XPOSNEWS.com, (Bogor) - Maraknya kasus korupsi di lembaga pendidikan dan perguruan tinggi cukup tinggi, bahkan temuan Indonesia Corruption Watch (ICW), sepanjang tahun 2010-2015 korupsi anggaran pendidikan mencapai Rp1,17 triliun dan 55,6 miliar lainnya adalah suap. Kasus tersebut terjadi pada kaorupsi dana BOS dan BOP yang melibatkan Kepala Sekolah dan Pejabat Dinas Pendidikan di daerah. Ada pun bentuk korupsi yang paling sering terjadi adalah mark up harga barang pada saat tender dan pemotongan dana yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat.
Dengan latar belakang tersebut, para perempuan Kota Bogor yang tergabung dalam Komunitas Perempuan Bogor Anti Korupsi (PBAK) menginisiasi dan menggulirkan satu gerakan yang diberi nama Gerakan “KAMI SEKOLAH JUJUR”. Gerakan ini mengedepankan nilai dan prinsip kejujuran, transparansi dan akuntabilitas sebagai aspek paling penting yang membangun tata kelola sekolah yang baik, bersih dan bebas dari korupsi dan perilaku koruptif.
Untuk meningkatkan gaung dan cakupan gerakan serta meningkatkan efektivitas keberhasilannya, Komunitas PBAK sebagai inisiator menggandeng Dinas Pendidikan Kota Bogor untuk menjadikan Gerakan “Kami Sekolah Jujur” ini menjadi sebuah program kerja sama yang berkelanjutan.
“Gerakan “Kami Sekolah Jujur” digulirkan dengan tujuan jangka menengah yaitu menciptakan sekolah-sekolah jujur dan berintegritas melalui upaya membangun model tata kelola sekolah yang bersih, transparan dan akuntabel,” terang Hania Rahma, Ketua PBAK dalam keterangannya Selasa (26/1/2016).
Sementara empat tujuan jangka pendek gerakan ini adalah pertama, membentuk perilaku jujur pada setiap warga sekolah yaitu pimpinan, guru, siswa dan komite sekolah. Kedua, meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap pentingnya pencegahan dan upaya perlawanan terhadap korupsi. Ketiga, menciptakan budaya malu jika terjadi praktik korupsi dan perilaku koruptif di sekolah, dan terakhir mendorong setiap sekolah di Kota Bogor untuk menjadikan budaya jujur sebagai budaya sekolah.
Gerakan ini, lanjut Hania, diharap mampu menjawab persoalan korupsi dan perilaku koruptif yang diduga banyak terjadi di lembaga pendidikan dan kerap dikeluhkan oleh masyarakat. “Dalam jangka panjang, diharapkan bahwa sekolah mampu menjadi pusat pembelajaran anti korupsi bagi siswa sebagai generasi calon pemimpin bangsa,” sambungnya. (Mad)
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar