XPOSNEWS.COM, (BOGOR) - Walikota Bogor Bima Arya menegaskan bahwa usulan Pemerintah Kota Bogor memajukan jam sekolah dari pukul 07.00 WIB menjadi pukul 06.30 WIB, tidak menjadikan wajib bagi semua sekolah yang ada di Kota Bogor.
“Jadi, tidak wajib karena sifatnya hanya himbauan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan," kata Walikota Bogor Bima Arya, Kamis (24/2).
Bima menyebutkan, sejak Januari sudah ada sekolah-sekolah yang menerapkan itu, bahkan, ada sekolah yang sudah menerapkan sekolah hanya lima hari karena Sabtu dan Minggu libur.
Dengan penerapan ini, sambung Bima, banyak target yang ingin dicapai Pemerintah Kota Bogor. Salah satunya untuk mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di sepanjang jalan Kota Bogor. Namun, sekali lagi saya tegaskan, pihaknya tidak mewajibkan, “ Kalaupun mau melaksanakan silahkan, tidak pun, tidak apa apa, " tukasnya.
Himbauan ini, kata Bima, targetnya selain untuk mengurangi kemacetan juga untuk membangun karakter anak didik. bangun pagi, mendisiplinkan anak, dan bisa berlaku tertib.
Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Edgar Suratman menegaskan pemajuan jam belajar menjadi lebih pagi memang hanya sebuah imbauan. “Bagi sekolah yang sudah bisa memulai jam pelajaran lebih pagi ya silakan, tetapi yang belum ya tidak apa-apa,” katanya.(berita terkait) Baca disini
Menurut Edgar, kesiapan sekolah mengubah jam belajarnya juga harus mempertimbangkan pendapat para orangtua siswa. Imbauan itu muncul dari pemikiran, perlunya anak-anak didorong membangun kebiasaan hidup yang lebih sehat. “Bangun lebih pagi dan beraktivitas lebih pagi,” katanya.
Kebiasaan itu, lanjut Edgar, bukan hanya berefek positif pada anak-anak, tetapi juga pada banyak aspek lainnya. Dengan berangkat lebih pagi, anak – anak bisa terhindar dari kemacetan lalu lintas dan tidak berlama-lama menempuh perjalanan ke sekolah.Top of Form
Sementara itu Ketua Dewan Pendidikan Kota Bogor Apendi Arsyad mendukung Dinas Pendidikan yang mengarahkan SMA, SMK dan sederajatnya untuk melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selama lima hari.
“Kita berharap para siswa dan guru bisa lebih fresh dan waktu istirahat mereka lebih lama, “ kata Apendi.
Namun, kata Apendi, harus ada kesiapan dulu dari pihak sekolahnya. "Saya berharap sambil programnya berjalanj tapi tidak langsung mengharuskan atau mewajibkan.
Ia menambahkan, selama tidak mengurangi porsi materi belajar, pihaknya tidak akan menghalang-halangi program tersebut. " Dampaknya memang positif agar siswa lebih semangat belajar, " pungkasnya. (ISP)
“Jadi, tidak wajib karena sifatnya hanya himbauan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan," kata Walikota Bogor Bima Arya, Kamis (24/2).
Bima menyebutkan, sejak Januari sudah ada sekolah-sekolah yang menerapkan itu, bahkan, ada sekolah yang sudah menerapkan sekolah hanya lima hari karena Sabtu dan Minggu libur.
Dengan penerapan ini, sambung Bima, banyak target yang ingin dicapai Pemerintah Kota Bogor. Salah satunya untuk mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di sepanjang jalan Kota Bogor. Namun, sekali lagi saya tegaskan, pihaknya tidak mewajibkan, “ Kalaupun mau melaksanakan silahkan, tidak pun, tidak apa apa, " tukasnya.
Himbauan ini, kata Bima, targetnya selain untuk mengurangi kemacetan juga untuk membangun karakter anak didik. bangun pagi, mendisiplinkan anak, dan bisa berlaku tertib.
Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Edgar Suratman menegaskan pemajuan jam belajar menjadi lebih pagi memang hanya sebuah imbauan. “Bagi sekolah yang sudah bisa memulai jam pelajaran lebih pagi ya silakan, tetapi yang belum ya tidak apa-apa,” katanya.(berita terkait) Baca disini
Menurut Edgar, kesiapan sekolah mengubah jam belajarnya juga harus mempertimbangkan pendapat para orangtua siswa. Imbauan itu muncul dari pemikiran, perlunya anak-anak didorong membangun kebiasaan hidup yang lebih sehat. “Bangun lebih pagi dan beraktivitas lebih pagi,” katanya.
Kebiasaan itu, lanjut Edgar, bukan hanya berefek positif pada anak-anak, tetapi juga pada banyak aspek lainnya. Dengan berangkat lebih pagi, anak – anak bisa terhindar dari kemacetan lalu lintas dan tidak berlama-lama menempuh perjalanan ke sekolah.Top of Form
Sementara itu Ketua Dewan Pendidikan Kota Bogor Apendi Arsyad mendukung Dinas Pendidikan yang mengarahkan SMA, SMK dan sederajatnya untuk melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selama lima hari.
“Kita berharap para siswa dan guru bisa lebih fresh dan waktu istirahat mereka lebih lama, “ kata Apendi.
Namun, kata Apendi, harus ada kesiapan dulu dari pihak sekolahnya. "Saya berharap sambil programnya berjalanj tapi tidak langsung mengharuskan atau mewajibkan.
Ia menambahkan, selama tidak mengurangi porsi materi belajar, pihaknya tidak akan menghalang-halangi program tersebut. " Dampaknya memang positif agar siswa lebih semangat belajar, " pungkasnya. (ISP)
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar