XPOSNEWS.COM (Cigombong) - Cara Berbeda ditunjukkan warga Kampung Citugu, Desa Tugu Jaya, kecamatan Cigombong, Kabutapen Bogor dalam merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad s.a.w. Bukan hanya ceramah disampaikan para kyai, seperti umumnya peringatan Maulid Nabi, tapi warga dalam empat Rukun Tetangga ini berlomba antar tetangga, siapa yang paling meriah dan terbaik menjamu tamu. Aneka kuliner terlezat dihidangkan memenuhi ruang tamu rumah warga kampung Citugu.
Atraksi jamuan makan yang unik terpapar dalam untaian dongdang. Aneka masakan disajikan secara artistik, baik penataan maupun pengolahannya. Dongdang-dongdang dibuat dengan penuh daya kreasi dan menjadi kebanggaan tiap keluarga penyuguhnya. Olahan berbahan dasar daging kambing segar, daging sapi terbaik, serta berjenis ikan tawar dan ayam kampung tersegar dipamerkan,sebelum kemudian dibagikan kepada para tamu.
Kampung Citugu, yang dikaruniai sawah dan air berlimpah, menyimpan semua bahan yang diperlukan untuk keperluan isi dongdang yang disajikan itu. Warganya hidup damai dalam panduan kyai pesantren yang ada di kampung itu. Keguyuban warga terlihat jelas dalam perayaan maulid Nabi, Ahad (8/02) dengan 60 buah dongdang yang disajikan secara artistik. Isi dongdang mencerminkan semangat dan ketulusan warga kampung, dalam menjamu tamu yang datang.
Bagi umumnya warga Citugu, menyajikan isi dongdang terlengkap, terbesar dan termahal, menjadi kebanggaan tersendiri. “Saya lega hati kalau dongdang dan suguhan di rumah ludes oleh tamu yang datang” tegas salah satu warga Kampung Citugu, Waseh Sihabudin, Kepala Madrasah Ibtidaiyah, kepada XposNews.Com, saat ditemui di rumahnya, yang ramai dikunjungi para sahabat lamanya.
Ketulusan menyuguhkan yang terbaik untuk tamu juga terlihat dari cara Mak Icah, juga salah seorang warga Citugu. Sejak lima bulan sebelum tiba “hari H”, Mak Icah secara mencicil tiap datang ke pasar selalu mengumpulkan bumbu dapur agar pada saat dibutuhkan tersedia lengkap sesuai keperluan. Ketulusan dan kekompakan warga Citugu dalam menjamu tamu bukan hanya diberikan kepada pengunjung perayaan Maulid Nabi. Para pedagang aneka barang, dari minuman segar, pakaian dalam wanita, hingga batu akik, yang memenuhi tiap jalan dan lorong-lorong kampung sempit, juga mendapati limpahan keramahan warga kampung yang telah membiasakan peringatan Maulid Nabi seperti ini sejak tahun 1956.
Selama tiga hari berjualan, para pedagang musiman ini mendapat suguhan makan dari penghuni rumah terdekat, penerangan listrik gratis dan tempat berjualan tanpa dipungut biaya. “Inilah berkah maulid dan kecintaan kepada Nabi Muhammad”, kata Dedi, salah seorang penggiat kepemudaan di Desa Tugu Jaya kepada awak XposNews.Com. Kampung ini dengan dongdangnya, mengilhami Rahmat Yasin, ketika menjadi Bupati Bogor, mengadakan festival dongdang, sebagai wahana konsolidasi kekuatan politik dan mendulang dukungan politik warga Kabupaten Bogor.(ACE)
TEKS FOTO : 1. Santri pesantren Al-Furqoniah ketika membacakan sholawat akbar. 2. Sesepuh masyarakat di Kampung Citugu, Waseh Shihabudin, SAg. 3. Warga yang ikut mengiring dongdang. 4. Salah seorang warga yang sedang mempersiapakan isi dongdang. 5. Kambing guling yang dipersembahkan dari salah satu peserta penyaji dongdang.
TEKS FOTO : 1. Santri pesantren Al-Furqoniah ketika membacakan sholawat akbar. 2. Sesepuh masyarakat di Kampung Citugu, Waseh Shihabudin, SAg. 3. Warga yang ikut mengiring dongdang. 4. Salah seorang warga yang sedang mempersiapakan isi dongdang. 5. Kambing guling yang dipersembahkan dari salah satu peserta penyaji dongdang.
Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS
Print Berita Diatas
Print PDF
Posting Komentar