NEWS TICKER

Citizen Journalism

Dari Desa

Pariwara

Hukum

Kriminal

Ekobis

Otomotif

Teknologi

Twitter


Jumat, 01 Januari 2016

Lemahnya Pengawasan, Kebun Teh Puncak Kini Jadi Ajang Esek-Esek Setiap Tahun Baru Tiba


XPOSNEWS.com, (Puncak) - Ribuan pengunjung yang meninggalkan kawasan Puncak usai merayakan malam pergantian tahun baru, bukan hanya meninggalkan tumpukan sampah berserakan di sepanjang jalur ini, tapi juga kondom dan celana dalam banyak tercecer di sekitar areal perkebunan teh.

Tak heran jika kawasan wisata ini sering disebut-sebut sebagai ajang esek-esek. Lemahnya pengawasan dari aparat pemerintah menjadi penyebab kawasan gunung ini dijadikan ajang berbuat mesum.

Warga sekitar berharap Pemkab Bogor segera mengambil kebijakan tegas, sebab jika dibiarkan dikhawatirkan kawasan ini bakal dikenal sebagai tempat maksiat.

”Sudah menjadi rahasia umum, kawasan Puncak sering dijadikan tempat maksiat. Apalagi pada malam perayaan pergantian tahun baru. Sudah terbiasa kami melihat sejumlah pasangan yang sedangan bermadu kasih berciuman dengan bebas seperti layaknya di luar negeri,” kata Dedi, tokoh pemuda Kecamatan Cisarua, Kamis (1/1).

Sebab itu, dia tak heran jika ditemukan kondom atau celana dalam berserakan. “Kami dan tokoh masyarakat akan urun rembug mengatasi masalah ini, kita tak mau kawasan Puncak kelak dikenal sebagai tempat mesum,” ucapnya.


Banyak ditemukannya kondom dan celana dalam cewek ini diakui sejumlah pemulung. Kebanyakan mereka menemukannya di sekitar areal perkebunan teh. “Mungkin ada belasan kondom. Mereka berbuat mesum di alam bebas, lalu kondom dan celana dalam dibuang seenaknya,” ucap Tatang, seorang pemulung.

Dia juga mengaku, banyaknya tumpukan sampah ini menjadi berkah baginya dan puluan pemulang lainnya. Mereka memunguti kotoran sampah yang bisa dijual kembali. “Lumayan lah, lebih 20 kg bekas botol dan gelas minuman serta makanan yang kami pungut untuk dijual lagi,” ucapnya.

Hingga Sabtu sore sejumlah titik di kawasan pegununganan ini nyaris dipenuhi sampah seperti di kawasan Rindu Alam, Masjid Atta’Awun dan areal paralayang atau Gantole, Gunung Mas hingga perempatan Gadog.

Sebanyak 60 petugas kebersihan (pesapon) dibantu sembailan armada sampah bekerja keras membersihkan sampah di sepanjang Jalur Puncak mulai Gadog hingga kawasan Rindu Alam.

“Tidaklah mudah membersihkan sampah di kawasan Puncak, selain kabut dan hujan juga terkendala kemacetan,” ucap Kepala UPT Kebersihan Wilayah II Ciawi Yudi Prayudi. Menurutnya, pasca perayaan tahun baru di kawasan Puncak, sampah naik dari biasanya 50 meter kubik, kini mencapai 90 meter kubik.

“Sampah itu 95 persen berasal dari pengunjung. Tumpukan sampah ini sudah menjadi tradisi setiap usai malam pergantian tahun baru, kawasan Puncak dipastikan dibanjiri sampah,” katanya.




Suber : Poskota.com

G+

Jika Anda menyukai Berita ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman berita setiap ada berita yang terbit di XPOS NEWS

Print Berita Diatas

Print PDF

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 XPOS NEWS
Share on Blogger Music Free Download. Powered byMadiqtera