sarip Hidayat dalam sambutannya saat memperingati Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2015 Tingkat Kota Bogor.


Peringatan Hari Anak dengan tema, “Wujudkan Keluarga dan Lingkungan Ramah Anak,” digelar di Stadiun Pajajaran, jalan Pemuda 4 Bogor, Rabu (30/9/15).

Ade mengingatkan bahwa  salah satu yang harus orang tua perhatikan dan jaga adalah pola sistem tontonan TV bagi anak-anak. Karena disadari bahwa sebagian besar acara TV tidak ramah bagi anak-anak. Bahkan untuk tontonan yang secara khusus ditunjukan bagi anak-anak pun tidak ramah kepada anak-anak.


“Oleh karena itu, penting kiranya bagi para orang tua untuk senantiasa mendampingi anak-anak ketika menonton TV. Jangan biarkan anak-anak menonton sendiri. Kehadiran kita diharapkan mampu menjelaskan kepada anak-anak terkait acara yang mereka tonton,” pesan Ade.

Pada saat yang sama juga Ade mengajak kepada orang tua yang sebagian besar waktunya dihabiskan untuk bekerja, untuk tetap meluangkan waktu untuk bisa berinteraktif dengan anak. Termasuk bertanya tentang aktifitas mereka. Menurut Ade pola komunikasi ini penting untuk selalu dijaga agar anak-anak menganggap rumah sebagai tempat terbaik untuk bercerita. Terutama saat mereka berhadapan dengan aneka masalah.


Pada kesempatan itu juga Ade meminta kepada para kepala sekolah dan para guru mampu menjadi mitra yang baik dengan para orang tua untuk melahirkan daya dukung lingkungan yang baik bagi tumbuh kembangnya anak di Kota Bogor.

Turut hadir pada peringatan itu Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Bogor H. Shahlan Rasyidi, Camat Tanah Sareal Kota Bogor Taufik, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Edgar Suratman, Kepala Kantor Pemuda dan Olahraga Kota Bogor Adi Novan, kepala Bagian Humas Encep Moh Ali Alhamidi, Ketua TP PKK Kota Bogor Hj. Yane, Ketua GOW Kota Bogor Hj. Tina Budiman, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Bogor Hj. Endah Ade Sarip Hidayat, Hj. Ika Usmar Hariman serta para Lurah di Kota Bogor.(Yu)

Pemkab Bogor akan Kembalikan Jatidiri Kampung Urug


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Keluhan salah satu kokolot Kampung  Urug Tonggoh, Desa Urug Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor, Abah Sukardi  bahwa Kampung Budaya tersebut sudah kehilangan jatiirinya, mendapat tanggapan serius dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Rachmat Saujana. 

Menurut Rachmat, pihaknya akan segera berkoordinasi dendan instansi terkait diantaranya, Dinas Tata Ruang Bangunan dan Pemukiman dan Dinas Pertanian dan Kehutanan guna mencari solusinya. Hal itu dikatakan Rachmat di kantornya di kawasan Cibinong, Rabu (30/9/15).


“Untuk pelestarian bangunan kami akan segera menghubungi pihak Dinas Tata Ruang Bangunan dan Pemukiman sedangkan  mengenai pelestarian budaya pertanian akan mengajak serta Dinas Pertanian dan Kehutanan karena leading sektornya di dua instansi tersebut,”paparnya. Dengan Perbup tersebut, diharapkan bangunan yang ada di Kampung Urug bisa dikembalikan ke bentuk semula, seperti  rumah para kasepuhan.

“Sektor tersebut merupakan bagian Dinas Taruba dan Pemukiman. Sementara untuk plasma nuftah atau pusat penanaman varitas padi lokal seperti Sri Kuning, Raja Wesi, Kewal dan yang lainya, kewenangan ada di Dinas Pertanian dan Kehutanna,”tandasnya.  Selain itu, lanjut Rachmat, pihaknya juga akan melibatkan pemerintahan  Desa Urug dan Kecamatan Sukajaya, sebab bagaimanapun  kedua instansi inlah yang paling tahu keadaan di kampung budaya tersebut.

Selama ini, lanjutnya, keadaan di Kampung Urug tak ada gejolak, karena beberapa kegiatan adat seperti Seren Taun, sidekah bumi berjalan seperti biasanya. Bahkan dirinya dan staff Disbudpar selalu diundang dan menyempatkan diri untuk hadir.

“Insya Allah akan kami tangani secepatnya,”pungkasnya. (Dadang HP)

Selasa, 29 September 2015

Pemkot Bogor Beri Bantuan Petani Rp40 Juta dan Pupuk di Panen Raya Padi


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus berupaya mewujudkan program nasional swasembada pangan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyerahkan bantuan berupa pupuk dan bantuan sebesar Rp 40 Juta Rupiah kepada kelompok tani. Penyerahan secara simbolis ini diberikan oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat, Selasa (29/9/15) kepada Kelompok Tania Fajar Gumbira Kelurahan Margajaya Bogor dalam kegiatan Panen Raya Padi di Kelurahan Margajaya, Bogor Barat.

Selain menyerahkan bantuan di atas, Pemkot Bogor juga memberikan bibit dan sertifikasi organik inavis kepada para petani. Sebelumnya juga sudah dilakukan upaya pemberian penyuluhan dan edukasi bagi para kelompok tani untuk meningkatkan produksi pertanian.


"Sudah banyak upaya yang telah kami lakukan untuk mendukung program swasembada ketahanan pangan.  Selama ini, seluas 40 hektar lahan pertanian yang masih terjaga dengan baik, selain itu seluas 60 hektar perbaikan irigasi telah diperbaiki, kami juga memberikan bibit dan sertifikasi organik inavis bagi para petani serta upaya lain untuk meningkatkan hasil  pertanian," ujar Sekretaris Dinas Pertanian Kota Bogor Lusi Angelia usai kegiatan Panen Raya Padi di Kelurahan Margajaya, Bogor.

Kegiatan Panen Raya Padi juga dihadiri oleh Danrem 061 Kol.Inf.Fulad, Dandim 0606 Letkol. M.Albar, Wakil Kapolres Bogor Kota, Kompol Ricardo Condrat, Dirjen Sarana Prasarana Kementan Republik Indonesia Suprapti, serta para unsur Muspida.


Panen raya secara resmi dibuka Ade Sarip Hidayat. Dalam sambutannya, Ade mengatakan bahwa Kota Bogor telah melakukan kesepakatan bersama dengan KOmando Distrik Militer 0606 Kota Bogor untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian.

“Ke depannya harus ada Perda yang mengatur dalam pengelolaan lahan agar tidak ada lagi pengalihan lahan pertanian oleh para  pengembang. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan swasembada pangan bagi Kota Bogor. Ke depannya kita akan inventarisir dan membeli lahan-lahan yang ada agar dapat dimiliki Pemerintah Kota Bogor sebagai aset sehingga para petani dapat dapat mengolah dan menanam di lahan demi kepentingan warga Kota Bogor tanpa harus menyicil maupun membayar lahan,” jelas Ade.


Ade juga berharap agar para petani mendapat banyak edukasi dan bimbingan teknis agar lebih terampil dalam mengolah dan mengelola lahan. “Ditambah dengan bimbingan teknis serta monitoring dan evaluasi agar kita mengetahui hal-hal yang telah dan dapat ditingkatkan,” harap Ade.

Dalam kesempatan yang sama Danrem 061, Kol. Inf. Fulad menyampaikan bahwa kebutuhan beras wilayah Jabodetabek dalam satu hari tidak kurang dari 3000 ton. Sementara cadangan beras nasional hanya 2 juta ton yg digunakan apabila ada kejadian luar biasa.  

“Kota Bogor sendiri, saat ini baru bisa mencukupi kebutuhan berasnya baru  30%. Artinya kebutuhan kebutuhan beras Kota Bogor dipasok dari luar. Untuk itu dengan swasembada pangan  minimal  Kota Bogor mampu memenuhi setengahnya dari seluruh  kebutuhan beras warga Kota Bogor. Untuk itu TNI AD akan membantu semaksimal mungkin pertanian di Kota Bogor," janji Kol.Inf Fulad.

Sementara itu Dirjen Sarana Prasarana Kementeran Pertanian Republik Indonesia Suprapti mensyukuri adanya kegiatan panen raya padi di tengah musim kemarau. "Di tengah kondisi kemarau kita patut bersyukur, karena kita masih dapat melakukan panen. Harapan kami mendapat dukungan pemerintah Kota Bogor dan TNI AD tujuan program swasembada ketahanan pangan dapat terrcapai,” ujar Suprapti.

Lanjutnya, meski laju konversi lahan di Kota Bogor dapat dikatakan cukup meningkat, namun Pemerintah Kota Bogor  dapat meningkatkan produksi pertaniannya sesuai potensi dan lahan yang ada dengan pemanfaatan teknologi menuju swasembada pangan nasional. (Mad)

Ironis Antara Taman Kota dengan Gerbang Perbatasan


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Kota Bogor merupakan kota haritage artinya kota yang mengembangkan konsep green city. Dengan berbagai jalan ditempuh untuk memoles dan merenovasi kota agar lebih refresentatif dan indah dipandang.

Namun, sayangnya hal tersebut belum menyentuh seluruh polosok daerah kota Bogor dan hanya terfokus di tengah kota saja. Salah satu contoh yang secara kasat mata yakni gerbang perbatasan masuk wilayah antara kota dan kabupaten Bogor. Seperti terlihat gerbang perbatasan yang terletak di Jalan Raya Pajajaran, Pangkalan Satu, Bogor Utara terlihat sangat menyedihkan dan tak terawat dengan baik, padahal gerbang tersebut adalah tanda menunjukkan wajah dari kota Bogor.

"Walikota terlalu sibuk dengan urusan taman, disana sini di bangun taman, namun hanya terpusat di kota Bogor saja. Sementara dipinggiran Kota terabaikan," ungkap Asep Rendra (38) warga Kebon Pedes, Tanah Sareal.

Menurut Asep, gerbang perbatasan adalah tanda dari sebuah wilayah, jika gerbang perbatasan dibiarkan tanpa ada perbaikan sama saja tidak mencirikan sebagai kota yang asri.


"Taman saja dibanyakin, gerbang perbatasan dibiarkan begitu saja. Bagaimana mau disebut kota haritage, kalo gerbang perbatasannya saja sangat mengkhawatirkan," Kata Asep.  

Tidak hanya itu, masih menurut Asep, gerbang merupakan ciri dari sebuah wilayah, jika ingin wilayah tersebut disebut kota yang asri, seharusnya pemerintah kota membenahi terlebih dahulu gerbang perbatasan.

"Untuk apa dibuat taman kota banyak-banyak, kalo gerbang perbatasan dibiarkan begitu saja,"keluhnya.  

Selain gerbang perbatasan, patung Narkoba yang berada di perempatan jalan Sholeh Iskandar -  Jln KS Tubun kini kondisinya sangat memprihatinkan. Padahal selama ini Pemkot Bogor dan aparat kepolisian mengkampanyeukan gerakan anti NARKOBA, tambah Asep Rendra.(Mad)

Dua Hari Berturut-Turut Kota Bogor Dilalap Si Jago Merah


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Dua hari berturut – turut kota Bogor dilanda Kebakaran hebat. Setelah peristiwa kebakaran di Kampung Sindangsari, Kelurahan Kebon Kelapa. Kecamatan Bogor Tengah, yang menewaskan pasangan suami istri. Kini kebakaran kembali terjadi di kota Bogor.


Pagi tadi sekitar pukul 08.30 WIB, si Jago merah melalap  Ruko di area Pasar Merdeka , Jalan Merdeka  Kebon Jahe, tak jauh dari Pusat Grosir Bogor (PGB), Kota Bogor. Kepulan asap berwarna hitam tampak terlihat  membumbung tinggi dari ruko tersebut.


Pedagang  pusat sparepart di Kota Bogor awalnya tidak mengetahui, ketika melihat asap hitam membumbung tinggi baru mereka berhamburan keluar karena panik.   Dua unit mobil pemadam kebakaran yang datang ke lokasi kejadian berhasil memadamkan kobaran api. Belum diketahui secara jelas penyebab kebakaran dan kerugian yang dialami pedagang yang menjadi korban kebakaran.


Sementara itu dalam peristiwa kebakaran di Kampung Sindang Sari Kelurahan Kebon Kelapa Kecamatan Bogor Tengah menewaskan pasangan suami i Eman (45) da Mimi (35). Jasad keduanya ditemukan terbakar di rumah kontrakannya.   

Peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 13.45 WIB, Senin kemarin.  Diduga api berasal dari percikan kompor yang menyambar bahan bakar minyak (BBM) yang dijual oleh korban Eman.


Lokasi pengisian BBM itu tidak jauh dari tempat penggorengan yang digunakan Mimi, istri korban untuk berjualan aneka gorengan. Diduga korban Eman dan istrinya terjebak di dalam bangunan rumahnya yang sangat padat dan sempit. Sehingga tidak berhasil menyelamatkan diri saat api terus berkobar.

Warga sekitar berupaya memadamkan api agar tidak merambat ke permukiman warga lainnya. Dengan mengandalkan air dari Sungai Cisadane, warga berhasil memadamkan api dalam waktu satu jam.(Isp)

Amanat UU 23/2014 : Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat dengan Peningkatan Pelayanan


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Oktober 2014 lalu, UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Pemda) sudah disahkan menggantikan UU No.32 tahun 2004. Dengan adanya UU baru tersebut, seluruh Pemda diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan. Termasuk diantaranya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.


Hal tersebut dipaparkan Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota (Setdakot) Bogor Agus Prihantanto dalam Sosialisasi Bidang Organisasi terkait Penataan Kelembagaan di Lingkungan Pemkot Bogor, Selasa (29/9/15).  Sosialisasi juga dihadiri oleh Asisten Administrasi Pembangunan Kesejahteraan Rakyat Setdakot Bogor Toto. M. Ulum dan sejumlah instansi pemerintahan di Kota Bogor


“Mengacu pada Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,” tutur Agus.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Direktorat Jendral Otonomi Daerah Nurdin mengatakan bahwa UU Pemda yang baru ini mengamanatkan pemda untuk segera membentuk kelembagaan baru. Lembaga baru dengan wewenang yang diatur dalam UU tersebut harus sudah dibentuk maksimal dua tahun setelah undang-undang dibentuk. (Mad)

Kampung Urug Sudah Kehilangan Jatidiri


XPOSNEWS.com, (Sukajaya) - Abah Sukardi kokolot (tetua adat) Kampung Urug Tonggoh, Desa Urug Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor mengaku sangat malu menjadi kasepuhan Kampung Urug, karena kampung yang dikenal sebagai salah satu situs budaya adat tersebut sudah kehilangan maknanya. 

Semua  tetekon (aturan) karuhun sudah ditinggalkan oleh para  pemanggku adat Hal itu diungkapkan  Abah Ukar di rumahnya, Senin (28/9/15).

“Jangankan menjadi kokolot (tetua adat-red) jadi warga  biasa saja saya merasa malu, apa lagi di persimpangan jalan masuk tertulis  besar sekali papan nama Situs  Budaya Kampung Urug. 

Apa  yang dibanggakan di Kampung Urug saat ini, tak ada bedanya dengan kampung–kampung lainya,”tegasnya.   


Secara historis, lanjut dia, yang harus dipelihara dan dilestarikan  dari para leluhur  Kampung Urug adalah budaya  pertanian, sebab kata  Urug yang dibaca dibalik menjadi Guru sangat erat kaitannya dengan dunia tersebut. 

Hal ini tersirat dalam sejarah Kampung Urug yang selalu dikisahkan  dalam setiap upacara Seren Taun. Menurut Abah Ukar, Nyi Sri Pohaci yang mendapatkan menstruasi pada hari Jumat, baru ketahuan pada hari Minggu oleh ayahnya (Eyang Prabu) kemdian darah tersebut baru disiram dan mengenai tanah pada hari Senin.

“Di Jumat warga Kampung Urug dilarang ke sawah atau ladang, hari Minggu tidak boleh mengurus padi di sawah dan di hari Senin sama sekali tidak boleh berhubungan dengan padi, baik di sawah maupun di rumah, nutu (menumbuk padi) misalnya,”paparnya. 


Namun semua aturan yang pernah diwariskan itu sudah banyak yang dilanggar, diantaranya, tidak menanam padi berumur pendek seperti varitas sekarang ini, padahal leluhur kami mewajibkan menanam jenis padi Sri Kuning, Pare Beureum Cempa, Kewal, Raja Wesi, Limar serta  Ketang Gado yang umurnya diatas 5 hingga 7 bulan. Hal ini, lanjut Abah Kardi sangat berkaitan dengan kesuburan alam, juga  padi tidak boleh diheueleur, masih mengurus padi di hari Jumat dan Senin serta yang lainnya.

“Beberapa dari kami (kasepuhan) sudah melakukan itu. Apa yang diwariskan para leluhur sudah banyak yang  dilanggar. Dahulu warga kami menolak beras raskin, sekarang ini malah berebut,” ujarnya. Ukar berharap pihak Pemkab Bogor segera turun tangan mengatasi hal tersebut. Diantaranya dengan mengembalikan Kampung  Urug menjadi kampung adat sesungguhnya. Caranya dengan menjadikan Kampung  Urug sebagai plasma nuftah varitas padi yang sekarang ini masih ada.  Agar kelestarian benih padi tetap terjaga.

“Seperti di wilayah Cianjur yang mengharuskan menanam padi  varitas tertentu dan dibeli dengan harga mahal,”pungkasnya. Namun tudingan dari Abah Ukar itu  ditepisa Kasepuhan Cipatat Kolot, Abah Memed. Menurutnya khusus untuk dirinya, padi masih ditumbuk, walaupun sudah tidak banyak lagi yang mau menumbuk padi.

Sementara itu. Sekdes Urug Chandra mengungkapkan bahwa pihak Pemerintahan Desa sudah mengupayakan  agar para kasepuhan menanam padi varitas asal dan menanam serempak. Saat dlkumpulkan di kantor desa , mereka sepakat, namun dalam prakteknya tetap saja tidak sama tergantung ego mereka masing-masing.

“Terus terang saja sebagai generasi muda yang lahir dan besar di Kampung Urug, saya merasa sangat prihatin kalau sebutan kampung budaya hanya sebatas papan nama saja, ruhnya sudah hilang tergerus jaman,”pungkasnya. (Dadang HP)

PT.Astra Honda Motor Jalin Kerjasama dengan SMK Kelompok Teknik


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Dalam rangka mendukung dan pengembangan kurikulum dan kompetensi teknik sepeda motor honda, SMK Bina Warga Kota Bogor bersama beberapa SMK Kelompok Teknik yang berada di Jawa Barat melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan PT.Daya Adicipta Mustika, dealer resmi Honda di SMK Bina Warga Kota Bogor, Jl.Pangeran Sogiri No.404 Kota Bogor, pada Senin (28/9/15).

Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman dalam sambutannya mengatakan,"Bagi Kota Bogor, penandatanganan ini kami sambut baik. Menjelang MEA, persaingan yang tinggi harus betul-betul dipersiapkan, dengan didukung standardisasi kekhususan Honda hal ini menjadi penting. Karena siswa benar-benar diajak belajar di dunia nyata. Kerjasama, apapun bentuknya sangat penting terutama dalam pengembangan pendidikan.”

“Dengan motto SMK Bisa, kita wujudkan apa yg menjadi motto SMK Bisa, agar anak-anak kita mampu bersaing, tidak hanya memenuhi keinginan pasar tapi juga mampu menjadi entepreneur yang menciptakan lapangan kerja. Ilmu yang diberi dengan didukung pengembangan kurikulum dari Honda, dapat mendorong dan melahirkan generasi muda yang mampu menjawab tantangan MEA," cetus Usmar.

Sedangkan Senior Manager Tech.Service Division PT.Astra Honda Motor, Handy Hariko dalam sambutannya mengatakan AHM berusaha berkontribusi bagi pendidikan di Indonesia. “Melalui program satu hati kami ingin mensinergikan link and match antara kebutuhan dunia industri dengan  kebutuhan dunia pendidikan, diharapkan para lulusan smk menjadi siap pakai. Inilah harapan kami," ujar Hendy.

Hendy menyebut bagi para siswa yang ingin lebih mengetahui materi pembelajaran, Honda telah menyediakan website khusus yang telah disediakan dan sudah terkoneksi dengan Kementrian Pendidikan. "Kami siap membantu bagi pengembangan untuk teknik sepeda motor, politeknik Astra telah menyediakan beasiswa penuh bagi siswa terbaik. Untuk para siswa manfaatkan kesempatan ini, untuk para pendidik mari dorong dan support agar anak didiknya menghasilkan prestasi dan mampu meraih beasiswa. Mari sama-sama kita kembangkan pendidikan di Indonesia agar menjadi yang terbaik, minimal di Asia Tenggara. Program ini sudah dicontoh oleh negara lain, seperti Thailand," ujar Handy.

Perwakilan PT.Daya Adicipta Mustika, Yudi Heryadi menambahkan, saat ini MOU akan dilakukan dengan 12 SMK. Jadi, saat ini sudah ada 105 SMK jurusan perakitan sepeda motor ringan (PSR) yg telah melakukan kerjasama dengan pihak Honda. “Salah satu latar belakang diadakannya kerjasama ini adalah  berkembangnya jurusan PSR di SMK. Namun yang utama adalah membantu pengembangan kurikulum dan kompetensi teknik sepeda motor. Kenapa kami pilih Jawa Barat, salah satunya penjualan unit sepeda motor yang tinggi. Kedepannya kami akan mengundang para pendidikan sekolah yang telah melakukan kerjasama untuk mengunjungi show room kami di Bandung," tutur Yudi

Kepala sekolah Bina Warga 1 Kota Bogor, Supriyadi berharap MoU ini dapat meningkatkan mutu pendidikan sesuai keinginan tuntutan pihak dunia industri. “Kerjasama ini melibatkan 12 SMK yang berasal dari tujuh kabupaten kota se-Jawa Barat. Semoga slogan SMK Bisa benar-benar mampu diterapkan," kata Supriyadi.

Selesai menyaksikan penandatanganan kerjasama antara SMK-SMK dan Honda, Usmar bersama perwakilan Honda, perwakilan Disdik Kota Bogor, Camat Bogor Utara, unsur muspida, guru dan para siswa SMK Bina Warga I Kota Bogor meresmikan laboratorium praktek. (Yu/Mad)

Pemkot Bogor Gelar Workshop KIP


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Kinerja pelayanan permohonan informasi publik di lingkungan Pemerintah Kota Bogor terus diupayakan agar kualitasnya meningkat. Dalam kaitan itu, Senin (28/9/15) Sekertaris Daerah Kota Bogor, Ade Syarif Hidayat, membuka Workshop Keterbukaan Informasi Publik (KIP) di Balaikota Bogor.

Menurut Ade, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi tahun 2014, masih banyak aspek yang perlu disempurnakan untuk mendorong peningkatan kualitas kinerja pelayanan informasi publik di lingkungan Pemerintah Kota Bogor. “Kita masih harus terus berusaha supaya amanat UU KIP Tahun 2008 bisa terimplementasikan,”katanya.


Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat, Zen Al Faqih yang tampil sebagai salah satu narasumber mengingatkan, “Keterbukaan informasi publik merupakan elemen untuk mendorong terwujudnya good governance,” katanya.

Oleh karena itu setiap badan publik wajib memberikan pelayanan permohonan informasi yang disampaikan masyarakat. Walaupun tidak semua jenis informasi bisa diberikan, karena ketentuan undang-undang ada beberapa jenis informasi yang dirahasikan.  Diantaranya UU IT, UU Perbankan dan UU Sistem Informasi Kependudukan.

Workshop yang dihadiri para sekretaris dinas dan badan tersebut, juga menghadirkan Kabid Komunikasi dan Informasi, Diskominfo, Kabupaten Bogor, Erwin Suryana. Kepada para peserta Erwin yang berhasil membuat Kabupaten Bogor 2 kali meraih penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat, berbagi pengalaman tentang pengelolaan pelayanan informasi publik yang dilakukannya. (Yu)

Pemkot Kaji Pemberian Gelar Tanda Jasa untuk Para Tokoh Kota Bogor


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Pemerintah Kota Bogor tengah mengkaji pemberian gelar daerah atau pemberian tanda jasa kepada para tokoh masyarakat yang telah berjasa bagi Kota Bogor. Kajian tersebut mengemuka dalam sosialisasi yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor H. Ade Sarip Hidayat, Senin (28/9/15).

Sosialisasi berlangsung di Ruang Rapat I Balaikota Bogor, Jalan Juanda 10 Bogor. Ade menjelaskan bahwa tujuan pemberian penghargaan dalam bentuk gelar tanda jasa dan tanda kehormatan bertujuan untuk menumbuhkan kebanggaan atas sikap keteladanan dan semangat kejuangan. Juga memberikan motivasi untuk meningkatkan Dharma Bhakti kepada bangsa dan negara.

Ade menjelaskan bahwa pemberian tanda jasa atau gelar tersebut berdasarkan Undang-Undang No 20 Tahun 2009. Dimana dikatakan bahwa setiap warga negara berhak mengajukan, memperjuangkan dan memperoleh kesempatan yang sama dalam mebangun masyarakat bangsa dan negara.


“Sehingga patut mendapatkan penghargaan atas jasa-jasa yang telah di Dharma Bhaktikan bagi kejayaan dan tegaknya negara kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia,” tambah Ade.

Ketua Tim Penilai dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kota Bogor Dr. H. Bibin Rubini menyampaikan bahwa sosialisasi ini ditunjukan kepada seluruh masyarakat , komponen para tokoh masyarakat serta para ketua SKPD. Sosialisasi bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa bahwa ada suatu panitia yang dibentuk oleh SK Walikota dan bertanggungjawab kepada Sekda.

Panitia ini akan mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 2010 tentang pemberian gelar tanda kehormatan dan tanda jasa bagi para tokoh masyarakat maupun mereka yang berkecimpung dalam kegiatan kemasyarakatan.

“Yang dinilai dan dikaji oleh tim penilai dan pengkaji ini memenuhi suatu syarat untuk bisa diajukan kepada Walikota, untuk selanjutnya bisa diajukan kepada Gubernur dan selanjutnya untuk diajukan ke tingkat nasional kepada Presiden,” jelas Bibin.

Bibin juga meminta agar tim penilai dan pengkaji gelar daerah ini dibantu oleh beberapa tokoh masyarakat sebagai wujud partisipasi dari masyarakat untuk ikut serta didalam kegiatan. “Yang nantinya bisa memberikan suatu masukan yang obyektif kepada Pemerintah Daerah khususnya kepada Sekretaris Daerah untuk bisa diajukan kepada Walikota dan ditetapkan apakah orang-orang yang memang sudah dilakukan penelitian dan pengkajian ini layak untuk diberi gelar atau tanda kehormatan atau tanda jasa ini,” papar Bibin.(Mad)

Senin, 28 September 2015

Abdul Djamil : Proses Identifikasi Jenazah Korban Memerlukan Waktu yang Cukup


XPOSNES.com, (Makkah) - Tragedi Mina yang terjadi pada Kami 24 September 2015 pagi yang menelan banyak jemaah haji baik Indonesia maupun seluruh dunia. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil dalam kesempatan jumpa pers di Daker Makkah, Senin (28/9/15).

“Proses identifikasi jenazah korban memerlukan waktu yang cukup,” terang Abdul Djamil.

Menurut Abdul Djamil, hal ini  disebabkan sedikitnya oleh empat hal, yaitu: pertama, pada dua hari awal setelah kejadian, pemerintah Arab Saudi menutup akses untuk mendapatkan data-data awal korban dikarenakan mereka sedang proses evakuasi dan identifikasi awal. “Kami baru mendapatkan akses ke tempat pemulasaraan jenazah pada tanggal 25 September 2015 pukul 23.00 WAS,” terangnya.

Kedua, proses identifikasi dan pencocokan data yang relatif tidak mudah dikarenakan foto kondisi jenazah yang berbeda dengan foto pada Siskohat dan E-Hajj. “Tim PPIH melakukan inventarisasi foto-foto yang diduga memiliki kemiripan dengan wajah-wajah jenazah,” ujarnya.


Ketiga,  banyak foto tanpa disertai identitas yang meyakinkan bahwa yang bersangkutan adalah jamaah haji Indonesia. Padahal menurut Djamil, diperlukan proses  pengecekan data dan file pendukung yang memperkuat dugaan bahwa jamaah tersebut adalah jamaah haji Indonesia, baik berupa gelang jamaah, sobekan DAPIH, identitas maktab, kartu bis, tas paspor, aksesoris syal, kain ihram, kain kerudung, pakaian, dan lain sebagainya.

Keempat, perlunya prinsip kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan penyampaian informasi kepada keluarga jamaah haji.

Dari proses identifikasi yang sudah berlangsung dalam tiga hari terakhir, Djamil memetakan tiga kriteria korban dalam peristiwa ini, yaitu: jamaah yang meninggal dunia, jamaah yang cedera, dan yang belum kembali ke pemondokan. Untuk jamaah yang telah meninggal dunia, tim PPIH melakukan proses identifikasi berupa pencocokan data foto jenazah, kondisi fisik, dan foto yang terdata dalam siskohat dan E-Hajj.

Untuk jamaah yang cedera, lanjut Djamil, tim PPIH melakukan inventarisasi ke beberapa rumah sakit Arab Saudi di Makkah. “Adapun untuk jamaah yang masih belum kembali, tim PPIH melakukan inventarisasi data laporan dari para ketua kloter dan sanak/saudara yang kebetulan mendampingi jamaah yang bersangkutan,” tuturnya. (Mad)

Sekolah Dijadikan Sarana Peribadatan, Warga Cilibende Unjukrasa


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Puluhan warga Cilibende Rt 01 Rw 05, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor unjukrasa, menolak sekolah dipakai kegiatan keagamaan. Unjukrasa dilakukan sekitar pukul 08.30 Wib depan sekolah BPK Penabur, Minggu (27/9/2015).

Dalam aksinya warga yang dipimpin Bajuri, mantan Ketua Rw 05, mengajukan empat tuntutan antara lain warga Cilibende menunggu tindakan konkrit pemerintah kota (Pemkot) Bogor, agar BPK Penabur mendapatkan tindakan karena selama ini, kegiatan peribadatan tetap berjalan.

Menurut Bajuri, warga menolak adanya kegiatran peribadatan, agar gedung yang selama ini dipakai kegiatan pendidikan diaktifkan kembali dan tidak untuk tempat kegiatan peribadatan. “Kalau BPK Penabur dibiarkan beribadah, kami warga tidak bisa lagi berdiam diri dan mentolelir, tegas Bajuri.

Selain berorasi warga juga memasang dua buah spanduk bertuliskan “Kami masyarakat Cilibende menolak adanya gereja dengan segala kegiatan diwilayah Cilibende Rw 05, kelurahan Babakan (Forum Warga Cilibende).


Selama aksinya, aparat keamanan menjaga ketat lokasi. Danramil Bogor Tengah, Kapten Inf Eka meminta warga agar tidak berbuat anarkis dan waspadai adanya penyusup {provokator}, serta diharapkan masyarakat tidak terpancing masalah ini akan dibahas di tingkat Muspida, janji Danramil Bogor Tengah.

Pada kesempatan itu, kapolsek Bogor Tengah, Kompol Prasetyo menyatakan, apapun yang disampaikan warga, Muspika Bogor Tengah, akan menampung keluhan warga dan hal ini bakal disampaikan kepada Muspida Kota bogor, dan diharapkan warga menjkaga kondusifitas diwilayahnya, pesan kapolsek Boteng. Usai beorasi dan menyampaikan tuntutannya, warga membubarkan diri dengan tertib.(Mad)

Harpitnas Iedul Adha, 84 Pegawai Negeri Sipil Kota Bogor Bolos Kerja


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bogor mencatat sebanyak 84 pegawai negeri sipil (PNS) mangkir kerja pasca libur Idul Adha 1436  yang tersebar di 37 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Bogor, Jumat 25 September 2015.

“Hasil rekap hari ini tercatat dari 3.190 PNS. Hadir 2.702 orang, sakit 49 orang, izin 78 orang, cuti 146 orang, lepas piket 26 orang, tugas belajar 13 orang, dinas luar 52 orang dan tanpa keterangan 84 orang," kata Sekretaris BKPP Kota Bogor Ida Priatni kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Menurut Ida, Adapun PNS yang mangkir atau diduga sengaja membolos dengan alasan Hari Kejepit Nasional (Harpitnas) tertinggi ada di Dinas Pendidikan (Disdik) yaitu sebanyak 17 orang dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebanyak 15 orang.

"Identitas para PNS yang mangkir atau bolos sudah dicatat oleh tujuh tim sidak yang disebar ke setiap OPD," jelasnya.

Sementara, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan memberikan sanksi terkait banyaknya Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bolos pasca libur Idul Adha 1436. Tercatat ada 84 PNS yang bolos tersebar di 37 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Bogor.

Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengatakan keada wartawan, pihaknya akan mengecek data hasil laporan dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bogor.

“Kita akan cek, kalau yang bolos tersebut tidak ada alasan kenapa mereka tidak masuk maka, sanksinya bisa saja teguran sampai potongan Tunjangan Tambahan Penghasil (TTP),” kata Usmar.

Usmar menambahkan, apabila tidak masuk tanpa alasan yang sah, maka tindakan itu termasuk pada pelanggaran disiplin dan akan mendapatkan sanksi disiplin sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. “Nanti kita akan koordinasikan dengan setiap kepala SKPD terkait,” pungkasnya.

Ismakes Korwil II Gelar Muswil


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Ikatan Mahasiswa Kesehatan (Ismakes) Koordinator Wilayah II Jawa Barat menyelenggarakan Musyawarah Wilayah tahun 2015 di Balaikota Bogor, Minggu (27/9/15). Muswil yang diikuti 64 peserta dari Bogor, Depok, Sukabumi dan Cianjur tersebut dibuka Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor, drg. Dede Rukasa.  

Dede yang membacakan sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor dr. Rubaeah, mengingatkan tentang kompleksnya permasalahan dan tantangan yang harus dihadapi dalam menangani pelayanan kesehatan. “Pada aspek penyakit terjadi beban ganda, karena penyakit menular masih ada dan kini penyakit tidak menular pun meningkat,” katanya.

Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diperlukan SDM bidang kesehatan yang terdidik profesional, bertanggungjawab, berkualitas dan memiliki pengetahuan, keterampilan serta kemampuan bersaing. Diharapkan para mahasiswa kesehatan dapat menjawab tantangan tersebut. Rubaeah juga mengingatkan, Ismakes harus bisa mendorong kemandirian mahasiswa, agar  mempunyai loyalitas tinggi, aktif, kreatif, produktif dan kritis. “Serta peduli terhadap permasalahan sosial,” lanjutnya.

Turut hadir pada kesempatan itu, Pembina Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Drs. Sawidjan S Gunadi, perwakilan Kementerian Kesehatan, Kamarul Hadi serta Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Bogor, Yusniar Ritonga.(Mad)

Usmar Apresiasi Karang Taruna, Ratusan Warga Dapat Layanan Pengobatan Gratis


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Bulan Bakti Karang Taruna Kota Bogor yang digelar dalam rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun Ke 55 Karang Taruna, diisi dengan kegiatan pengobatan gratis dan donor darah disambut gembira ratusan warga Kelurahan Kencana Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor.

Sedikitnya 19 orang tim medis diterjunkan oleh Karang Taruna untuk memastikan kesehatan warga Kelurahan Kencana pasca hari Idul Adha 1436 Hijriah.  


Wakil Walikota Usmar Hariman menyampaikan apresiasi kepada Karang Taruna Kota Bogor yang telah peduli kepada warga yang membutuhkan layanan kesehatan.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada Karang Taruna Kota Bogor dengan kepedulian sosialnya kepada warga, “ kata Usmar yang hadir dalam kegiatan pengonatan gratis dan tasyarakuran HUT ke 55 Karang  Taaruna Kota Bogor di Kantor Kelurahan Kencana Jalan Lantana Raya, Sabtu (26/9/15).


Selain dihadiri Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman, juga hadir  Camat Tanah Sareal Tanah Sareal Taufik, anggota DPRD Kota Bogor Achmad Aswandi, Lurah Kencana Syafei R, dan jajaran Muspika Kecamatan Tanah Sareal. Selain pengobatan gratis  juga  digelar tasyakuran memperingati HUT ke 55 Karang Taruna yang ditandai dengan pemotongan tumpeng.

Usmar mengakui, untuk mengatasi berbagai persoalan sosial yang dihadapi warga, Pemerintah Kota Bogor tidak bisa bekerja sendiri, namun perlu dukungan dan partisipasi dari berbagai stakeholder yang ada di Kota Bogor termasuk Karang Taruna.


“Saya mengucapkan terimakasih kepada Karang Taruna yang telah peduli terhadap kesehatan warga di wilayah Kelurahan  Kecana, “ ujarnya.

Oleh karena itu, Usmar berharap, kegiatan seperti ini tidak hanya dilakukan sekali ini saja, tapi harus berlanjut. “  Kita berharap tidak hanya di wilayah Kelurahan Kencana, namun juga bisa dilaksanakan di Kelurahan-Kelurahan lainnya, “ harapnya.

Sementara itu Ketua Karang Taruna Kota Bogor Zaenal Mutaqin mengatakan, kegiatan layanan pengobatan gratis bagi warga Kelurahan Kencana ini, merupakan wujud kepedulian Karang Taruna.  “ Ini kepedulian kami dari  Karang Taruna, “ ujarnya.


Menurutnya, mengecek kesehatan amat penting apalagi di musim kemarau saat ini, berbagai penyakit banyak menimpa warga.  Terlebih lagi, pasca Idul kurban banyak warga yang mengkonsumsi daging kurban, sehingga dikhawatirkan tensi darah mereka (warga) akan naik, “ kata Zenal.

Selain kegiatan pengobatan gratis, sambung Zaenal, kegiatan bulan bakti Karang Taruna juga kegiatan santunan bagi 100 anak yatim piatu di Yayasan Nurul Iman Kelurahan Cibadak Kecamatan Tanah Sareal.  “ Disamping itu, kita juga menyantuni 100 anak yatim piatu  di Nambo Ciapus Curug Sawer, “ ujar Zaenal.

Sedangkan sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan Kota Bogor, ratusan anggota Karang Taruna telah melakukan aksi bersih – bersih di seputaran Lapangan Sempur Bogor Tengah sekaligus membuat ratusan lubang Biopori.

Kegiatan lainnya menurut Zaenal, Karang Taruna Kota Bogor akan menggelar Kemah Bakti selama dua hari (10-11 Oktober 2015) di Bumi Perkemahan Curug Sawer.(Isp)

IGORA CUP II 2015 Resmi Dibuka Ditandai dengan Pelepasan Burung Merpati


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Pelepasan burung merpati oleh walikota Bogor, Bima Arya menandai resmi dibukanya Ikatan Guru Olahraga (IGORA) CUP II Tahun 2015, Sabtu (26/9/15). Turnamen yang diiikuti oleh IGORA di 6 Kecamatan itu  akan berlangsung sampai dengan 11 Oktober 2015 di GOR Pajajaran dan SMA Negeri 7 Bogor.

Dalam sambutannya Bima menyampaikan harapan agar  para guru olahraga yang tergabung dalam IGORA tidak hanya mengarahkan olahraga  untuk mencetak prestasi. “Tetapi manfaatkan olahraga untuk membangun karakter anak-anak muda dan pelajar Kota Bogor,” katanya. Selain itu Bima juga mengharapkan turnamen ini bisa memperkuat silaturahmi untuk memelihara persatuan. “Tidak ada prestasi tanpa persatuan dan tidak mungkin kita juara tanpa kita soid dan bersatu,” lanjutnya.


Menurut Ketua penyelenggara Marlis, IGORA Cup II mempertandingkan 5 cabang olahraga, masing-masing Sepak Bola, Bolavoli Putra/Putri, Futsal Putri, Bulu Tangkis Putra dan Tenis Meja Putra/Putri. Dalam kesempatan tersebut IGORA Kecamatan Bogor Barat sebagai juara umum tahun 2014 menyerahkan tropy bergilir Dinas Pendidikan Kota Bogor kepada Walikota Bogor Bima Arya yang selanjutnya  menyerahkan kepada panitia IGORA Cup II 2015 untuk diperebutkan kembali.

Hadir dalam acara peresmian, Kepala Kantor Pemuda dan Olahraga Adi Novan, Kabid Dikmen Jana Sugiana, Ketua Umum KONI Kota Bogor Basuki, Ketua IGORA dan para Guru olahraga di Kota Bogor.(Mad)

Siswa-Siswi Insan Kamil Sisihkan Uang Jajan untuk Berkurban


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Guna mewujudkan rasa syukur kepada Allah SWT , seluruh siswa SD Insan Kamil  Kelurahan Margajaya Kec. Bogor Barata Kota Bogor   mulai dari kelas 1 hingga kelas 6, ditambah dengan murid TK, menyisihkan uang jajannya selama 10 hari kemudian dengan bimbingan para gurunya, uang tersebut dibelikan seekor sapi yang kemudian dijadikan qurban. 

Hal itu diutarakan Ketua Panitia Pelaksana, Indra Riadi disela-sela penyembelihan hewan qurban di lapangan Parkir Insan Kamil, Sabtu (26/9/15). 

Menurut Indra, kegiatan ini merupakan salah satu pembelajaran nyata  kepada Siswa SD Insan Kamil, karena  wujud syukur tidak hanya diucapkan tapi lebih afdol lagi dengan berbagi.

“Daging qurban dari para siswa tersebut kami bagikan   kepada warga di sekitar sekolah diantaranya Kampung Gardu Tugu, Garu Raya, Babakan serta yang lainnya,”paparnya. Dana yang terkumpul diperkirakan sekitar Rp 20 juta, cukup untuk membeli seekor sapi  dan kambing.   

“Bagi para siswa sendiri  disediakan  seekor kambing untuk dimasak pada hari itu juga, baik disate maupun dimasak dengan cara lainnya,’”ujar Indra. 

Sementara itu Kepala SD Insan Kamil, HE. Sutisna menambahkan bahwa tahun depan, dana yang terkumpul  mungkin akan lebih banyak lagi, karena pengumpulan dananya  akan dimulai lebih awal, tidak hanya sepuluh hari. Bisa jadi sebulan atau dua bulan waktu pengumpulannya, lanjutnya.

 Adanya pembagian daging qurban tersebut tentu saja disambut gembira warga sekitar, salah satunya seperti yang ditunjukan Anah Emed yang sedang mengantri.
“Allhamdulillah, daging sapi,”pungkasnya.(Dadang HP)

PAD Kota Bogor Tahun 2014 Lampaui Target


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Total Pendapatan Daerah tahun 2014 mencapai Rp 1.757.697.381.840,- Jumlah tersebut melampaui target 0,24% dari yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 1.753.515.632.927,-. Hal tersebut diungkapkan Walikota Bogor, Bima Arya pada Rapat Paripurna DPRD Kota Bogor, Jumat (25/9/15). 

Pada rapat tersebut yang juga menjadi pembukan Masa Sidang ke-3 DPRD Kota Bogor Tahun 2015, ditetapkan Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kota Bogor Tahun 2014.

Selanjutnya Bima menguraikan, PAD merupakan sektor yang mendorong pencapaian tersebut. Sebab realisasi jumlah PAD 2014 melebihi 12,80% dari targetnya. ”Pencapaian PAD dipicu oleh terlampauinya target Pendapatan Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan serta sektor lainnya,”  jelasnya.

Pada rapat yang dipimpin Ketua DPRD Kota Bogor, Untung Maryono tersebut, Bima menyinggung capaian lain Pemerintah Kota Bogor. Diantaranya prestasi pengelolaan manajemen kepegawaian yang baru saja meraih penghargaan tertinggi di Jawa Barat. (Mad) 

Walikota Berkurban di Kampung Buntar


XPOSNEWS.com, (Bogor) - Walikota Bogor, Bima Arya bersama Yane Ardian Bima Arya usai melaksanakan Shalat Idul Adha di Masjid Agung Al Miraj menyaluran hewan qurban berupa satu ekor sapi atas nama keluarga kepada warga Kampung Buntar, Kelurahan Muara Sari. Hadir pada kesempatan itu, Camat Bogor Selatan, Usman TZ. Pada kesempatan itu Bima langsung menyaksikan penyembelihan hewan qurban tersebut bersama keluarga dan berbaur bersama warga kampung Buntar.


Kawasan kampung Buntar tepatnya di RW. 8 dipilih menjadi kampung tempat penyaluran hewan qurban karena letaknya berada di pinggiran dan sebagian besar warganya berada pada tingkat ekonomi rentan. Karenanya menjadi tempat program Peningkatan Peranan Wanita Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) di tahun 2015 ini.


Usai menyaksikan penyembelihan Bima menyampaikan, momentum Idul Adha adalah kesempatan untuk berbagi dengan warga yang betul-betul membutuhkan. “Karenanya distribusi hewan qurban jangan hanya terpusat di pusat kota, tetapi juga menjangkau daerah-daerah yang belum mendapatkan kesempatan memperoleh hewan qurban. Dan di kampung Buntar ini saya melihat warga memang sangat membutuhkan,” jelasnya.


Menurut Bima Idul Adha harus dimaknai betul bagaimana nilai-nilainya, bukan hanya sekedar prosesi penyembelihan hewan qurban. “Tetapi disini ada nilai-nilai kebersamaan, berbagi dan nilai-nilai kemanusian bagi kita semua,” kata Bima.

Bima juga berharap ini semangat dan momentum berbagi tidak hanya pada Hari Raya Idul Adha saja, tetapi dapat dilakukan setiap hari. (Mad)    

 
Copyright © 2015 XPOS NEWS
Share on Blogger Music Free Download. Powered byMadiqtera