XPOSNEWS.com, (Bogor) - Niatan Pemkot Bogor untuk meraih Kota Sehat Swasti Saba Wiwerda dengan 4 Tatanan dari 9 Tatanan Kota Sehat sepertinya bakal mengalami sandungan, karena saat Ketua Tim Penilai Kota Sehat Tingkat Nasional, Tutut, SKM, M.Kes. ingin mengunjungi terminal sebagai salah satu sarana yang cukup mutlak, tidak bisa dikabulkan Pemkot dan Forum Kota Sehat Kota Bogor (FKSKTB). Padahal sejumlah lokasi yang akan dikunjungi sudah disiapkan FKSKTB, di luar terminal.
“Kami ingin meninjau pasar tradisional, pemukiman sehat dan terminal,” kata Tutut saat hendak melaksanakan penilaian.
Saat penerimaan Tim Penilai dari Nasional dan Provinsi di Ruang Rapat 3, Rabu (9/9/15) Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman menyambut dengan sukahati, serta memaparkan berbagai pembangunan yang telah dilaksanakan.
Begitu juga saat Sekda Kota Bogor, Ade Sarip memaparkan sejumlah pembangunan yang berwawasan sehat, seperti dibhangunnya taman kota, pedestrian, jembatan penyebrangan dan yang lainnya semua lancar-lancar saja, bahkan saat dokumen tersbut diserahterimakan kepada tim penilai.
Persoalan baru muncul setelah Ketua Tim, Tutut ingin mengunjungi salah satua sarana transpotasi yakni terminal karena Kota Bogor tidak punya terminal yang representative alias amburadul. Seperti diketahui, Terminal Angkot Bubulak, saat ini kondisinya sangat tidak terurus, kumuh, atapnya banyak yang bolong, serta sangat tidak layak, karena bakal ada rencana alih fungsi jadi pusat perdagangan. Begitu juga Teminal Bus Baranangsiang yang saat ini kondisinya sangat acak-acakan dan status quo.
Karena belum ada kesepahaman antara Pemkot, PT. PGI, pihak ketiga yang akan membangun serta para penghuni terminal yang menolak adanya sarana lain selain terminal. Ketua FKSKB, Abdul Karim, langsung meminta Sekda Kota Bogor karena merasa dirinya tidak berkompeten untuk menjelaskannya.
“Khusus untuk terminal ini, kami mohon Pak Sekda untuk menjelaskannya,” pinta Karim. Sontak Adepun kelimpungan menjelaskan kondisi terminal yang ada di Kota Bogor. Dia hanya menjelaskan bahwa revitalisasi Terminal Baranangsiang belum bisa dilakukan karena belum ada kesepahaman dengan PGI.
Ade tidak menyebutkan sepatahkatapun, tentang Terminal Bubulak yang juga milik Pemkot Bogor. Sementara itu, Ketua FKSKB, Abdul Karim, menegaskan sebenarnya Kota Bogor sudah mendapatkan penghargaan Swasti Saba Pradapa yang berdasarkan 2 tatanan yakni Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana umum, Kawasan sarana lalu lintas yang tertib dan Pelayanan Transportasi ditambah 2 tatanan lagi yaitu Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri serta Kehidupan sosial Yang sehat untuk Swasti Saba Wiwerda. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan meninjau Mobil Tipiring Satpol PP Kota Bogor sebagai salah satu sarana Penegakan Perda No. 12 Tahun 2009 tentang KTR (Dadang HP)
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar