XPOSNEWS.com, (Cibungbulang) - Bupati Bogor, Hj. Nurhayanti bersama dengan Ketua Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Prov Jawa Barat, Netty Heryawan berkunjung ke rumah nenek korban pemerkosaan dan pembunuhan balita berusia 2,2 tahun berinisial LN, yang bertempat di Kp. Pabuaran Tonggoh, Kecamatan Cibungbulang, pada Kamis, (12/5/2016).
Bupati Bogor, menyampaikan duka sedalam-dalamnya dan keprihatinan yang sangat mendalam kepada orang tua korban, apalagi Pemerintah Kabupaten Bogor saat ini sedang gencarnya melakukan perlindungan terhadap anak dan perempuan namun kejadian yang menimpa LN di luar kemampuan kita.
"Pemerintah Kabupaten Bogor sudah membentuk satgas perlindungan anak dan perempuan untuk mencegah kejadian ini, bahkan di setiap desa rata-rata ada 198 personil, namun kejadian ini diluar kemampuan kita, apalagi korbannya baru berusia 2,2 tahun, saya minta pelaku yang diduga pedofilia ini untuk dihukum seberat-beratnya," ungkap Nurhayanti.
Nurhayanti juga mengatakan dengan jumlah penduduk yang mencapai angka 5,5 juta jiwa, meminta kepada tokoh agama, tokoh masyarakat bahwan keluarga, karena keluarga dapat membentengi anak-anak dengan memberikan edukasi dan pemahaman terhadap kriminalitas agar tidak ada lagi anak yang menjadi korban maupun pelaku kejahatan.
"Ini tantangan buat Kabupaten Bogor dan daerah lainnya, terlebih jumlah anak-anak 0-18 tahun di Kabupaten Bogor ada 2,1 juta jiwa, agar tidak ada anak-anak yang menjadi korban dan pelaku kriminalitas, mari kita membetengi anak-anak kita dengan memberikan edukasi yang positif, sehingga anak-anak mengerti bahaya diluar sana," tambahnya.
Sementara Ketua Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Prov Jawa Barat, Netty Heryawan sangat mengutuk pelaku yang telah tega membunuh dan memperkosa LN bocah 2,2 tahun. Maka, kepada Pemerintah Kabupaten Bogor untuk melakukan penguatan edukasi kepada masyarakat dan pendalaman bahkan bahaya alat komunikasi, tayangan dan internet yang saat ini menjadi salah satu pemicu orang melakukan kekerasan, sehingga kedepan tidak ada korban lain.
"Saya berharap agar BKR, MUI dan semua element masyarakat dapat bekerjasama melakukan pencegahan di titik hulu, mari kita bangkit dengan membangun ketahanan keluarga dan kesadaran keluarga untuk menjaga anak kandung bahkan anak-anak di lingkungannya," ungkapnya.
Walaupun Kabupaten Bogor sudah memiliki satgas dan gugus perlindungan anak dan perempuan, Netty meminta harus dikuatkan kembali dan di definisikan ulang apa tugasnya, jadi saat kejadian terjadi baru bertindak, namun harus jemput bola untuk melakukan upaya pencegahan kepada masyarakat.
"Jadi bertindak saat ada kejadian, namun harus secara periodik dilakukan sosialisasi kepada masyarakat, bahkan bisa memberikan pendidikan seksualitas karena saat ini masih tertutup di lingkup keluarga," harapnya.
Dalam kunjungan tersebut Bupati Bogor turut di dampingi, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Ruhendi, Wakil Ketua DPRD Kab Bogor, Ade Munawaroh serta Dandim 0621/Suryakancan, Letkol CZI Bima Nurrohmat.(Zaidarman/Gio)
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar