XPOSNEWS.com, (Bogor) Sebanyak 50 Sekolah Negeri di Kota Bogor terdiri dari Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha, Bendahara dan Ketua Komite Sekolah ditambah 10 orang Pengawas Sekolah dijadwalkan akan mengikuti seminar "Gerakan Kami Sekolah Jujur" dengan mengambil tema "Menciptakan Tata Kelola Sekolah yang Bersih". Launching Gerakan Kami Sekolah Jujur, direncanakan Rabu, 27 Januari 2016 bertempat di ruang rapat I Balaikota Bogor. Hal ini dikatakan Ketua Komunitas Perempuan Bogor Anti Korupsi (PBAK) Hania Rahma, Selasa (26/1).
Dalam Seminar nanti akan disampaikan empat materi seperti Tata Kelola Sekolah, Pengawasan dan Pencegahan Korupsi di Sekolah, Delik-delik Korupsi, dan Keterbukaan Informasi Publik, dari ke empat materi tersebut diperuntukkan untuk terbangunnya Good Governance. Masing-masing pembicara dalam materi tersebut adalah tokoh pendidikan Prof. Arief Rachman, Inspektur I Itjen Kemendikbud Karyaningsih, Pakar Hukum FH UI Ganjar Laksmana, dan Ketua Komisi Informasi Provinsi Jabar Dan Satriana.
Selesai penyelenggaraan seminar akan dilanjutkan ke tahap edukasi kepada para guru dan siswa. Tahap edukasi ini diperuntukkan bagi 30 sekolah yang diseleksi dari 50 sekolah yang diundang untuk mengikuti seminar, yang nantinya akan dibagi per jenjang sekolah yang terdiri dari 15 SD, 9 SMP dan 6 SMA/SMK.
Kegiatan edukasi bertema “Membangun Nilai-Nilai Anti Korupsi dari Sekolah” akan dilakukan dengan metode kunjungan satu per satu ke setiap sekolah melalui pemutaran film, presentasi dan permainan. “Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman mengenai korupsi, bentuk-bentuk korupsi, delik hukum tentang korupsi dan penanaman nilai-nilai kejujuran dan anti korupsi kepada warga sekolah,” jelas Hania.
Setiap kegiatan edukasi ke sekolah, materi yang akan diberikan terbagi tiga sesi yang masing-masing sesi tersebut penyampaiannya akan berbeda, seperti pemutaran film anti korupsi, penyampaian materi oleh narasumber, dan materi permaianan game anti korupsi.
Hasil dari edukasi tersebut, diharapkan para siswa akan melakukan gerakan tolak mencotek, gerakan tolak gritifikasi, dan gerakan tolak bayar kegiatan les tambahan yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik sekolah.
Diperkirakan pelaksanaan kegiatan edukasi kepada 30 sekolah peserta program akan berlangsung selama periode bulan Februari hingga Oktober 2016. Langkah kedua ini akan mengawali kegiatan paling inti dari Gerakan “Kami Sekolah Jujur” yaitu membangun model sekolah jujur melalui implementasi sekolah percontohan. (Mad)
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar