XPOSNEWS.com, (Bandung) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor mengirimkan tujuh anggotanya mengikuti Safari Jurnalistik 2015 yang diadakan PWI Pusat di kantor PWI Provinsi Jawa Barat (Jabar). Ketua PWI Kota Bogor, H. Tarwono berharap anggotanya mendapatkan bekal ilmu dan pengalaman yang berguna dan dapat diterapkan dalam kegiatan jurnalisti di Kota Bogor.
"Kami membawa enam anggota PWI untuk mengikuti kegiatan Safari Jurnalistik agar mereka menggali ilmu jurnalistik dari para senior di bidang jurnalistik," kata H. Tarwono di kantor PWI Provinsi Jawa Barat, Jumat (4/9/15).
Menurut H. Tarwono, keenam orang tersebut yakni, Mohammad Iqbal Saputera, SE (XPOSNEWS.com), Wahyu Budi Prasetya (XPOSNEWS.com) Berry Hari Murti (Radio Elpas Bogor) Brahma Sunata (Tabloid Aksara) Dadang H. Padmadiredja (Harian Jurnal Bogor) dan Suryo Widodo (Tabloid Aksara). Ia mengingatkan keenamnya agar menerapkan seluruh ilmu yang didapat dalam Safari Jurnalistik 2015 ke dalam pekerjaan. Dengan begitu, kata H. Tarwono, mereka tidak akan melakukan pelanggaran jurnalistik.
"Di Safari Jurnalistik kemarin (jumat, 4/9/15), tidak hanya etika jurnalistik yang diajarkan, tapi diajarkan juga teknik menulis feature, opini, tajuk dan bagaimana melakukan investigasi. Dengan demikian anggota kita tidak hanya bisa menulis saja, harus juga melakukan verifikasi,"ungkap H. Tarwono.
"Makanya wartawan harus jeli dan tidak boleh asal membuat berita, perhatikan dan lakukan pengecekan data terlebih dahulu sebelum menurunkan berita, dan juga para redaktur harus mengecek beritanya tiga kali sebelum diturunkan," tambahnya.
Sementara itu, Anggota Komisi Pendidikan PWI Pusat, Widodo Asmowiyoto mengingatkan bahwa pada priode 2010 sampai 2015 Dewan Pers telah menerima 500 pengaduan. Sebanyak 80 persen terkait dengan pelanggaran kode etik.
"Berita tidak berimbang, mencampur fakta dan opini, serta tidak akurat. Itulah, dalam menulis berita diperlukan yang namanya verifikasi," kata Widodo.
Widodo menekankan, jika berita tersebut sifatnya menyadur dari media lain. Maka wartawan tersebut harus wawancara ulang agar tidak terjadi kesalahan.
"Kita tetap diperlukan melakukan wawancara ulang agar tidak terjadi kesalahan. Bisa saja kantor berita menulis berita yang salah, karena kita menyadur berita yang salah, maka kita pun bisa dikenakan sanksi. Lebih baik kita menurunkan berita itu dengan angel yang berbeda dari pada kita ikuti ternyata salah," katanya.
Acara safari jurnalistik 2015 diakhiri dengan pemberian sertifikat secara simbolis kepada tiga perwakilan peserta safari jurnalistik 2015.(Mad)
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar