XPOSNEWS.com, (Jakarta) - Kepolisian menanggapi organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) adalah kelompok radikal yang berbahaya. Bahkan, polisi telah menangkap pimpinan kelompok itu Ahmad Musadeq, kasus nabi palsu, yang saat ini mendekam di LP Cipinang, Jakarta seperti yang dilansir Poskota.com, Selasa (12/1).
Hal tersebut diungkapkan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan, kepada wartawan di Mabes Polri. “Makanya, saya bilang kelompok ini bahaya dan dilarang MUI salah satu gerakan mengatasnamakan agama tetapi tidak sesuai agama itu berbahaya, bukan menyerang fisik tetapi ideologi,” katanya Selasa (12/1).
Salah satu yang membuat aliran itu sesat adalah tidak mewajibkan pengikutnya untuk salat dan berpuasa, asal berbuat baik dengan orang lain. “Rukun Islam misalnya ada lima, mereka (Gafatar) mengaku Islam, tapi tidak salat, puasa, tidak naik haji, bahaya dari sisi ideologis,” tegasnya.
Polisi hingga kini berkoordinasi dengan semua pihak, baik dari kampus hingga ulama untuk mewaspadai jaringan ini. Ia juga meminta masyarakat aktif melaporkan kepada pihak kepolisian apabila menemukan orang-orang yang terindikasi Gafatar.
“Kita minta masyarakat hati-hati dan aktif melaporkan gerakan ini. Kita juga terima kasih kepada wartawan. Kan yang menemukan jaringan di Palangkaraya adalah wartawan, karena akrab dengan polisi dilaporkan akhirnya ketemu di Palangkaraya,” tuturnya.(*)
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar